Tradisi ini kini telah menjadi kalender wisata di Klaten dengan destinasi utama di Umbul Ponggok yang berada di kecamatan Tulung. Meski demikian, umbul lainnya juga tak kalah ramai. Tradisi ini memang patut dilestarikan karena merupakan kearifan lokal dan budaya warisan leluhur yang konon sudah ada sejak Kerajaan Mataram Kuno.
Padusan berasal dari kata "adus" yang berarti mandi atau membersihkan diri. Tujuan padusan di antaranya yaitu agar umat Muslim yang hendak menunaikan ibadah puasa dalam keadaan suci lahir maupun batin.
Dulunya, padusan merupakan ritual seorang diri sebagai bentuk intropeksi diri. Namun seiring waktu padusan menjadi kegiatan yang dilakukan beramai-ramai. Bahkan, bisa ratusan orang tumpah ruah berendam bersama.
Walau sudah lama sekali tidak mengikuti tradisi ini, tapi setiap mudik aku selalu menyempatkan ke umbul yang dekat rumah bersama suami dan anak-anak. Umbul-umbul yang terus berbenah menjadi daya tarik wisata di kampung halaman di antaranya ditambah dengan wahana permainan seperti Water Boom.
Padusan menjadi salah satu nostalgia masa kecil di bulan Ramadan. Masih banyak kenangan lain seperti berburu embun usai salat subuh, berbuka sebelum waktunya, memalsukan tanda tangan penceramah hingga main long bumbung, yang pernah aku tuliskan di artikel kompasiana "Dari Embun Pencuci Dosa Hingga Alis Terbakar Saat Ramadan".
Apa kenangan masa kecil Kalian saat Ramadan nih?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H