Pembuka iklan mengambil latar rumah Gadang, Padang. Dari salahsatu rumah gadang ada anak gadis yang suka bermain sepak takraw. Akibat kebiasaannya menendang dimanapun, ia membuat berantakan nampan yang dibawa sang ayah. Diam-diam ayahnya memperhatikan bakat anak perempuannya tak kalah dengan anak laki-lakinya. Ia pun ikut bertanding dan merayakan kemenangan.
Tahun 2016
Marjan mengambil kisah perseteruan tim bedug yang anggotnya laki-laki dan tim marching band dengan anggota perempuan. Tim bedug awalnya begitu sombong sebelum akhirnya melihat keahlian tim cewek. Inisiatif guru membuat perseteruan menjadi persatuan. Mereka pun tampil berkolaborasi.
Tahun 2017
Anak-anak sedang berlatih menari topeng ketika tiba-tiba ada anak lelaki yang gemar bermain sepatu roda mengacaukan latihan. Ketika anak lelaki dan temannya latihan datanglah ondel-ondel khas Betawi dan perempuan-perempuan bertopeng. Ternyata ondel-ondel bertopeng itu adalah ibunya yang juga pelatih menari. Seperti halnya iklan tahun sebelumnya, terjadi kolaborasi antara seni modern dan tradisional. Hasilnya kegembiraan.
Tahun 2018
Nah, yang memiliki anak kecil pasti merasa dekat dengan iklan ini. Awalnya ditampilkan dua anak yang suka bermain tarung-tarungan wayang golek. Wayang-wayang itu pun menjadi rusak. Kemudian rumah kedatangan tamu, sang anak menjadi bertambah teman bermainnya. Imajinasi anak justru memunculkan ide bagi ayah untuk menjadi pertunjukan. Lihat iklan ini saya teringat film "Real Steel".
Tahun 2019
Kali ini Marjan mengadaptasi dari dongeng pengantar tidur, Timun Mas. Ceritanya Raksasa menagih janji untuk membawa Timun Mas. Mereka pun berkejaran. Sampai akhirnya, Timun Mas tiba di senjata pamungkasnya, terasi. Raksasa terjebak dalam lumpur. Saat raksasa terjebak justru Timun Mas tak tega dan mencari bantuan. Akhirnya mereka hidup damai berdampingan.
Tahun 2020
Yang teranyar adalah versi Lutung Kasarung dan Purbasari. Purbasari merupakan penerus tahta kerajaan. Kakaknya, Purbalarang tidak terima dan mengutuk Purbasari. Purbasari lari ke hutan. Di sana ia bertemu dengan Lutung Kasarung. Ketulusan keduanya akhirnya melunturkan sihir atas keduanya. Mereka kembali ke kerajaan dan membebaskan dari kegelapan sihir.
Totalitas. Itu adalah satu kata untuk iklan Marjan. Saya lupa pernah mendengar dimana, "Kejarlah kesempurnaan maka kesuksesan akan mengikuti."
Dari 11 cerita tersebut mana yang paling berkesan buatmu?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI