Mohon tunggu...
Rina Sariyanti
Rina Sariyanti Mohon Tunggu... Freelancer - Rinatsa

Suka menulis dan perjalanan

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Pengalamanku dengan Kista 2 Tahun Lalu

17 Oktober 2019   13:02 Diperbarui: 15 April 2021   11:21 1116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi operasi pengangkatan kista. | pexels

Pas Dokter kontrol juga selalu bilang minta dipindahkan ke rawat inap biasa tapi belum bisa karena aku diindikasi ada kelainan jantung, (detak jantungnya tidak berirama) padahal karena takut, gimana si orang takut pasti deg-degannya beda. 

Setelah 3 hari di UGD, akhirnya aku dipindahkan ke rawat inap biasa, belum boleh banyak gerak pokoknya pelan" duduk tegak, nurunin kaki, pipis masih diselang selama belum bisa gerak, disitu aku merasa bahwa ternyata hidupku sangat bergantung pada orang lain. Terutama Suamiku.

Setelah bisa gerak dan jalan hari ke 4 aku dibolehkan rawat jalan dan beberapa kali kontrol untuk melihat luka bekas jahitan operasi. 

Kontrol pertama Dokter menyarankan untuk suntik hormon, ini fungsinya untuk stop haid dulu selama 3 bulan karena sel kista itu tumbuh subur saat kita haid. Puasa kacang kacangan beserta turunannya (termasuk tahu tempe tauge) disarankan banyak makan ikan gabus, sayuran seperti tomat, brokoli, bayam.

Setelah 3 bulan kontrol lagi, obsgyn menyarankan untuk segera program hamil. Aku tanya " memang gapapa dok soalnya kan baru operasi dan kalau hamil perut membesar? kata dokter "gpp, malah lebih cepat hamil lebih baik, kalau operasi kista itu hanya sayatan kecil jadi tidak masalah". Aku ikutin saran dokter karena aku juga pengen cepat punya momongan, dikasih pil penyubur kandungan yang harganya 8 tablet satu juta sekian.

Di luar itu komentar orang orang ga enak didengar, "belum pernah punya anak udah operasi nanti susah loh punya anak nya, dll" aku hanya diam sesekali ga bisa nahan nangis sambil tetep yakin pada kuasa Alloh.

3 bulan kemudian dengan ijin Alloh SWT omongan orang orang itu terbantahkan, aku positif hamil. Dan sekarang anakku sudah berusia 16 bulan Alhamdulillah bersyukur mampu melewati kondisi sulit itu. 

Hikmah dari pengalamanku ini adalah sehat itu murah biaya sakit yang mahal, jadi mumpung masih sehat konsisten gaya hidup sehat, makan makanan bergizi dan seimbang, olahraga cukup, kontrol emosi dan jangan menyimpan dendam, selalu bersyukur dengan apa yang sudah Tuhan kasih, mengurangi makan makanan berpengawet, berperasa,  daging olahan, daging bakar, makanan cepat saji (Junkfood), mulai aply asuransi untuk proteksi diri seperti Sun Medical Platinum.

Saat kita sudah jatuh sakit kita akan tahu betapa sehat itu amat sangat berarti dalam kehidupan ini melebihi harta apapun yang kita miliki.

Salam Sehat

Rina

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun