Mohon tunggu...
Rina Darma
Rina Darma Mohon Tunggu... Penulis - Ibu Rumah Tangga

Happy Gardening || Happy Reading || Happy Writing || Happy Knitting^^

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Outfit Ramadhan, Just be Yourself!

31 Mei 2018   19:42 Diperbarui: 31 Mei 2018   19:46 609
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ramadhan memang selalu identik dengan hal-hal Islami. Dari pusat-pusat perbelanjaan yang penuh pernak-pernik ikon Islam. Dari iklan televisi yang mengidentikkan diri dengan sahur maupun buka puasa. Tak terkecuali outfit itu sendiri.

Demi lebih memaknai bulan yang lebih religius dibanding 11 bulan lainnya, banyak yang berpenampilan mengikuti style ramadhan baik saat bekerja maupun hangout. Beragam tips dan gaya berbusana, beauty and fashion, pun ditawarkan.

Karena aku kurang mengikuti trend, sehari-hari aku memilih gaya sporty dan casual seperti sehari-hari dengan jilbab. Meski berjilbab, kita tetap mempunyai karakter masing-masing. Ada yang kalem, ada yang aktif, apapun itu asal berakhlak baik. Ada yang bilang penampilan adalah cermin kepribadian.

Jadi menurutku, outfit ramadhan apapun itu asal nyaman, menjaga aurat, dan tidak mengundang syahwat serta sesuai tempat. Alasannya:

1. Nyaman

Mau semahal apapun atau se-trendy bagaimanapun pakaian kalau kita tidak nyaman memakainya ya akan terlihat kurang percaya diri. Kemungkinan akan mempengaruhi ibadah karena kita sibuk memperhatikan diri dibanding fokus pada ibadah. Selain itu, karena aku ibu rumah tangga dengan dua balita jadi pakaianku juga harus menyesuaikan agar gampang bergerak kesana kemari.

2. Menutup aurat

Aurat artinya kurang, aib, jelek. Dengan kata lain sesuatu yang tidak boleh dilihat orang lain. Bagi Muslim, aurat perempuan adalah seluruh badan kecuali wajah dan telapak tangan. Sedangkan aurat laki-laki adalah antara pusar sampai lutut. Dengan menutup aurat kecuali dengan muhtim berarti kita menjaga diri dari pandangan jahat.

3. Tidak mengundang syahwat

Kurang baik juga jika menutup aurat tapi lekuk tubuh kentara dimana-mana dari bagian dada, pantat hingga paha. Outfit ini akan mengundang fitnah dan perbuatan tercela bagi yang melihatnya.

4. Sesuai tempat

Misalnya kita datang ke pengajian maka berpakaian selayaknya. Begitu juga berpenampilan sesuai umur dan tidak berlebihan. Kalau sudah ibu-ibu ya jangan kaya anak ABG sebaliknya kalau masih anak-anak ya jangan kaya ibu-ibu. 

Sebagai Muslim, berpakaianlah layaknya Muslim yang sopan, santun, dan sesuai adab. Sedangkan, ada hal yang perlu kita ingat bahwa kita tidak bisa memaksakan cara berpakaian kita kepada orang lain ya.

Outfit ramadhanku adalah jadi diri aku sendiri yang disesuaikan dengan status sebagai ibu rumah tangga. Harapannya outfit yang tepat akan memperlancar ibadah bukan hanya untuk mengejar pamer. Kalau kamu bagaimana Kompasianer?

Baca juga artikel aku sebelumnya ya: Malam Seribu Bulan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun