Mohon tunggu...
Rina Sariyanti
Rina Sariyanti Mohon Tunggu... Freelancer - Rinatsa

Suka menulis dan perjalanan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Hidup Apa Adanya Jauh Lebih Membahagiakan

20 November 2019   15:25 Diperbarui: 20 November 2019   15:44 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa artis belakangan ini ramai-ramai pamer isi saldo di ATM mereka, sebut saja misalnya : Barbie Kumalasari, Ria Ricis, Rafi Ahmad, Nikita Mirzani. Kalau menurut pandangan dan penilaian saya, hal itu tidak sepatutnya dilakukan oleh seorang Artis. Artis adalah public figure yang tingkah lakunya sedikit banyak ditiru oleh fans / penggemar mereka. 

Pamer atau sombong adalah sifat yang sangat dibenci oleh Allow SWT. Hal itu bisa memancing kejahatan, rasa cemburu social bagi orang lain yang melihatnya. Kalau semisal yang cemburu itu orang dari kalangan ekonomi yang biasa saja / kurang, bisa jadi mereka menghalalkan segala cara, menjadi kebal terhadap hukum untuk menjadi seperti apa yang mereka idolakan termasuk gaya hidup pamer itu tadi.

Miris memang dengan Artis-artis sekarang yang kebanyakan mereka hanya membuat konten-konten unfaedah, setingan, bermasalah dengan artis lain hanya untuk menjadi viral tanpa menonjolkan sisi prestasi mereka, dan parahnya mereka mendapat tempat dengan diundang ke Acara talk shaw yang membuat mereka semakin di up dan semakin viral, sedangkan artis yang berprestasi jarang sekali dipublikasikan.

Artis dan social media adalah dua hal yang sulit terpisahkan, bagi mereka social media adalah media promosi diri, promosi endorse yang semua nya bernilai ekonomi dan menambah pundi pundi keuangan mereka. Traveling, belanja barang branded, naik jet pribadi, sepertinya kehidupan mereka sangat mendekati kata sempurna meskipun kita tahu tidak ada kehidupan yang sempurna. Kita tidak pernah tahu perjuangan seperti apa yang sudah mereka tempuh untuk mencapai kesuksesan itu.

Kita hanya melihat tampilan social media yang semua begitu indah, lalu kita mencoba meniru seperti mereka ya walaupun dengan budget seadanya. Pokoknya gimana caranya agar tampilan social media kita indah dipandang. Jarang sekali memperhatikan apakah postingan kita bermanfaat untuk orang lain, apakah orang lain senang melihat social media kita, atau malah jadi murung kita tak pernah tahu.

Beberapa hal yang saya pelajari dari dunia social media, terutama dari status di Whatsapp, Instagram, dan Facebook. Ketika saya melihat status teman saya yang sedang liburan dan saya hanya di rumah saja, dalam hati ada perasaan, wah enak ya, jadi dia liburan terus, pasti banyak uang dll. dan hati saya tiba-tiba sedih karena status tersebut. Lalu ketika teman update status soal makanan A, dan saya lihat lalu tiba tiba latah enak kali ya? Cobain ah kapan-kapan.

Dari situ saya belajar bahwa, hanya karena status bisa merubah mood dan perasaan seseorang, hal itu mungkin juga berlaku bagi teman yang melihat status saya. Kadang karena update status jalan- jalan, teman jadi menilai saya banyak uang, atau malah menilai saya menghamburkan uang untuk hal-hal yang sifatnya kesenangan semata. Hanya karena gambar di status orang jadi mudah menilai orang lain. Jadi bahan pembicaraan dengan teman lain. Dan parahnya jadi bahan bullyan.

Meskipun belum bisa 100% tidak update status, tapi saya selalu berfikir kira-kira bermanfaat atau tidak ya seandainya saya update status ini? Kebanyakan memang status yang saya unggah ya momen" kebersamaan dengan keluarga, perkembangan terbaru si kecil. Dan saya terus belajar untuk lebih bijak lagi dalam bersocial media. Kedepan lebih memikirkan lagi perasaan orang lain, momen bahagia hanya cukup dinikmati tidak untuk dibagikan. Tidak perlu dipandang wah, dipuji orang lain, hidup apa adanya jauh lebih membahagiakan.

Salam,

Rina

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun