Mohon tunggu...
Pangrango
Pangrango Mohon Tunggu... Penulis - Ibu Rumah Tangga

Happy Gardening || Happy Reading || Happy Writing || Happy Knitting^^

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Basa-basi saat Lebaran

29 April 2022   22:34 Diperbarui: 29 April 2022   22:39 768
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat Lebaran adalah waktunya berkumpul antar keluarga termasuk yang sedang di perantauan. Saat itu kerabat yang jauh pun biasanya bertemu?

Basa basi penting karena menunjukkan perhatian. Biasanya ditandai dengan memulai obrolan. Namun, terkadang sulit mulai percakapan apalagi jika jarang bertemu. 

Ada beberapa yang harus diperhatikan agar obrolan tidak membuat "ilfeel". Dengan kata lain, lawan bicara jadi tidak nyaman bahkan muak dengan kita.

Kenali singkat siapa lawan bicara terlebih dahulu

Biasanya bisa dilihat dari jenis kelaminnya, rentang usianya, masih sekolah atau sudah bekerja, sudah menikah belum, hubungan kekerabatan, dan sebagainya. Profil singkat akan sangat membantu topik pembicaraan berikutnya. 

Memilih Topik yang Tepat

Usai mengenal singkat lawan bicara, bisa dari pengamatan sesaat atau yang kita ketahui dari orang, kita bisa menentukan topik. Jika dia anak kuliah, kita bisa bertanya seputar perkuliahan. Jika dia seorang yang bekerja, kita bisa bertanya tentang dunia kerja. Jika dia anak dari saudara orang tua, bisa bertanya kabar kedua orang tuanya. Tanyakan yang memang tidak diketahui.

Hindari Bertanya Hal Sensitif

Kecuali kita sudah mengenal dekat lawan bicara sebaiknya hindari membicarakan hal sensitif. Hal ini biasanya terkait privasi. Di antaranya menanyakan kapan lulus, kapan menikah, punya anak tidak, besar gaji, dan sebagainya.

Menjadi Pendengar yang Baik

Ketika memutuskan untuk mengobrol kita harus bertanggung jawab untuk menyimak dan mendengarkan. Sehingga, kita tidak mendominasi pembicaraan yang membuat lawan bicara jadi malas. Menyimak dengan baik akan membuat kita terhindar dari tanggapan yang tidak nyambung.

Tidak Menggurui 

Kalau kita tidak suka digurui ya jangan menggurui. Biasanya ego ini muncul ketika berhadapan dengan lawan bicara yang lebih muda. Boleh berbagi pengalaman tau sampaikan dengan baik disesuaikan karakter yang diajak ngobrol. Kalau bahasa tubuhnya sudah tidak nyaman ya sebaiknya alihkan topik atau biarkan ada jeda.

Minta dan Simpan Nomor Handphone 

Jika memang ada kecocokan, jangan sungkan meminta nomor handphone. Namun, jangan sekedar meminta tapi simpan. Sesekali bertanya kabar sehingga silaturahmi jalan terus. Sudah tidak asing di telinga bukan jika silaturahmi dapat memperpanjang umur dan meluaskan rezeki.

Komunikasi yang lancar dan mengalir akan sangat bermanfaat. Aku percaya tidak ada pertemuan yang sia-sia. Bisa jadi orang yang kita ajak mengobrol akan menjadi penolong kita suatu hari nanti. Misalnya kita jadi menemukan peluang pekerjaan. Memang tidak hari itu juga. Tapi suatu hari nanti, dia akan menghubungi kita. Sangat mungkin juga, lawan bicara kita adalah perantara jodoh kita. Jadi obrolan tidak sekedar basa-basi tapi banyak hikmah yang didapat. Setuju?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun