Tuhanku, tahun-tahun berlalu, Â Â Â Â Â laksana memakan buah simalakama, ragaku serasa berada dalam neraka sebelum neraka.Â
Tuhanku,                      adakah gerangan gelagat bayu       meniup angin angkara,           aku bagai tertusuk sembilu?
Tuhanku,                         aku telah mati berkali-kali tetapi, Engkau masih mengizinkan aku bernapas dengan napasMu.
Tuhanku,                         jika penawar lara ini, pelebur dosaku jika penawar luka ini, ialah wajahMu alangkah bahagia berada di puncak derita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H