Mohon tunggu...
Rina Anggraini
Rina Anggraini Mohon Tunggu... Mahasiswa - RINA ANGGRAINI

MAHASISWA UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Kegagalan Arab Saudi dalam Melakukan Diplomasi Koersif terhadap Qatar

28 November 2021   11:28 Diperbarui: 29 November 2021   06:51 373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Menurut pandangan penulis bahwa; jika Qatar mematuhi permintaan arab Saudi maka pasti di masa yang akan datang  mungkin Qatar akan selalu menjadi bayang-bayang dari arab Saudi. Oleh karena itulah Qatar sangat tegas dengan menolak untuk patuh demi mempertegas dan mempertahankan kedaulatan negara qatar. Adapun dengan Menteri luar negeri Qatar yang telah menyatakan bahwa dengan 13 tuntutan persyaratan tersebut telah dimaksudkan untuk bisa melanggar kedaulatan Qatar dan mampu meniadakan kebebasan berbicara, dan juga menerapkan mekanisme pengawasan terhadap Qatar serta memaksakan audit. hingga mereka telah percaya bahwa dunia sudah diatur oleh hukum internasional yang tidak akan dapat mengizinkan negara-negara besar untuk bisa menggertak negara-negara kecil. (feride, 2017)

Sejak dahulu Qatar diketahui selalu memilih kebijakan yang independen sehingga tidak mungkin dengan mudah  turut patuh terhadap ultimatum dari negara Arab Saudi. Yang dimana Selama ini Qatar dikenal sebagai negara yang turut kerap menjadi mediator pada berbagai persoalan yang bertujuan agar dapat menyelesaikan permasalahan konflik kemanusiaan, seperti halnya dengan yang dicatat akun Kamrava, mungkin juga dengan memperkuat peran regional negara,  ataupun meningkatkan legitimasi, citra maupun prestisenya pada era internasional. Terkadang, hal ini juga tersebut dapat digunakan sebagai strategi bertahan hidup. (akpinar, 2015)

Qatar telah berusaha menjalankan kerja sama dengan negara lain bahkan juga dengan musuh sekalipun dengan demi terjadinya perimbangan. Dengan adanya Embargo yang sudah dilakukan arab Saudi pada awalnya sangat menyulitkan perekonomian Qatar dikarenakan satu per tiga suplai dalam negeri tersebut juga berasal dari negara arab Saudi, UAE, maupun Bahrain,. namun dengan adanya dukungan dari Iran serta Turki yang dimana membuat Qatar menjadi lebih kuat dalam menghadapi krisis diplomatik ini sehingga Qatar menganggap bahwa dengan  mudah bertahan hidup selamanya di tanpa bantuan dari embargo Arab Saudi tersebut.

Krisis diplomatik Qatar ini dikatakan masih sangat jauh adri terjadinya eskalasi menuju militer. Namun dengan adanya langkah-langkah Qatar dlam menambah kekuatan militernya sejak terjadinya blokade yang membuat Qatar sangat siap jika kedepannya konflik ini menuju ke eskalasi militer. Adapun Alasan lain pembelanjaan alat militer besar-besaran yang menjadi kebutuhan khusus Qatar untuk dapat perlindungan, dan juga diperlukan angkatan bersenjata profesional yang bisa dilengkapi dengan senjata berteknologi tinggi yang dimana sekarang tengah meningkatnya ancaman konvensional maupun non-konvensional terhadap keamanan nasional. (Bakeer, 2018)

Kegagalan arab Saudi dalam mengultimatum Qatar yang dimana dikarenakan oleh beberapa hal. Puncak dari diplomasi koersif yang bisa berbentuk dari perang terbuka. Qatar yang menjadi negara kecil dan  negara yang sangat pintar dalam memainkan perannya di kawasannya, sehingga telah membuat Arab Saudi harus mencari berbagai cara agar Qatar dapat dikendalikan. Kegagalan dari diplomasi koersif arab Saudi juga dapay disebabkan oleh negara Qatar, yang dimana Qatar langsung mencari rekanan negara baru yang dapat menyeimbangi arab Saudi , adapun secara kekuatan militer dan juga ekonomi. Negara Qatar yang sudah lama didukung oleh negara lain seperti hal nya dengan negara Taheran dan  Ankara dengan negara tersebut sudah dianggap sangat cukup kuat untuk dapat melawan arab Saudi dan telah diyakini krisis diplomasi ini tidak akan menjadi perang terbuka. sehingga Krisis ini sudah dapat menjadi jalan keluar bagi Qatar dari GCC dan juga menjauhkan diri dari blok Sunni yang telah dipimpin oleh Arab Saudi. (kabbani, 2021) .

Bibliography

akpinar, p. (2015). Mediation as a Foreign Policy Tool in the Arab Spring: Turkey, Qatar and Iran. joernal of balkhan and near eastern studies, 252.

alunaza, h. (2021, mei 21). 3 Faktor Penentu Keberhasilan Diplomasi Koersif. Retrieved from eviewnesia.com: https://reviewnesia.com/keberhasilan-diplomasi-koersif/

Bakeer, D. A. (2018, maret 08). Making Sense of Qatar’s Military Buildup. Retrieved from gulf internasional forum: https://gulfif.org/making-sense-of-qatars-military-buildup/

Febriandi. (2017). Kegagalan Diplomasi Koersif Arab Saudi terhadap Qatar. Indonesian Journal of International Relations, Vol. 2, No. 1, pp. 1-14, 9-10.

feride, k. (2017, juni 05). Ini Alasan 4 Negara Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Qatar. Retrieved from istyle.id: https://www.liputan6.com/global/read/2978743/ini-alasan-4-negara-putuskan-hubungan-diplomatik-dengan-qatar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun