Mohon tunggu...
Riska Ginting
Riska Ginting Mohon Tunggu... Guru - Riska Ginting

Optimis dalam mengembangkan passion

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Prinsip Hidup Jemaat Mula-mula dalam Kisah Para Rasul 2 serta Aplikasinya bagi Gereja Masa Kini

19 September 2019   00:22 Diperbarui: 23 Juni 2021   14:01 14504
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di sini kita harus bisa memperhatikan bahwa Paulus tidak memakai konsep sakral untuk secara langsung atau tidak langsung merujuk pertemuan jemaat. Bahkan di lain pihak, ibadah memiliki makna khusus dan amat penting bagi Paulus.

Tetapi sejak awal, ibadah mengalami dua resiko yaitu bahaya formalisme dimana sifatnya yang mengagung-agungkan bentuk-bentuk liturgi eksternal dan hal ini bisa mengganggu hubungan yang hidup antara seseorang dengan Allah dan spontanitas yang mengakibatkan kegaduhan dan ketidakteraturan dalam ibadah tidak dapat mendorong terciptanya hubungan yang serius dengan Allah.

Selain itu aplikasi yang harus dilakukan di dalam gereja masa kini yaitu pelayanan. Paulus mengatakan gereja adalah satu organisasi yang terdiri dari struktur yang sangat kompleks sebagai tubuh Kristus. Struktur organisasi gereja ini dijalankan oleh masing-masing yang saling bergantung juga diatur melalui relasi mereka dengan Yesus sebagai kepala gereja.

Maka daripada itu, gereja masa kini harus bisa menekankan terhadap para jemaat dan para pelayannya untuk mengutamakan pelayanan dalam seluruh kehidupan yang mereka jalani.

Pelayanan di sini tidak harus dilakukan di setiap minggu yang dilakukan melainkan dimanapun berada, disitulah kesempatan kita untuk melayani sesama kita khususnya terhadap orang yang belum mengenal Kristus.

Kita tahu bahwa Kristus datang ke dunia ini bukan untuk dilayani melainkan untuk melayani. Oleh sebab itu biarlah gereja masa kini menanamkan teladan seperti Kristus bahwa kita ada di dunia ini bukan untuk dilayani yang sifatnya hanya ingin menerima melainkan melayani yaitu memberi sepenuhnya segala sesuatu yang mampu kita lakukan dengan maksimal dan kesungguh-sungguhan pada Tuhan sehingga gerejanya akan terus semakin bertumbuh di dalam mencapai visinya Tuhan.

Selain ibadah dan melayani, penerapan prinsip hidup jemaat mula-mula yang harus dilakukan di dalam gereja masa kini dan inilah yang terpenting yaitu penginjilan. 

Di dalam daftar karunia yang diberikan kepada gereja, pemberita injil hanya tercatat di Efesus 4. Dan si surat Paulus yang lain,  sebutan ini muncul di 2 Timotius 4:5 pada saat ia menasihati Timotius agar melakukan pekerjaan pemberitaan Injil. Paulus melakukan perjalanan pemberitaan Injil sebanyak 3 kali perjalanan penginjilan.

Baca juga : Beri Rasa Aman Jemaat, Koramil Rungkut Jaga Ketat Gereja Saat Ibadah Kebaktian

Dengan mempelajari strategi penginjilan Rasul Paulus, penginjilan masa kini dapat dilakukan dengan cara meneladani gaya penginjilan Rasul Paulus. Strategi yang Paulus gunakan sesuai dengan konteks pada jaman itu dan sangat berbeda dengan jaman sekarang.

Walaupun dalam waktu yang berbeda, tetapi para penginjil harus memakai strategi dan strategi dipakai oleh para penginjil agar mempermudah dalam menyampaikan berita Injil, sehingga penginjilan bisa berjalan dengan efektif. Kita tahu bahwa adanya gereja berarti Tuhan sedang mengutus umat-Nya untuk bisa memberitakan Injil ke semua orang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun