Keheningan malam mengusik jiwa seorang wanita malam. Hampa, nestapa, nelangsa berkuasa.
Entah apa yang sedang berkecamuk dalam batinnya? Pada ruang sebongkah daging itu, ada rasa yang tak biasa.Â
Bak tertusuk belati bermata dua, hatinya tercabik, namun tak berdarah.
Seketika wanita itu menggugat kepada Sang Pencipta, dan meneriakkannya pada semesta,
"Mengapa aku tercipta, tanpa pernah aku meminta, dan menjalani garis hidup yang telah tergores?
Seperti saat Adam tercipta, lalu terusir dari surga.
Seperti saat iblis tercipta, lalu terkutuk pendosa.
Inikah yang dinamakan takdir   Sang Maha?Â
Menyerah kalah atau melawan arus, agar tak menjadi bangkai kehidupan maya!"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H