Nah, agar tetap mendapat nilai maka anak-anak yang malas seperti saya waktu itu memalsu tanda tangan penceramah. Bagian ini jangan ditiru banget ya!
"Main Long Bumbung"
Long bumbung merupakan istilah untuk meriam bambu di daerah saya. Saat masa kecil saya masih banyak dijumpai anak-anak yang memainkan meriam ini. Bahannya berasal dari potongan bambu yang sudah dilubangi dan diberi minyak tanah. Ketika dinyalakan akan berbunyi seperti efek ledakan.
Main long sangat menyenangkan sembari ngabuburit. Karena sepupu saya kebanyakan laki-laki termasuk kakak saya, saya suka ikut jika ada yang sedang memainkan long bumbung. Setelahnya, kami akan bau minyak tanah.
Namun, naas apa sore itu, kepulan asap panas yang cukup banyak membalik ke bagian muka. Sepupu saya yang menyalakan alisnya terbakar sebagian dan jadi keriting-keriting. Karena terlalu dekat, rambut bagian bawah saya pun ikut terbakar keriting-keriting. Untung tidak banyak.
Waktu itu sih takut banget ketahuan orang tua karena takut dimarahi. Buruknya, takut tidak boleh main lagi. Namun, rahasia yang dipendam rapat-rapat saat kecil itu akhirnya meluncur begitu saja saat sudah besar. "Untung ra kobong kabeh rambute, (Untungnya tidak terbakar semua rambutnya)," timpal ibu sambil tertawa kecut.
Ada yang sama ga nih "kenakalan" masa kecil saat Ramadhannya? Ceritakan juga, yuk!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H