Mohon tunggu...
Pangrango
Pangrango Mohon Tunggu... Penulis - Ibu Rumah Tangga

Happy Gardening || Happy Reading || Happy Writing || Happy Knitting^^

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Pilihan

Rindu Padusan

2 April 2023   20:38 Diperbarui: 2 April 2023   20:56 736
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tradisi ini kini telah menjadi kalender wisata di Klaten dengan destinasi utama di Umbul Ponggok yang berada di kecamatan Tulung. Meski demikian, umbul lainnya juga tak kalah ramai. Tradisi ini memang patut dilestarikan karena merupakan kearifan lokal dan budaya warisan leluhur yang konon sudah ada sejak Kerajaan Mataram Kuno.

Padusan berasal dari kata "adus" yang berarti mandi atau membersihkan diri. Tujuan padusan di antaranya yaitu agar umat Muslim yang hendak menunaikan ibadah puasa dalam keadaan suci lahir maupun batin.

Dulunya, padusan merupakan ritual seorang diri sebagai bentuk intropeksi diri. Namun seiring waktu padusan menjadi kegiatan yang dilakukan beramai-ramai. Bahkan, bisa ratusan orang tumpah ruah berendam bersama.

Walau sudah lama sekali tidak mengikuti tradisi ini, tapi setiap mudik aku selalu menyempatkan ke umbul yang dekat rumah bersama suami dan anak-anak. Umbul-umbul yang terus berbenah menjadi daya tarik wisata di kampung halaman di antaranya ditambah dengan wahana permainan seperti Water Boom.

Padusan menjadi salah satu nostalgia masa kecil di bulan Ramadan. Masih banyak kenangan lain seperti berburu embun usai salat subuh, berbuka sebelum waktunya, memalsukan tanda tangan penceramah hingga main long bumbung, yang pernah aku tuliskan di artikel kompasiana "Dari Embun Pencuci Dosa Hingga Alis Terbakar Saat Ramadan".

Apa kenangan masa kecil Kalian saat Ramadan nih?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun