Mohon tunggu...
Rina Darma
Rina Darma Mohon Tunggu... Penulis - Ibu Rumah Tangga

Happy Gardening || Happy Reading || Happy Writing || Happy Knitting^^

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Childfree Bukan Pilihan(ku)

9 Februari 2023   23:00 Diperbarui: 11 Februari 2023   07:45 1167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menjadi seorang ibu tentu ini adalah anugerah yang luar biasa bagi perempuan. Doa ibu itu mustajab. Selalu selipkan doa untuk anak-anak agar mereka lebih dari kita, bukan hanya materi tapi ilmu, agama, dan sebagainya. 

Toh, semuanya juga akan kembali kepada kita. Karena, salah satu amal yang tidak terputus meskipun kita sudah meninggal adalah doa anak yang sholeh/sholehah.

Ketakutan Tidak Memiliki Waktu

Tanpa anak pun sebenarnya kita tak akan bisa jauh dari yang namanya waktu. Saat masih bekerja dan single misalnya, rasanya pun kita sudah tidak punya waktu untuk diri sendiri karena habis untuk urusan kantor. Yang mungkin malah milik orang lain. 

Sementara anak, sebagai ibu rumah tangga, waktuku memang sebagian besar untuk anak-anak. Aku berpikirnya, kalau bukan aku siapa lagi. Mereka darah daging aku, amanah yang dipercayakan Allah sama aku, ya aku harus bertanggungjawab dengan pilihan aku.

Disitulah, sebagai perempuan, secara pribadi aku terus belajar mengelola waktu. Aku pernah membaca kunci bahagia itu terletak pada keseimbangan waktu, untuk diri sendiri atau yang lebih dikenal "me time", keluarga, dan sosial. 

Sepuluh menit tenggelam baik dalam buku bacaan maupun dalam sujud bahkan sekedar mengamati matahari terbit pun sudah merupakan bentuk me time buat aku. 

Mengobrol dengan tetangga sembari mengasuh baby merupakan bentuk keseimbangan sosial sehingga tidak merasa kurang pergaulan. Sesekali makan bersama di luar dan piknik nerupakan bentuk family time.

Dan, pada akhirnya selalu bersyukur dengan hidup kita masing-masing. Statement aku, di story teman aku, kita tidak tahu pasti alasan si kakak yang sekarang tinggal di Jerman apa? Pernyataan-pernyataan dari dia mungkin sebenarnya hanyalah bentuk pembenaran.

Karena aku tidak memiliki kapasitas sebagai ahli, pendapat aku mengenai childfree dikembalikan ke masing-masing. Seperti halnya dalam beragama, bagimu agamamu, bagiku agamaku.

Lalu, bertanggungjawablah terhadap apapun pilihan kamu. Jangan memaksakan pendapat karena itu juga bertentangan dengan sila keempat butir kedua. Bunyinya, tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun