Apakah Itu Kalkulator
Kalkulator ialah piranti yang melakukan operasi aritmatika pada angka. Kalkulator paling simpel cuman bisa melakukan, pengurangan, pertambahan, pembagian, dan perkalian. Kalkulator yang lebih modern bisa tangani operasi logaritma, akar, dan eksponen, persamaan hiperbolik, dan trigonometri.
Kebanyakan kalkulator saat ini membutuhkan baterai untuk beroperasi. Kalkulator portabel bertenaga baterai populer di kalangan insinyur dan mahasiswa teknik. Sebelum tahun 1970, bentuk kalkulator yang lebih primitif, biasa menggunakan aturan geser.
Ini terdiri dari bilah kayu, yang disebut slide, yang dapat dipindahkan masuk dan keluar dari sepasang bilah yang diperkuat. Baik slide dan pasangan bilah luar memiliki skala numerik yang dikalibrasi.
Lengan transparan yang dapat digerakkan yang disebut kursor digunakan untuk menyelaraskan angka pada timbangan. Aturan geser tidak memerlukan sumber daya apa pun, tetapi ketepatannya terbatas, dan itu perlu waktu agar mahir menggunakannya.
Kalkulator: Sejarah Singkat
Hampir mustahil bagi kita untuk membayangkan matematika tanpa sesuatu yang tampak sederhana seperti kalkulator. Meskipun demikian, kalkulator yang kita kenal sekarang tidak ditemukan hingga tahun 1970-an, dan penggunaan ponsel cerdas sebagai kalkulator baru dimulai setidaknya pada akhir tahun sembilan puluhan.
Namun itu tidak berarti bahwa alat matematika tidak tersedia sebelum abad ke-20, ada banyak mesin komputasi berbeda yang dibuat jauh sebelum kalkulator digital dan ponsel cerdas.
Alat pertama yang dibuat khusus untuk digunakan dalam perhitungan matematika adalah sempoa, kemungkinan besar ditemukan di Sumeria sekitar 2500 SM.Â
Sempoa adalah tabel kolom berurutan dengan manik-manik atau batu mewakili satu unit, yang dapat digunakan untuk penjumlahan atau pengurangan.
Sayangnya, sempoa tidak terlalu berguna untuk perkalian atau pembagian, sehingga memerlukan penemuan alat baru yang lebih canggih.
Maju cepat 4.500 tahun ke 1617, ketika matematikawan Skotlandia John Napier menerbitkan Rabdology, atau "kalkulasi dengan batang". Dalam tulisannya, Napier mendeskripsikan perangkat yang kemudian dikenal sebagai tulang Napier.
Meskipun perangkat ini sangat membantu perhitungan, mereka bukanlah "kalkulator" yang sebenarnya, hanya membantu orang melakukan perkalian.
Pada tahun 1642, "kalkulator" sejati pertama ditemukan: kalkulator yang melakukan kalkulasi melalui mekanisme jenis jarum jam.Â
Kalkulator Pascal, yang ditemukan oleh penemu dan matematikawan Prancis Blaise Pascal, dipuji karena mencoba perhitungan aritmatika yang sebelumnya dianggap tidak mungkin. Namun sayangnya, mereka sulit untuk diproduksi dan sangat sedikit yang pernah dibuat.Â
Curt Herzstark menemukan kalkulator mekanik genggam pertama pada tahun 1945, dari desain yang dibuatnya pada tahun 1938. Berbentuk seperti penggiling lada yang kokoh, kalkulator Curta diproduksi dalam jumlah besar hingga tahun 1970, ketika sebuah perusahaan di Jepang menemukan kalkulator saku digital pertama dan permintaan akan perangkat kuno memudar.
Kalkulator saku Adler 81S dengan tampilan fluoresen vakum (VFD) dari pertengahan 1970-an.
Kalkulator elektronik Casio CM-602 Mini menyediakan fungsi dasar di tahun 1970-an.
Kalkulator saku Sinclair Executive tahun 1972.
HP-35, kalkulator saku ilmiah pertama di dunia oleh Hewlett Packard (1972).
Dengan penemuan smartphone pertama pada tahun 1995, orang mulai mengganti kalkulator digital yang mahal dengan perangkat multifungsi. Ini bahkan memerlukan desain kalkulator yang paling canggih untuk ditingkatkan agar tetap relevan di pasar.
Kalkulator tidak hanya sangat meningkatkan kemampuan kita untuk melakukan penghitungan reguler yang terlibat dalam kehidupan sehari-hari, tetapi juga memberi manusia kemampuan untuk memahami matematika dalam skala yang lebih besar dari yang pernah dibayangkan.
Perhitungan yang sebelumnya tidak praktis dan memakan waktu sekarang dapat dilakukan dalam hitungan menit atau bahkan detik, semua dengan menekan beberapa tombol.Â
Tanpa kalkulator, kursus matematika tingkat lanjut, seperti Kalkulus, akan membutuhkan waktu kelas yang lebih lama. Kalkulator, bila digunakan bersama dengan kurikulum matematika yang komprehensif, meningkatkan kualitas dan kuantitas pembelajaran siswa.
Bagaimana Kalkulator Bekerja
Perhitungan paling dasar adalah penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Semakin banyak transistor yang dimiliki sirkuit terintegrasi, semakin canggih fungsi matematika yang dapat dilakukannya. Kalkulator ilmiah saat ini, misalnya, dapat melakukan penghitungan matematika yang sangat canggih.
Seperti semua perangkat elektronik lainnya, kalkulator bekerja dengan memproses informasi dalam bentuk biner. kita terbiasa memikirkan angka dalam sistem basis normal sepuluh, di mana ada sepuluh digit untuk dikerjakan: 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9.Â
Sirkuit terpadu kemudian menggunakan string 0 dan 1 untuk menghidupkan dan mematikan transistor dengan listrik untuk melakukan perhitungan yang diinginkan.Â
Karena hanya ada dua opsi dalam sistem biner (0 atau 1), ini dapat dengan mudah diwakili dengan menghidupkan dan mematikan transistor, karena nyala dan mati dengan mudah mewakili opsi biner (on = 0 dan off = 1 atau sebaliknya).
Setelah kalkulasi selesai, jawaban dalam bentuk biner kemudian diubah kembali ke sistem basis sepuluh normal kami dan ditampilkan di layar tampilan kalkulator.Â
Kebanyakan layar kalkulator menggunakan teknologi murah yang umum saat ini, seperti layar kristal cair (LCD) atau dioda pemancar cahaya (LED).
Semoga Bermanfaat :)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI