Mohon tunggu...
Riska Ginting
Riska Ginting Mohon Tunggu... Guru - Riska Ginting

Optimis dalam mengembangkan passion

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Apakah Politik Perlu Diajarkan kepada Jemaat Gereja Masa Kini?

28 Februari 2019   14:29 Diperbarui: 28 Februari 2019   14:36 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendahuluan

Kita menyaksikan saat ini situasi bangsa dan negara kita khususnya dalam dunia perpolitikan serta pengaruh-pengaruh politik terhadap kehidupan masyarakat di sekitar kita. 

Situasi politik yang sangat keruh terjadi dikarenakan yang terjadi saat ini gereja yang ikut berpolitik tidak lagi menunjukkan satu karakter yang baik bahkan sampai tidak lagi mengikuti warna politik yang sesuai dengan kebenaran firman Tuhan sehingga terjadilah perpecahan,perselisihan antar sesama masyarakat.

Banyak kita melihat juga para hamba-hamba Tuhan yang melibatkan dirinya dalam dunia politik. Contohnya ada hamba Tuhan yang saya lihat pada saat pemilihan partai justru dia lebih memilih partai yang ternyata selama ini hamba Tuhan ini mendapat sponsor dari ketua partai yang dia pilih bukan memilih berdasarkan hati nuraninya sehingga pada saat melayani di dalam ibadah Kebaktian Kebangunan Rohani,hamba Tuhan ini bukan lagi menyampaikan firman Tuhan yang sehat tetapi justru membahas soal partai yang selama ini dibanggakan nnya dan menyuruh setiap jemaat yang hadir untuk mendukung partai tersebut. 

Alhasil ternyata para jemaat yang hadir bukan lagi duduk diam mendengarkan tetapi banyak yang keluar meninggalkan ruangan. Disini lah peran kita sebagai gereja yang berdampak,haruslah kita semakin bijak dan memiliki hikmat karena di dalam dunia politik inilah banyak godaan-godaan yang bisa membuat kita jatuh dan terlena sehingga fokus pelayanan kita bukan lagi jiwa melainkan kekayaan dan kehormatan.

Di sini,saya akan membahas dengan terperinci mengenai politik dan hubungannya dengan pembinaan jemaat gereja. Yang saya saksikan di lapangan ternyata kasus ini masih menimbulkan pro dan kontra terhadap jemaat-jemaat gereja tertentu dimana mereka sama sekali tidak menyetujui jika politik diajarkan kepada jemaat karena mereka memiliki satu statement bahwa politik itu sesuatu yang sifatnya tabu dan kotor. 

Tetapi ada juga gereja-gereja yang menyetujui jika jemaatnya ikut berpolitik. Oleh karena itu kiranya melalui artikel ini, kita mampu memahami dan membuka cara pandang kita akan arti sesungguhnya "Politik" dan pengaruhnya terhadap gereja masa kini.

Pengertian Gereja

Gereja bukanlah berbicara soal "Gedung" tetapi gereja adalah sekumpulan orang-orang yang membentuk satu organisasi dan tugasnya adalah memberitakan Injil Keselamatan kepada semua orang yang belum percaya dan sifatnya universal artinya pemberitaan Injil itu harus sampai ke seluruh dunia. 

Hidup kita juga bisa dikatakan sebagai "Gereja" jika kita mampu menjadi saksi Tuhan dan menyatakan pekabaran Injil itu kepada mereka. Jadi dimanapun kita berada pada saat kita mampu menyelamatkan satu jiwa saja berarti kita adalah gereja itu. Gereja juga harus mampu menjadi teladan dan bisa menyesuaikan diri terhadap perkembangan jaman sekarang ini khususnya dalam dunia politik.

 Adanya gereja juga dilatarbelakangi dengan adanya orang-orang yang berdosa dan mereka diampuni serta ditebus oleh karya keselamatan yang Tuhan telah berikan melalui pengorbanan Nya di kayu salib. Melalui pengorbanan itu, Tuhan tidak menginginkan banyak dari kita tetapi Tuhan hanya menginginkan setiap umat Nya bisa saling mengasihi antara sesama serta hidup dalam kebenaran firman Tuhan yang berdaulat. 

Gereja harus memiliki hati serta respon yang positif di dalam menghadapi berbagai situasi yang terjadi di bangsa kita ini. Karena kita tahu di dalam situasi yang seperti sekarang ini, figur dari gereja itulah yang dibutuhkan karena kita sebagai umat yang percaya sudah diberikan jaminan hidup yang kekal, kita harus bisa menjadi sebuah lilin yang terus menyala sehingga terang itu  mampu terus menerangi kegelapan yang ada.

Pengertian Politik

Politik merupakan kegiatan yang beraneka ragam dalam suatu entitas dan sistem politik (negara) yang mencakup proses penentuan tujuan, pelaksanaan tujuan dengan segala kebijakan-kebijakan umum dan pengaturannya. Di dalam perkembangannya, pengertian politik semakin meluas. Kehadirannya dalam khasanah ilmu pengetahuan di bidang ilmu-ilmu sosial telah menimbulkan perbedaan di kalangan ahli-ahli politik. 

Kita mengetahui juga bahwa kita juga berdiri di satu negara Reformasi. Salah satu perubahan yang terjadi di era reformasi saat ini yaitu perubahan mengenai pemilihan Presiden, bahwa pemilihan Presiden sudah dipilih secara langsung tidak lagi melalui Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). Tokoh Reformator John Calvin adalah salah satu tokoh yang patut kita teladani karena dia menekankan bahwa Reformasi memicu kepada pembaharuan kesalehan Kristen. Bahkan tokoh lebih sering terbuka berbicara tentang kesalahannya daripada kebenarannya. 

Di sini kita bisa melihat bahwa sosok John Calvin adalah sosok yang mengutamakan hukum dan kebenaran yang sesuai dengan firman Tuhan dengan menunjukkan sikap hidup yang saleh, rendah hati serta tulus dalam melaksanakan satu tanggung jawab Ilahi.

Masih banyak kata yang mengartikan politik secara epistimologi. Kata-kata itu menjelaskan bahwa politik mengandung makna yang positif.Melihat pengertian politik dari macam-macam sudut pandang ternyata definisi dari politik ini mengalami penambahan makna yang bergantung pada sistem dan filosofi sebuah pemerintahan.

Politik bisa menghasilkan kebaikan dan bisa juga menghasilkan kecurangan dan hasil itu tergantung dari siapa yang berperan di balik politik itu. Jika seseorang memiliki motivasi politik hanya untuk memperoleh kekayaan, kehormatan dan kekuasaan berarti dia sudah melakukan manuver dan melanggar konstitusi.

Hubungan Politik dan Gereja

"Yesus Kristus adalah Tokoh Politik". Mungkin pernytaan ini sebagian masyarakat akan sulit untuk menerima nya disebabkan oleh faktor pemikiran yang selama ini mereka beranggapan bahwa sosok Yesus Kristus hanyalah sosok yang berdiam di gereja, membaca Taurat dan tidak pernah ikut campur dengan urusan pemerintah. Mereka menganggap terlalu duniawi untuk mengatakan Yesus Kristus sebagai Politisi. Yesus adalah orang Yahudi yang hidup dalam penindasan bangsa asing selama berabad-abad. 

Sejak 586 SM, kerajaan Asyur, Babel, Media-Persia, Yunani, dan Romawi telah memerintah mereka. Kebanyakan dari mereka ingin hidup bebas di negara sendiri tanpa perbudakan dari penduduk luar. Sebagai warga negara tentu mereka tidak bisa berdiam diri dan menaati menyatakan dirinya sebagai Allah karena bangsa-bangsa penjajah itu berasal dari kepercayaan kafir menurut hukum Taurat. 

Maka, sangat masuk akal bila Yesus menyatakan manifesto politik-Nya. Sebelum Yesus terangkat ke sorga, para murid Nya menganggap bahwa Yesus adalah sebagai pemulih bangsa Israel secara politik dan ternyata mereka selama ini sudah sangat lama menunggu berdirinya kerajaan Yahudi yang sifatnya monarkhi seperti pada masa Perjanjian Lama.

Di dalam Markus 2:13-17, Matius 9:9-13 dan Lukas 5:27-32 menceritakan bagaimana pada masa pelayanan Yesus Kristus, Yesus sering bergaul dengan para koruptor atau pemungut cukai. Di kalangan para pemungut cukai, Yesus disambut dan pengajaran Nya diterima sangat baik oleh mereka. Yesus tidak memandang mereka sebagai orang yang dijauhi. 

Bahkan salah satu mantan dari koruptor yang pernah menjadi alat politik dalam pemerintahan Romawi untuk memungut pajak, ia menjadi salah satu murid Yesus. Pertanyaannya, Mengapa Yesus mau melakukan hal yang mungkin dianggap sangat konyol. Jawabannya terdapat di dalam Markus 2:17. Yesus bukan mencari orang yang benar tetapi Yesus mencari orang yang berdosa. Di sinilah kita bisa melihat bagaimana sikap dan respon Yesus di dalam perjalanan hidup Nya sebagai"'Tokoh Politik".

Jadi pertanyaanya, apakah jemaat gereja masa kini perlu diberikan pengajaran dan pendidikan ilmu "Politik"? Di dalam setiap pernyataan-pernyataan di atas, kita bisa mengambil sebuah kesimpulan bahwa Gereja dan Politik adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dikarenakan gereja seumpama seperti "Tokoh/figur" yang sangat memiliki peran yang besar dan mampu memberikan dampak yang positif bagi  dunia politik sekarang ini dan yang akan datang. 

Jemaat-jemaat gereja masa kini harus diberikan pendidikan akan ilmu politik sebagai satu modal untuk bisa mengikutsertakan diri dan berpartisipasi di dalam aktivitas/kegiatan yang berhubungan dengan politik sehingga dengan modal itu, para jemaat gereja semakin diperluas cakrawala nya dan kritis akan perkembangan jaman yang semakin hari semakin berubah dengan adanya banyak perubahan-perubahan di bidang ilmu pengetahuan,teknologi, serta politik. 

Jadi, gereja dan jemaat di dalam menjalankan perannya sebagai tokoh politik harus bisa memposisikan dirinya pada posisi yang sesuai dengan alur dan hukumnya Tuhan. Di dalam Matius 5:13-16, kita bisa menangkap pesan Tuhan ini bahwa dimanapun kaki kita berpijak, kemanapun kita pergi, situasi apapun yang terjadi di bangsa kita ini, yang harus kita pegang dan terus lakukan adalah kita harus bisa tetap jadi terang. 

Sebagai orang percaya yang menjadi garam harus mampu memberikan pengaruh moral yang baik di tengah masyarakat dan memiliki integritas dalam memperjuangkan dan menegakkan keadilan, kebenaran serta kesejahteraan bagi seluruh masyarakat Indonesia karena inilah kunci timbulnya kepercayaan masyarakat kepada para elit politik. 

Sekalipun mungkin saat ini semakin maraknya muncul para koruptor-koruptor yang semakin merajalela, sikap memanipulasi, memprovokasi dan lain sebagainya. 

Hendaklah kita sebagai gereja itu sendiri jangan mudah kita untuk dipengaruhi oleh keadaan-keadaan tersebut melainkan kita harus bisa tetap menunjukkan terang itu dan tetap bisa menjadi penengah bukan pemihak. Sekalipun dalam dunia politik saat ini, keteladanan itu mulai memudar tetapi harus tetap kita memiliki integritas dan pendirian yang teguh pada teladan yang Tuhan telah berikan. 

Bukan harus kita mendirikan partai politik Kristen melainkan lebih menjaga kesaksian hidup karena mendirikan partai Kristen bukan satu jawaban yang lebih utama adalah bersikap nasionalis dan tetap menjaga integritas baik di hadapan Tuhan maupun di mata masyarakat.

Kesimpulan

Politik bukan sesuatu yang dianggap najis dan kotor melainkan sesuatu yang sifatnya baik karena di dalamnya mengandung kebijakan-kebijakan dan proses penentuan tujuan yang hakiki. Dari artikel ini saya mendapat satu pencerahan dan mengubah cara berpikir saya akan arti sebenarnya politik. 

Karena selama ini saya menganggap bahwa kita sebagai anak-anak Tuhan tidak boleh melibatkan diri dalam dunia politik tetapi pada saat saya sadar dan mengetahui saat ini bahwa Yesus sendiri adalah "Tokoh Politik". Kemungkinan besar faktor yang mempengaruhi cara berpikir saya akan politik dikarenakan saya melihat banyaknya para politikus-politikus yang tidak lagi menunjukkan satu keteladanan yang baik bagi masyarakatnya sehingga saya menyimpulkan selama ini bahwa politik itu adalah kotor.

Tetapi sekarang saya tahu dan banyak belajar dari setiap proses perjalanan kehidupan pelayanan Yesus Kristus,Dia bergaul banyak dengan para-para koruptor/pemungut cukai dan Tuhan menunjukkan satu keteladanan yang sangat baik dimana Tuhan tetap mengasihi mereka yang jahat dimata manusia karena Tuhan menghendaki bukan orang baik yang membutuhkan kasih melainkan orang jahat dan yang terhilang. 

Kisah Yesus juga pada waktu Ia dihakimi oleh para kaum Farisi dan Saduki disitu saya melihat juga akan respon dan tindakan Yesus dalam menghadapi mereka yang sudah berbuat tidak semena-mena terhadap Yesus. Sehingga buah dari semua tindakan-tindakan Yesus menghasilkan yang terbaik karena Yesus menjadikan "Kasih"sebagai pedoman kehidupan Nya. Yesus sebagai "Tokoh Politik" membuktikan kepada kita bahwa kita Dia adalah tokoh yang sempurna dan patut dicontoh.

Kiranya kita sebagai gereja itu sendiri dan jemaat-jemaat yang ada, kita juga bisa belajar dan terus belajar untuk bisa mengikuti teladan Kristus itu. Kita adalah umat yang sudah Tuhan pilih dan kita hidup di dunia dimana terdapat kehidupan ilmu teknologi, kebudayaan, serta politik dan kita tidak bisa mengelak dari smua pergerakan-pergerakan itu tetapi tugas kita adalah harus bisa menghadapinya dengan positif dan menjadikan kasih itu sebagai dasar utama di dalam menjalani tugas kita sebagai tokoh politik-politiknya Tuhan. 

Pada saat terang itu terus menyala dan tidak padam, maka percayalah bahwa bangsa Indonesia ini akan pulih kembali dari segala niat-niat orang jahat yang mencoba untuk menghancurkan bangsa ini.

Kepustakaan ,

Sirait, Saut, Politik Kristen di Indonesia.Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2000

T.J Maidiantius,Dr. Politik Yesus Bagi Indonesia. Tanggerang-Indonesia: PT. Matana      Bina Utama, 2014

Michael Horton, Calvin on the Christian Life. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun