Tahun kemarin aku tidak full puasa karena masih menyusui. Saat ini pun aku masih menyusui tapi frekuensi menyusu si bungsu sudah berkurang sehingga aku berharap tahun ini puasaku tidak bolong kecuali kalau mendapat "tamu bulanan".
2. Mempersiapkan fisik dan mental
Tahun lalu, aku sakit di awal-awal Ramadhan karena kecapekan. Sehingga tidak bisa ikut puasa di permulaan. Karenanya, sebagai ibu dengan dua balita yang tengah aktif aku bertekad harus mempersiapkan fisik dan psikis. Sebab, dalam kondisi puasa yang menahan lapar dan haus dalam jangka waktu tertentu kadang menyebabkan emosi yang tidak stabil. Walaupun puasa tidak boleh dijadikan alasan untuk bermalas-malasan. Kita dituntut siap beraktivitas seperti biasa. Justru kita diharapkan bisa lebih sabar dengan menahan amarah.
3. Memperbanyak variasi menu sahur dan berbuka
Ini mah ibu-ibu banget. Masalah variasi menu ini biasanya saat sahur. Karena mempersiapkan relatif dalam waktu singkat. Harapannya bulan puasa ini aku bisa menyiapkan menu seimbang baik sahur maupun berbuka. Berkaca menu sahur tahun kemarin masih ala kadarnya seringnya nasi sama lauk saja tanpa sayur. Saat berbuka takjil masih suka membeli, tahun ini ingin membuat kreasi sendiri apalagi bungsu sudah bisa disambi jadi bukan alasan lagi.
Makanya rajin berburu resep dari sekarang termasuk membuka kliping zaman baheula. Tidak hanya makanan tapi termasuk juga minuman dan camilan. Tapi yang sederhana dan gampang bahan bakunya serta cara membuatnya.
Itu sih persiapanku agar mendapat hikmah Ramadhan bukan cuma sekedar lapar dan haus. Semoga bisa beribadah lancar di bulan penuh ampunan dan ganjaran. Kalau kompasianer apa saja persiapan Ramadhan kali ini. Share juga, yuk^^
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI