Mohon tunggu...
Riska Ginting
Riska Ginting Mohon Tunggu... Guru - Riska Ginting

Optimis dalam mengembangkan passion

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Prinsip Hidup Jemaat Mula-mula dalam Kisah Para Rasul 2 serta Aplikasinya bagi Gereja Masa Kini

19 September 2019   00:22 Diperbarui: 23 Juni 2021   14:01 14504
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana Gereja Katedral (Dok. Humas Gereja Katedral via Kompas.com)

Baca juga : Menyelami Keadaan Ibadah Jemaat Awal dalam Lockdown

Ketika Roh Kudus dicurahkan ke atas mereka, Dia membaptis mereka menjadi satu tubuh. Mereka menjadi satu kesatuan yang hidup. Mereka tidak lagi hanya memiliki hubungan dengan Tuhan, mereka juga saling berhubungan sebagai saudara dan saudari di dalam Kristus. Mereka adalah tubuh Kristus.

Sebagai tubuh Kristus, mereka menerima program baru serta tujuan yang baru juga. Roh Kudus tinggal di dalam mereka dan mereka mulai menjangkau lebih jauh lagi sampai ke Yudea, Samaria hingga sampai ke ujung bumi. Tubuh Kristus yang sama lahir pada saat Pentakosta yang sekarang hidup dan akan tetap hidup.

Itulah fakta yang mendasar dan sangat penting dari prinsip yang terdapat di dalam Kitab Kisah Para Rasul 2 ini. Kelahiran tubuh, permulaan gereja. Tubuh inilah yang didiami oleh Roh Kudus. Melalui tubuh ini, Roh Allah sedang aktif melaksanakan rencana kekal Nya di dunia saat ini. 

Jemaat mula-mula dikatakan bahwa mereka semua bertekun tiap-tiap hari dalam pengajaran Rasul-rasul (Kisah Para Rasull 2:42,46). Apa yang mereka telah tekuni dikarenakan mereka belajar tentang firman Allah dari pemimpin mereka yaitu para rasul. Mereka juga mengadakan pertemuan di rumah-rumah mereka masing-masing secara bergilir.

Di samping memecahkan roti dan makan bersama-sama tentu sebelumnya mereka mendengarkan uraian firman Tuhan. Mereka tidak saja belajar firman Tuhan secara teori tetapi juga secara praktis atau pada pengalaman yang mereka alami.

Jika berbicara mengenai aplikasi tentunya dimaksudkan kepada suatu penerapan, dan apakah sesungguhnya apakah aplikasi dari prinsip gereja mula-mula untuk diterapkan pada gereja masa kini?

Dalam pengajarannya Paulus tentunya banyak melakukan suatu kajian teologi dan salah satunya mengenai ekklesiologi.Banyak hal yang diajarkan Paulus untuk gereja di masa lalu dan juga masa kini. Namun karena banyaknya surat Paulus dan yang menjadi pertanyaannya adalah yang mana pengajaran yang harus diterapkan ke dalam kehidupan gereja masa kini.

Baca juga : Menelisik Kultur Budaya dan Peribadatan Jemaat Gereja Kristen Jawi Wetan

Jawabannya adalah semua. Karena kita tahu bahwa surat-surat Paulus adalah firman Allah yang merupakan kebenaran mutlak.

Di sini ada beberapa pengajaran dari Rasul Paulus yang diwajibkan untuk diterapkan untuk gereja masa kini yaitu Ibadah, pelayanan serta penginjilan. Jika dilihat dari kehidupan jemaat waktu itu, pastinya mereka melakukan suatu ibadah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun