Mohon tunggu...
Rimayanti Z
Rimayanti Z Mohon Tunggu... widyaiswara - Praktisi Pendidikan

Pengajar walau bukan guru

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Sala Bulek, Makanan Camilan Ramadan Endemik Pariaman

5 Mei 2020   15:07 Diperbarui: 5 Mei 2020   16:02 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bentuknya yang bulat menyerupai bola bekel dengan warna kuning keemasan, menggugah selera siapapun yang memandang. Sekilas tidak ada yang istimewa dari makan bercitarasa gurih ini. Namun jangan ditanya ketika anda sudah mencicipinya. Mulut akan terus mengunyah tanpa berhenti. Lima bulatan sala terasa masih kurang.

Sala bulek, demikian masyarakat Pariaman dan sekitarnya menyebut penganan ini. Nama bulek sendiri berasal dari  bentuknya yang "bulek" atau bulat. Sementara kata "sala" berarti di sala atau digoreng.

Jadi kalau diartikan kira-kira makanan berbentuk bulat yang goreng. Terbuat dari tepung beras dan aneka bumbu. Sala bulek akan lebih enak disantap dalam keadaan panas sesaat setelah keluar dari penggorengan. 

Secara umum makanan ini tersedia pada hari-hari biasa. Menjadi pelengkap ketika masyarakat menyantap sarapan pagi berupa ketupat dengan sayur gulai paku atau gulai nangka.

Namun pada saat bulan ramadhan sala bulek menjadi makanan tersendiri bagi masyarakat Pariaman. Rasanya belum lengkap kalau di meja makan belum terhidang sala bulek saat berbuka. Tidak heran kalau acara ngabuburit di Pariaman sering diisi dengan berburu sala bulek.

Antrian panjang pada penjual sala yang terus menerus menggoreng bulatan-bulatan sala bukan hal yang aneh pada saat ramadhan tiba. Kadang pembeli  perlu memesan terlebih dahulu agar tidak kehabisan. 

Makanan ini memang berasal dari Pariaman. Kalaupun dijual di daerah lain di Sumatera Barat biasanya sipembuat tetap berasal dari Pariaman. Walaupun demikian tidak semua orang Pariaman dapat membuat sala bulek dengan baik.

Meskipun bahan yang digunakan sederhana, tetapi teknik pembuatannya sedikit rumit. Jika salah dalam menakar komposisi bahan niscaya akan gagal. Salah dalam prosespun sering membuat pembuatan sala bulek tak berhasil. Tak jarang sala yang sedang digoreng meledak bak petasan. Kalau sudah begini tentunya asa untuk menyantap sala menjadi sirna.

Satu hal yang khas dari sala bulek adalah dengan adanya campuran ikan asin dalam adonan. Bisa jadi ini dikarenakan letak Pariaman yang berada di pesisir pantai sehingga kaya ikan. jika anda ingin mencoba membuat resep berikut mudah-mudahan dapat menjadi penuntun

Bahan:

1/2 Kg tepung beras (disangrai sampai kekuningan)

air 1850 ml (kira-kira 3  1/2 cangkir blender yang kecil)

daun kunyit 3 lembar (diiris halus)

Bumbu halus

5 biji cabe merah keriting

5 siung bawang merah

4 siung besar bawang putih

1 ruas kelingking jahe

1/2 ekor ikan asin peda

garam secukupnya

penyedap rasa kalau suka

Cara Membuat

Masukkan tepung beras yang sudah disangrai ke dalam panci. 

Tambahkan daun kunyit iris. Aduk rata. 

Masukkan air ke dalam panci rebusan, tambahkan bumbu halus, garam dan penyedap didihkan

Tuangkan air rebusan dalam keadaan mendidih kedalam tepung, aduk dengan cepat menggunakan spatula kayu

pastikan semua tepung di kenai air rebusan. aduk rata

alasi tangan dengan plastik yang sudah diolesi minyak makan

ambil 1 sendok makan adonan, bulatkan, lakukan sampai habis

panaskan minyak dalam wajan, goreng sala sampai kuning kecoklatan. Pastikan bulatan sala terendamminyak ketika menggoreng

sajikan panas-panas

Catatan: Air siraman harus dalam keadaan mendidih

                  Tepung harus di sangrai sempurna untuk menghindari meledak ketika digoreng

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun