Yeayyy... akhirnya Lebaran ini mudik setelah dua hari raya Idulfitri di rumah saja. Pulang ke kampung halaman kali ini berbeda bagi aku, karena personel-nya bertambah. Ada anak ketiga yang berusia sembilan bulan. Jadilah, kami berlima.
Kakak dan Abang sangat excited, karena mudik artinya bermain bagi mereka. Selama tinggal di kota, mereka tidak boleh main air hujan. Aku selalu berkata, "Nanti main hujannya di rumah Mbah! Mau sepuasnya juga sok aja!".Â
Aku tidak khawatir mereka main hujan-hujanan karena lahan yang luas. Mereka bisa kejar-kejaran. Kemudian kualitas air hujan yang lebih bersih.Â
Selain itu, pulang kampung berarti ikut simbah ke sawah. Mereka suka main di kali sekedar melempar-lempar batu. Kemudian suka melihat telur siput air. Warna pink yang menempel di rerumputan sungguh ajaib bagi mereka.
Nah, dari Bandung ke Klaten pilihan kami menggunakan moda kereta api. Bukan tanpa alasan. Transportasi publik ini nyaman dan ramah anak. Sejak anak pertama, aku memang memilih kereta api sebagai sarana yang mengantar kami silaturahmi kepada sanak saudara.
Di dalam kereta api, seenggaknya anak yang memang aktif, bisa berjalan di sepanjang gerbong. Saat kereta berhenti pun bisa keluar sebentar jalan-jalan sehingga anak tidak jenuh dan rewel.
Untuk keperluan buang air pun sudah tersedia toilet yang bersih, lengkap dengan tisu dan air. Di setiap ujung gerbong pun ada toilet ini. Begitu pula dengan anak yang identik ngemil. Gerbong makanan siap memenuhi kebutuhan si kecil.
Seringkali saat mudik, anak banyak drama. Apalagi jika perjalanan butuh waktu lama. Namun, alhamdulillah dari anak pertama, si kecil tak pernah rewel selama di kereta api.Â
Ini tips si kecil bebas rewel selama di kereta api berdasarkan pengalaman aku:
Komunikasikan dengan si kecilÂ
Beberapa hari sebelum berangkat, aku sudah sounding ke anak-anak. Meskipun dia bayi belum bisa bicara aku tetap mengajak mengobrol. Biasanya aku akan memberi tahu mereka bakal naik kereta api mau ke rumah simbah. Nanti di rumah simbah bisa main ke sawah, ke kali, ketemu siapa-siapa saja... sehingga anak akan happy. Perasaan senang tentu akan sangat berpengaruh selama di perjalanan sehingga mereka antusias.
Bawa mainan kesukaan si kecil
Karena bukan perjalanan singkat si kecil rentan bosan. Jadi, dengan membawa teman si kecil mereka tidak akan bosan. Untuk bayi, aku biasa juga membawa gigitan bayi.
Bawa jajanan secukupnyaÂ
Ini sih wajib banget buat aku. Walau di kereta sudah ada gerbong makanan berjalan. Namun, kadang sebelum mereka lewat, si kecil sudah ingin ngemil. Sementara, mungkin kita sungkan untuk mendatangi gerbong makanan. Kalau anak-anakku auto anteng kalau lagi makan.
Jangan biarkan anak sampai lapar
Kalau kenyang pasti tibra atau tidurnya nyenyak. Saat jam makan, usahakan tetap memberi makan si kecil. Kadang aku bawa bekal nasi dari rumah. Namun, jika repot aku biasa membeli langsung di kereta. Menunya pun sudah bervariatif. Mau nasi atau yang berkuah. Biasanya aku akan bertanya pada anak. Mau makan apa? Nasi, mie, bakso atau apa gitu. Jika mereka yang memilih, mereka akan bertanggung jawab untuk menghabiskan.
Biarkan anak tetap bermain selama di dalam keretaÂ
Dunia anak adalah dunia bermain. Selagi mereka bisa bermain, rasanya mereka enjoy-enjoy saja meski sedang dimanapun. Tidak hanya dengan mainannya, kadang aku juga membiarkan anak merangkak atau berjalan bolak-balik di dalam gerbong. Sebagai orang tua tentu kita harus mengawasi dan pastinya jangan sampai menganggu penumpang lain.
Saat kereta api berhenti agak lama ajak keluar
Kereta api jarak jauh biasanya akan berhenti agak lama di beberapa stasiun untuk pengecekan. Kalau dari Bandung ke Klaten biasanya kereta akan berhenti agak lama di Stasiun Cipendeuy, Banjar, Kutoarjo, dan Lempuyangan. Beberapa menit itu bisa kita manfaatkan untuk mengajak si kecil keluar. Jadi anak tidak terlalu jenuh dan melihat hal-hal baru.
Menyiapkan satu kantong terpisah khusus si kecilÂ
Untuk keperluan si kecil selama perjalanan biasanya aku menyiapkan satu setel pakaian, tisu basah atau kering, dan minyak-minyakkan. Kalaupun tidak ditempatkan terpisah, diletakkan di bagian depan. Jadi gampang saat mencarinya.
Kerjasama orang dewasa
Tidak hanya kecil, orang dewasa pun seringkali kelelahan dalam perjalanan. Aku biasanya gantian dengan suami. Jika aku sudah mengantuk tapi si kecil masih melek, biasanya suami yang mengajak bermain. Nah, untuk urusan membawa jalan-jalan keluar kereta adalah peran suami. Saat itu, aku bisa beristirahat.Â
Insyaallah dengan tips tersebut anak kecil termasuk bayi tidak akan banyak drama selama di kereta api. Kamu ada tips tambahan?
Simak juga di sini ya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H