Puisi ini menceritakan mengenai seekor paus yang dinobatkan sebagai paus paling kesepian di dunia. Paus ini diberi nama Whalien 52 karena frekuensi yang sangat tidak biasa yaitu 52 Hz. Ia menjelajah samudera terdalam di dunia mencari jodoh, tetapi ia tidak dapat menemukannya karena tidak ada paus lain yang mampu memahami bahwa itu adalah panggilan 52 Hertz. Paus ini menyanyi dan mengembara seorang diri tanpa pasangan. Dalam puisi ini, digambarkan paus yang kesepian, dimana panggilannya tidak dapat terdengar oleh paus lainnya karena frekuensinya yang berbeda.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H