Mohon tunggu...
Pangrango
Pangrango Mohon Tunggu... Penulis - Ibu Rumah Tangga

Happy Gardening || Happy Reading || Happy Writing || Happy Knitting^^

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Di Balik Novel Halimun: Seberkas Cahaya di Tanah Dayak

29 November 2021   15:21 Diperbarui: 29 November 2021   15:31 578
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel Halimun (Sumber: Dokumentasi pribadi)

Indonesia merupakan negara kaya memiliki beragam suku, agama, serta bahasa yang dikisahkan di novel ini dimana rekan kerja Aya berasal dari suku yang berbeda-beda. Dengan semangat bhinneka tunggal ika mereka saling membaur dalam kebersamaan dan toleransi yang kuat.

Selain itu, penulis juga ingin menggambarkan kemegahan hutan hujan tropis di Kalimantan. Paru-paru dunia yang selayaknya terus dilestarikan namun terancam ekspansi perubahan tata guna lahan. Dalam aspek keluarga, Aya akhirnya menyadari bagaimanapun ia ingin pergi sejauh mungkin, rumah adalah tempat untuk pulang.

Kekurangan Novel Halimun

Novel setebal 204 halaman ini ditulis dengan sudut pandang orang ketiga, namun rasanya hanya diari seorang Cahaya. Tokoh pendukung lainnya belum memiliki karakter kuat karena tokoh Aya sebagai tokoh utama dianggap terlalu dominan.

Di awal cerita, novel ini detail namun penulis tidak konsisten karena terburu-buru menamatkan cerita. Karenanya, novel ini menjadi seperti kehilangan detail yang menjadi kekuatan di awal cerita.

Penghargaan 

Novel ini seperti kata pembaca, mencoba melihat sisi lain Borneo yang tak semua orang tahu diganjar menjadi salah satu pemenang favorit dalam Publisher Searching for Authors (PSA) yang diadakan oleh Penerbit Grasindo tahun 2014.

Apa Kalian sudah membaca novel ini? Bagaimana kesan pesannya?^^

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun