Kesehatan gigi dan mulut sering diabaikan oleh masyarakat. Rendahnya kesadaran dalam merawat kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu penyebab dari penyakit gigi dan mulut pada masyarakat Indonesia. Masalah kesehatan gigi dan mulut memiliki kaitan yang sangat erat dengan perilaku menyikat gigi secara teratur dan benar, hanya 2,8% penduduk berusia di atas 3 tahun yang menerapkan cara menyikat gigi yang benar. Maka dari itu, sangat penting peran orang tua untuk memperkenalkan kepada anak cara menyikat gigi yang benar dan membiasakan anak untuk rutin menyikat gigi setiap hari, terutama sebelum tidur agar kesehatan gigi terjaga dengan baik. Usia yang tepat untuk mengajarkan sikat gigi yang benar kepada anak sejak mereka berusia 2 sampai 3 tahun. Orang tua juga diwajibkan untuk membawa anak ke dokter gigi secara rutin minimal 6 bulan sekali.
Keadaan mulut dan gigi yang tidak terawat memberikan bakteri di dalam mulut berkembang biak sehingga memungkinkan terjadinya penyakit gusi dan kerusakan gigi. Selain itu, mengonsumsi obat-obatan antihistamin, pereda nyeri, dan dekongestan turut berkontribusi kepada berkurangnya produksi air liur. Air liur berfungsi untuk mendukung pencegahan masuknya kuman yang berisiko menyebabkan penyakit, menyapu sisa-sisa makanan di dalam mulut dan menetralisasi zat asam yang diproduksi oleh bakteri.
Menjaga kesehatan gigi dan mulut yaitu menghindari konsumsi makanan dan minuman dengan konsentrasi gula yang tinggi sangat membantu dalam tindakan pencegahan gigi berlubang. Memperbanyak konsumsi makanan yang mengandung pH netral, seperti keju, kacang-kacangan, buah dan sayuran. Selain itu, banyak mengkonsumsi air putih juga salah satu tindakan yang mempengaruhi kualitas air liur agar membantu self cleansing rongga mulut.
Gigi dan gusi merupakan bagian tubuh yang memiliki peranan penting dalam organ tubuh, karena konsumsi makanan melalui mulut diproses dengan cara mengunyah, dan gigi merupakan bagian tubuh pertama kali yang berfungsi untuk menghancurkan makanan sebelum masuk ke proses pencernaan. Â Gigi yang rusak bisa menimbulkan nyeri, pembengkakan pada gusi, gigi berlubang, bahkan pembusukan gigi pada anak. Ada beragam jenis sakit gigi yang mungkin muncul, di antaranya:
1.Karies Gigi
Jenis sakit ini bersifat umum dan sering terjadi pada anak. Karies gigi muncul karena ada penumpukan plak pada area gigi dan mulut. Plak merupakan bakteri atau kotoran yang menempel dan hidup di rongga mulut. Seringnya, plak muncul karena sisa makanan yang tidak dibersihkan atau tidak menyikat gigi sebelum tidur.
2.Gingivitis
Gingivitis alias radang gusi juga bisa muncul akibat kebersihan gigi dan mulut yang tidak terjaga. Tidak berbeda jauh dengan karies gigi, radang gusi juga disebabkan oleh penumpukan plak pada gigi. Infeksi ini menyebabkan gusi meradang dan membuat gusi mudah berdarah.
3.Periodontitis
Gangguan pada gusi bisa semakin parah, terutama jika anak tidak memiliki kebiasaan menyikat gigi dengan benar. Kondisi yang lebih berbahaya bisa terjadi, yaitu periodontitis. Kondisi ini merupakan infeksi gusi serius yang bisa merusak jaringan lunak dan tulang yang menyangga gigi. Gejala yang timbul sebagai tanda penyakit ini adalah bau mulut, perubahan warna gusi menjadi merah terang atau keunguan, pembengkakan dan perdarahan pada gusi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H