Mohon tunggu...
Rina Natalia
Rina Natalia Mohon Tunggu... Freelancer - -corin-

i juz an ex. Accountant with big luv on Writing and Singing. enjoy being a Marketing in the recent years 😉

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Mudik

11 April 2022   21:00 Diperbarui: 12 April 2022   19:23 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

...Sebenarnya ini blog lama yang aku tulis di tahun 2011...ketika masih stay d Jakarta dan mudik menjadi agenda musiman kala itu :D Entah kenapa blog ini terlewat lupa diposting di Kompasiana. Jadi ga papa kan kalo baru sekarang, mumpung lagi momentnya juga :D Beberapa bagian mungkin tidak lagi relevan, apalagi terkait pandemi. Mohon maklum aja ya (tentang pandemi aku udah pernah tulis dalam blog lain, ada di Kompasiana)...Selamat membaca, semoga bermanfaat :)

Mudik...inilah moment tahunan yang ada di Indonesia, dimana para perantau rame-rame pulang kampung ke tempat asalnya masing-masing. Begitu juga denganku, setidaknya dalam 5 tahunan terakhir ini mudik dari Jakarta ke Malang.

Duluuu…sama sekali aku ga pernah membayangkan soal mudik ini. Secara aku lahir, besar, sekolah, kuliah dan kerja di Malang, jadi tidak ada kamus mudik dalam hidupku kala itu. Yang aku inget tiap kali ada liburan dan aku sendiri lagi ga kemana-mana, aku kadang bertanya dan menunggu kedatangan teman-temanku yang mudik ke Malang. Menyenangkan juga membayangkan kumpul-kumpul lagi dan euphoria itu benar-benar sangat terasa ketika aku sendiri akhirnya punya kesempatan untuk mudik.

Yup, sejak aku di Jakarta mudik sudah menjadi suatu keharusan dan kebutuhan hohoho…Dan biasanya 1 tahun 2x aku mudik. Yang 1 pas libur besar kayak Lebaran/Natal, dan yang 1 lagi memanfaatkan cuti pribadi :P

Aku selalu menunggu dengan semangat saat-saat harus mudik. Bagaimanapun, aku selalu merindukan pulang ke Malang, ketemu keluarga, makan masakan mami, kuliner, ketemu teman-teman lama dan yang pasti ngadhem disini :D

Setiap tahun, mudik selalu punya ceritanya masing-masing. Pertama kali mudik pas Lebaran tahun 2006. Booking tiketnya udah mepet-mepet banget dan akhirnya dapat Air Asia Jakarta-Surabaya. Huh…padahal aku paling ogah ke Surabaya. Udah gitu pas turun dan check bagasi, restleting tas depanku terbuka. Emang sih ga ada yang ilang tapi plastikku koyak. Untung isinya barang-barang ga penting kayak bon-bon belanja, jam tangan rusak, notes-notes gitu deh. Tapi tetep aja menyebalkan dan bikin aku malas naik Air Asia lagi :O

Mudik berikutnya Desember 2006. Ga terplanning dengan baik juga, so ada perubahan tanggal aku balik ke Jakarta. Padahal udah beli tiket, so tambah charge Rp. 200.000,- dan tiket yang udah mahal jadi tambah mahal aja deh…Tapi toh tetap menyenangkan yang namanya mudik :D

Dan mudik yang paling ga bisa aku lupakan adalah mudik bulan Desember 2007. Kenapa? Karena aku ketinggalan pesawat! Hohoho…how come? Yup, waktu itu aku pake Mandala Air Jakarta-Malang, jadwal semula pk. 8.30 dari Jakarta, beberapa hari sebelumnya diinfoin kalo ada perubahan dimajukan jadi pk. 6.30. So, jadilah aku siap-siap bangun pagi dan berharap paling ga jam 4.30 harus sudah jalan by taxi. Aku juga ga tau kenapa pas itu aku ga mesen taxi duluan yaa, aku mungkin mikir toh banyak taxi lewat daerah kostku. Oh ya, waktu itu aku masih kost di Cilandak-Jaksel. Ga ada masalah dengan bangun pagi, tapi justru gangguan muncul ketika aku selesai mandi dan tiba-tiba teman kostku ketok-ketok pintu, nanya-nanya pendapat soal simple dress yang baru dibelinya. Waktu itu emang lagi mulai ngetrend simple dress dan temenku itu sebenernya udah tau kalo aku mau ke bandara pagi-pagi, tapi tetep aja gangguin dan bodohnya aku juga ngladeni aja. Selesai dengan urusan temanku itu, aku berusaha cepat tapi ga lama ada gangguan lagi telpon dari temanku di Surabaya. Wuah…saat itu aku udah berusaha untuk cut telponnya, aku bilang nanti aja lanjut karena aku buru-buru banget.

Akhirnya dengan segala perjuangan keras, sekitar jam 5 lewat aku keluar kost dan cari taxi. Aku sih berharap jam 6 aku udah nyampe bandara dan pasti masih keburu lah. Jalanan memang lengang dan taxi juga berjalan dengan normal. Tapi deket-deket bandara, aku merasa taxinya kok lambat yaa…Udah gitu masuk  ke arah terminal 1 udah jam 6an. Terminal 1A kulihat antrean panjang orang-orang di luar pintu check in, begitu juga di terminal 1B dan akhirnyaaa….sampe juga di terminal 1C tempat aku turun. Udah jam 6.20an, aku buru-buru keluar taxi dan yang ada di kepalaku, aku masih bisa dan belum telat. Gila juga ya aku ga mikir panjang hehehe…

Aku menembus antrean dan akhirnya sampe di loket check in. Aku cari loket tujuan ke Malang, ga ada! Aku mulai bertanya dan petugasnya bilang udah ditutup. Aku jadi lemas, “yaa..saya gimana dong mbak? Masa ga bisa mau check in?” tanyaku mengiba. “Ibu telat 5 menit, pesawat take off jam 6.30,” kata mbaknya. Aku langsung diam, beberapa bapak-bapak yang ada disitu malah ngompor-ngomporin ,”Udah mbak coba aja, pesawatnya pasti belum berangkat masih muter-muter…” Aku yang sudah mulai panik terpengaruh juga, lalu mencoba balik ke petugas di loket check in. “Pak, tolongin saya dong…saya kan cuma telat 5 menit aja,” kataku. “Yaa…mbak, kalo bisa nolongin pasti saya tolongin deh. Pesawat mana bisa nunggu, mbak,” katanya lagi. Aku terdiam lagi, mulai kalut pikiranku, mana lagi sendirian pula di bandara. Trus, ga lama petugas tadi menyarankan aku ke bagian ticketing aja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun