Dear Diary...
Sebulan menghilang
Di telan kerohanian Ramadan
Dan kini, kita terlahir kembali
Dari rahim kehidupan.
Allahu akbar Allahu Akbar
Allahu Akbar Walillah Ilham
Merayakan Idul Fitri
Hari raya kasih.
Izinkan saya mengutip puisi dari Jalaluddin Rumi yang merupakan salah satu inspirator saya dalam menulis puisi, meskipun sulit bagi saya pribadi dalam menyelami bait-bait puisi beliau, karena diperlukan kejernihan pikiran, kemurnian hati, dan kesabaran batin, tetapi selalu berhasil membawa saya pada kesadaran yang indah.
"Wahai jiwa, tak perlu berputus
asa sebab harapan telah
datang
Harapan bagi seluruh jiwa,
telah sampai dari kegaiban.
Tak perlu bersedih, meskipun
dirimu telah kehilangan
Maryam
Sebab cahaya Isa telah datang
mengitari.
Wahai jiwa, tak perlu bersedih
dalam kegelapan penjara ini
Sebab Raja telah
mengeluarkan Yusuf dari
penjara.
Sebagaimana Ya'qub telah
keluar dari hijab
ketersembunyiannya. Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Dan juga Zukaikha telah
merobek tirai Yusuf.
Duhai yang puasamu dari
singgasana yang tinggi
Berbahagialah, berbahagialah,
sebab Eid telah datang."
Dan di momen hari kemenangan, pesta cinta yang suci ini, khususnya para pembaca Kompasiana, mari kita saling memaafkan dan berbagi kasih lewat tulisan, karena jika saling memiliki, itu tak mungkin haha.
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1445 H
"Taqabbalallahu minna wa minkum, ja'alana minal a'idin wal fa'izin."
(Semoga Allah menerima (Ibadah) kita dan menjadikan kita kembali (dalam keadaan suci) dan termasuk orang-orang yang mendapatkan kemenangan).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H