Suara suara surau menyahut.
Membawa kidung syahdu.
Dalam kalbu yang usang.
Dan di ufuk barat matahari melambai.
Di balik gedung putih yang tinggi itu,
Berisi manusia yang bersiap
Kembali dalam dekap terkasih.
Mari lirihkan rasa syukur.
Masih dapat manusia rasakan anugrah-Nya
Diantara nista garis takdir.
Lalu esok di hari yang tidak ditentukan.
Saat waktu tak lagi memihak.
Manusia akan berahir.
Kita semua mendayung perahu takdir
Semakin gelombang membawamu
Semakin dia mengantarmu ke pantai
Tapi, di laut yang luas itu.
Kau temui mereka yang menyerah pada takdir
Terombang ambing gelisah tak menentu
Apa kau salah satunya,kawan?
Bergegas pergi dari masa depan?
O demi lembayung senja
Tuhan akan cemburu.
Atau kau sudah tak berTuhan.
Mari ungkap dalam doa.
Â
Bandung, 7 Februari 2016
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI