Mohon tunggu...
Rimayanti Z
Rimayanti Z Mohon Tunggu... widyaiswara - Praktisi Pendidikan

Pengajar walau bukan guru

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Aksi Robin Hood ala Baim Wong

15 Mei 2020   15:28 Diperbarui: 15 Mei 2020   16:02 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Foto istimewa: Sumber Baim Paula Official Youtube Channel
Foto istimewa: Sumber Baim Paula Official Youtube Channel
Walaupun dilakukan secara spontan, sasaran yang menerima bantuan dari Baim jarang sekali keliru. Sebagai penonton kita dibuat setuju, jika orang tersebut memang pantas menerima. Kok bisa ya? Padahal Baim tidak mengenal orang-orang ini  sebelumnya. Tidak ada pendataan, tidak harus menyerahkan Kartu Keluarga (KK) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP). Apalagi harus mengajukan proposal.

Selintas pikiran melayang pada pembagian sembako di kampung Abu Nawas. Sebagian yang mendapatkan bantuan malah orang yang tergolong mampu. Mereka yang harusnya menerima terpaksa gigit jari karena tidak terdata. Alasan klasik. Yang penting sebenarnya datanya atau diterima yang berhak? Entahlah.

Sepertinya memang diperlukan lebih banyak Zorro atau Robinhood di negeri Abu Nawas. Yang memberikan bantuan diam-diam. Tepat sasaran. Benar-benar kepada orang yang membutuhkan. Tau persis siapa saja diantara penduduk yang tidak berpunya. 

Memberi tanpa harus menunggu memohon-mohon meminta. Karena tidak setiap yang berkekurangan mau meminta-meminta. Sebagian menyimpaan kepapaan dalam diam. Berusaha terlihat cukup, padahal sudah kepayahan untuk sekedar makan. Berusaha mengais rezeki walaupun dalam kondisi serba mencekam.

Orang-orang seperti ini yang ditelisik dan dibantu oleh Robinhood, Zorro, maupun Baim. Namun jika Prince of the Thieves Robinhood serta The Mask of Zorro  membagikan-bagikan uang hasil curian dari orang kaya, Baim membagi-bagikan uangnya sendiri. Beliau berbeda. Tidak ada yang dirugikan dari hasil sumbangannya. 

Bahkan ketika ingin membagikan makanan atau buah-buahan kepada orang sekeliling, Baim cenderung memborong habis dagangan mereka yang tengah berjualan disana. Satu atau dua orang mendapatkan bantuan dalam jumlah besar, sementara yang lain cukup senang ketika mendapatkan makanan hasil pembagian.

Atas nama apapun, mencuri atau mengambil hak orang lain tidaklah dibenarkan. Walaupun dengan dalih untuk disumbangkan kembali. Mencuri tetaplah mencuri. Dan hal itu perbuatan dosa. Kalau mau menyumbang, ya dari harta pribadi, bukan dari harta orang lain. Seperti yang dilakukan oleh Baim Wong.

Yang paling signifikan membedakan antara Baim Wong dengan Robinhood dan Zorro adalah keberadaannya. Baim Wong adalah tokoh nyata. Aksi bagi-bagi yang dilakukkannyapun adalah aksi nyata. Sementara Robinhood dan Zorro adalah tokoh fiktif yang hanya ada dalam khayalan. Walaupun demikian, kehadiran ketiganya sama-sama ditunggu oleh penduduk yang berkekurangan. Pemberian mereka bagai telaga ditengah sahara.

Baim menginspirasi banyak orang dengan apa yang dilakukannya. Terlepas dari kontroversi bahwa itu dilakukan demi sebuah vlog. Atau adanya kecurigaan kalau hasil yang beliau dapatkan dari kanal yang menayangkan vlognys jauh lebih besar dari yang beliau bagi-bagikan. Biarlah akuntan Baim Wong yang menghitung  itu. 

Buktinya kita rela saja tiap hari membuka vlog Baim. Menunggu tayangan baru dari vlog yang bertajuk Bapao tersebut. Setidaknya  kita bisa ikut berbagi dalam bentuk yang kecil. Menjaga agar vlog kepunyaan Baim tetap bertahan keberadaannya. Agar dia tetap bisa berbagi. Agar lebih banyak lagi saudara kita yang menerima bantuan darinya.

Soal motivasi, keikhlasan, dan seterusnya biarlah hanya Baim dan Allah subhanahuataala yang mengetahuinya. Setidaknya dari senyum Baim Wong  terpancar keikhlasan. Moga penonton yang lain juga setuju dengan pendapat ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun