Ramadhan tidak hanya sekedar bulan yang menambah kedekatan hubungan hamba dengan Rabb-nya. Bulan kemuliaan ini juga mendekatkan hubungan antar hamba khususnya keluarga.
Apabila di bulan biasa kita terkadang cuek untuk sekedar makan bersama, ibadah bersama maka di bulan ini moment-moment kebersamaan mewujud menjadi sebuah romantisme. Tak lengkap rasanya ibarat sayur kurang garam apabila kita hanya makan sahur sendirian atau berbuka seorang.
Saat aku masih lajang dan merantau, moment yang biasa dilakukan bersama-sama keluarga seperti makan sahur, berbuka, ngabuburit, taraweh menjadi hal yang paling aku rindukan. Itulah keluarga, benar kata teman, kasih sayang keluarga itu semakin terasa saat kita terpisah jarak.
Meski, sekarang aku sudah mempunyai keluarga kecil, bersama suami dan dua balita tapi kebersamaan bersama orang tua dan saudara itu tak pernah tergantikan. Aku pun ingin menciptakan romantisme tersebut untuk keluargaku seperti ibu yang mendidik kakak, aku, dan adik selalu rukun, saling menolong, dan melengkapi walau saat ini kami sudah berpencar. Warisan yang tak ternilai dari ibu yang harus kutularkan kepada anak-anak. Sebab, keluarga merupakan rumah terbaik untuk kembali yang akan menerima baik buruk kita apa adanya.
Walau terpisah jarak, saat ini tidak masalah lagi. Sebab, kami saling berinisiatif menelepon, video call, bahkan sekedar chit chat di whats app. Tak perlu saling menunggu atau hanya datang saat membutuhkan pertolongan, keluarga selalu ada.
Memanfaatkan moment kebersamaan tersebut kita bisa mengajak si kecil untuk berbuat kebaikan yang lebih. Kebahagiaan adalah saat kita berbagi kebahagiaan dengan orang lain. Di antaranya bersedekah dengan kerabat dekat, menyantuni anak yatim, menginfakkan sebagian harta kepada fakir miskin, dan ibnu sabil (orang dalam perjalanan).
Dengan bersedekah kebahagiaan kita akan semakin berlipat. Kita bisa mengambil kesempatan untuk menjadi teladan bagi buah hati sejak dini. Romantisme keluarga menjadi lebih bermakna dan berkelanjutan hingga usai Ramadhan.
Baca juga cerita lucu aku di bulan puasa ya: Keripik Singkong
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H