Mohon tunggu...
Rimbi Safitri
Rimbi Safitri Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

membaca dan menonton

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pelaksanaan Puasa 'Arofah dengan Perbedaan Zona Waktu

21 Juni 2024   09:49 Diperbarui: 12 September 2024   08:22 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

pendekatan oleh para ulama yang menghubungkan puasa 'Arofah dengan wuquf di 'Arofah, karena puasa 'Arofah memiliki keutamaan karena bertepatan dengan wuquf di Arofah, di mana Allah membanggakan hamba-hambanya dan membebaskan banyak orang dari neraka. Diriwayatkan dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: 

"Tidak ada hari yang Allah lebih banyak membebaskan hamba dari neraka selain dari hari 'Arafah. Sesungguhnya Dia mendekat, kemudian membanggakan mereka di hadapan para malaikat, seraya berfirman: 'Apa yang mereka inginkan?" (HR. Muslim, no. 1348) 

Rasulullah SAW bersabda:

"Haji adalah (berwuquf) di 'Arafah." (HR. At-Tirmidzi, no. 814; Abu Dawud, no. 1949; Ibnu Majah, no. 3015; Ahmad, no. 15149)

Hadis ini menegaskan bahwa inti dari ibadah haji adalah wuquf di Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah. Oleh karena itu, sebagian ulama berpendapat bahwa puasa 'Arafah seharusnya bertepatan dengan hari wuquf, yaitu tanggal 9 Dzulhijjah di Arafah.karena para ulama melihat keutamaan hari 'Arafah berkaitan erat dengan peristiwa wuquf tersebut, tetapi tidak ada dalil yang eksplisit menyatakan bahwa puasa 'Arafah harus bersamaan dengan wuquf di 'Arafah.

Jika dilihat dari pendekatan keduanya memiliki dasar yang mendukung dan kuat. Namun, kita mempertimbangkan mana yang lebih fleksibilitas dan kemudahan bagi umat di seluruh belahan dunia, pandangan pertama yaitu berdasarkan tanggal 9 Dzulhijjah di setiap wilayah nampaknya lebih praktis dan tidak memberatkan bagi seluruh umat.

Tetapi tidak disalahkan juga jika memilih pandangan kedua, karena sesuai dengan keutamaan menyelaraskan waktu puasa dengan momen penting dalam ibadah haji.

Pada akhirnya, kedua pandangan tersebut sah dan boleh dilakukan tanpa adanya larangan apapun. karena semuanya kembali ke kepercayaan dan kemudahan yang di pilih bagi seluruh umat.

Di dunia banyak pandangan yang berbeda dari satu aspek masalah, maka kita harus ikut serta dalam mengikuti perbedaan pandangan tersebut dan menambah wawasan, dengan begitu kita tahu bahwasannya kita tidak bisa menyelesaikan masalah yang dilihat dari satu pandangan saja dan mendoktrin bahwa pandangan yang berbeda dengan pandangan kita itu tidak benar, tapi kamu boleh tidak setuju dengan pandangan orang lain yaitu dengan menulis dan menyuarakan pandangan mu. Perbedaan pandangan dalam sebuah tulisan merupakan daya tarik bagi tulisan tersebut. Sekian dan terima kasih salam hangat bagi pembaca.

Wassalamualaikum.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun