Mohon tunggu...
Rina Bintang
Rina Bintang Mohon Tunggu... Lainnya - There's always something

Karyawati

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Tips Mengatasi Carpal Tunnel Syndrome yang Mengintai Pekerja Kantoran dan Penulis

7 Mei 2023   20:00 Diperbarui: 8 Mei 2023   20:00 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Setiap pekerjaan pasti memiliki risiko. Sebagai pekerja kantoran, yang menghabiskan banyak waktu untuk mengolah data dan mengetik di balik layar komputer seringkali dianggap sebagai pekerjaan yang mudah dan tidak berisiko. 

Padahal, tetap ada risiko kesehatan apabila kita tidak berhati-hati. Rasa kesemutan, nyeri atau lelah saat terlalu lama bekerja menggunakan komputer pasti pernah dialami. Hal tersebut hanyalah salah satu dari risiko bekerja di belakang komputer.

Rasa nyeri dan kesemutan yang dialami oleh pekerja yang sering melakukan pekerjaan berulang, misalnya mengetik dalam waktu lama tidak boleh disepelekan. Gejala tersebut mungkin saja berakibat fatal misalnya kerusakan jaringan secara permanen atau bahkan kelumpuhan. Salah satu penyakit yang memiliki gejala serupa dengan yang disebutkan di atas dan sering mengintai pekerja kantoran adalah Carpal Tunnel Syndrome. 

Carpal Tunnel Syndrome adalah sensasi mati rasa dan kesemutan di tangan dan lengan yang disebabkan oleh saraf terjepit di pergelangan tangan. Gejala lain adalah rasa lemah pada pergelangan tangan, sehingga penderita tidak dapat memegang atau menggenggam barang.

"Apa penyebab Carpal Tunnel Syndrome?" Terdapat empat fakor risiko medis penyebab Carpal Tunnel Syndrome. Faktor pertama adalah faktor eksternal seperti peralatan kerja yang kurang ergonomis dan pola penggunaan tangan yang salah dapat menimbulkan sindrom lorong karpal. Oleh karena itu, pekerja yang banyak melakukan aktivitas mengetik atau menekan tombol secara mesin berulang memiliki risiko yang lebih besar. Selanjutnya adalah faktor bawaan seperti anatomi pergelangan tangan, kondisi kesehatan, seperti menopause, kehamilan gagal ginjal, hipertiroid.

Dalam National Library of Medicine, diagnosis pasien Carpal Tunnel Syndrome memerlukan profesional medis masing-masing untuk mengembangkan riwayat kasus yang terkait dengan tanda-tanda karakteristik Carpal Tunnel Syndrome. 

Pertanyaan mengenai frekuensi dan waktu terjadinya gejala serta posisi atau gerakan berulang yang dapat memicu gejala. Selain itu, dokter mungkin mempertanyakan apakah pasien menggunakan objek getaran untuk tugasnya, bagian lengan tempat sensasi dirasakan. 

Riawayat kesehatan penderita juga perlu diketahui misalnya kondisi diabetes, radang sendi, kehamilan, atau hipotiroidisme. Penilaian fisik tangan pasien biasanya digunakan untuk diagnosis Carpal Tunnel Syndrome karena penemuan spesifik dapat menunjukkan adanya faktor lain. 

Misalnya, lecet pada pergelangan tangan dan atau kerusakan pada jaringan, yang juga dapat menyebabkan kerusakan pada saraf median. Beberpa tes medis biasanya juga digunakan untuk mengetahui secara pasti diagnosa Carpal Tunnel Syndrome.

Jika Anda sudah didiagnosa mengalami Carpal Tunnel Syndrome dalam kondisi yang tidak terlalu parah, maka berikut ini beberapa cara untuk mengatasi nyeri saat beraktivitas. 

1. Istirahat secara bekala

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun