HP-35, kalkulator saku ilmiah pertama di dunia oleh Hewlett Packard (1972).
Dengan penemuan smartphone pertama pada tahun 1995, orang mulai mengganti kalkulator digital yang mahal dengan perangkat multifungsi. Ini bahkan memerlukan desain kalkulator yang paling canggih untuk ditingkatkan agar tetap relevan di pasar.
Kalkulator tidak hanya sangat meningkatkan kemampuan kita untuk melakukan penghitungan reguler yang terlibat dalam kehidupan sehari-hari, tetapi juga memberi manusia kemampuan untuk memahami matematika dalam skala yang lebih besar dari yang pernah dibayangkan.
Perhitungan yang sebelumnya tidak praktis dan memakan waktu sekarang dapat dilakukan dalam hitungan menit atau bahkan detik, semua dengan menekan beberapa tombol.Â
Tanpa kalkulator, kursus matematika tingkat lanjut, seperti Kalkulus, akan membutuhkan waktu kelas yang lebih lama. Kalkulator, bila digunakan bersama dengan kurikulum matematika yang komprehensif, meningkatkan kualitas dan kuantitas pembelajaran siswa.
Bagaimana Kalkulator Bekerja
Perhitungan paling dasar adalah penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Semakin banyak transistor yang dimiliki sirkuit terintegrasi, semakin canggih fungsi matematika yang dapat dilakukannya. Kalkulator ilmiah saat ini, misalnya, dapat melakukan penghitungan matematika yang sangat canggih.
Seperti semua perangkat elektronik lainnya, kalkulator bekerja dengan memproses informasi dalam bentuk biner. kita terbiasa memikirkan angka dalam sistem basis normal sepuluh, di mana ada sepuluh digit untuk dikerjakan: 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9.Â
Sirkuit terpadu kemudian menggunakan string 0 dan 1 untuk menghidupkan dan mematikan transistor dengan listrik untuk melakukan perhitungan yang diinginkan.Â
Karena hanya ada dua opsi dalam sistem biner (0 atau 1), ini dapat dengan mudah diwakili dengan menghidupkan dan mematikan transistor, karena nyala dan mati dengan mudah mewakili opsi biner (on = 0 dan off = 1 atau sebaliknya).