Mohon tunggu...
Rima Zahrotul  Muniroh
Rima Zahrotul Muniroh Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Bahasa dan Ilmu Komunikasi

Universitas Islam Sultan Agung

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Islam dan Warga Negara: Peran dan Kewajiban Warga Negara Menuju Harmonisnya Indonesia

24 Juni 2021   20:52 Diperbarui: 24 Juni 2021   21:00 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dr. Ira Alia Maerani; Rima Zahrotul Muniroh
Dosen FH Unissula; Mahasiswa PBI, FBIK

Pernahkah memikirkan sesuatu yang harmonis? Persahabatan atau suasana keluarga yang harmonis misalnya. Tentu saja pernah ya. Namun pernahkah membawa impian "harmonis" itu dalam lingkup yang lebih besar seperti negara? Bayangkan saja jika warga negara di seluruh penjuru nusantara ini serempak melakukan peran dan kewajibannya, terutama para muslim yang melakukan kewajiban secara ikhlas lillahi ta'ala. 

Di mana islam merupakan agama mayoritas penduduk di Indonesia. Maa syaa Allah. Apabila hal ini dilaksanakan dengan baik, pasti negara tercinta ini akan tetap kondusif, aman, dan tenteram. Ibarat pepatah "Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh",  umat muslim tentu tidak asing pula dengan "hubbul wathon minal iman" (mencintai tanah air, sebagian dari iman.

Lantas, sebagai warga negara sudahkah kita menjalankannya? Atau justru kita masih bertanya-tanya mengenai siapa itu warga negara, peran, dan kewajibannya? 

Menurut UUD 1945 dalam Pasal 26 ayat 1, yang menjadi warga negara ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara. Jadi, dapat dilihat di sini bahwa kita termasuk warga negara. Artinya sudah semestinya melakukan peran dan kewajiban sebagai upaya hubungan timbal balik yang baik kepada bangsa. 

Sebagai mana kita juga memiliki peran dan kewajiban di muka bumi ini sebagai makhluk dalam konsep Hablum Minannas di mana manusia menjaga hubungan baik dengan manusia lainnya. Apakah hal itu penting? Tentu hal ini sangat diperlukan mengingat keadaan Indonesia yang memiliki budaya yang sangat kaya dan beragam (multikultural). Dengan tujuan agar negara ini tetap rukun dan tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan meskipun memiliki banyak perbedaan latar belakang budaya.

Islam dengan sempurna mengatur kehidupan umat manusia dalam Al-Qur'an termasuk mengenai pentingnya menjadi warga negara yang baik. 

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

"Dan berpegang teguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai, dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliah) bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu, sehingga dengan karunia-Nya kamu menjadi bersaudara, sedangkan (ketika itu) kamu berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari sana. Demikianlah, Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu mendapat petunjuk."

(QS. Ali 'Imran 3: Ayat 103)

Ayat tersebut memberikan perintah kepada seluruh kaum muslimin untuk senantiasa bersatu di atas jalan Allah dan melarang kita untuk berpecah-belah. Persatuan yang diperintahkan adalah persatuan di atas tali Allah. Apabila terdapat seseorang yang mengambil jalan lain selain jalan milik Allah, maka seseorang tersebutlah yang menyebabkan terjadinya perpecahan.

Peran warga negara
Pertama yang akan dibahas yaitu mengenai peran sebagai warga negara. Kaitannya dengan nusantara yang sangat kaya tentu dibutuhkan partisipasi warga negara yang baik agar tercipta Indonesia yang damai. Bukan hanya dari satu atau dua budaya saja namun dari seluruh warga negara tanpa kecuali. Tentunya, warga negara yang di dalam hatinya terdapat rasa cinta kepada tanah air. Dengan rasa cinta kepada negara menjadikan kita ingin melindungi dan berusaha sepenuh hati menumbuhkan bangsa ini ke arah yang lebih baik.

Mungkin ada pertanyaan yang muncul, "Pemerintah adalah orang-orang terpilih yang kompeten di bidangnya, terdapat pula TNI dan POLRI yang kuat di negeri ini. Lantas perlukah saya melindungi negara?"

Tentu negara sangat memerlukan partisipasi dari seluruh warga negaranya. Ibarat rumah yang kokoh pun, seluruh anggota keluarganya harus tetap menjaga dari berbagai ancaman yang tidak dapat diduga akan datang. Karena tidak ada garansi bahwa kita akan tetap berada di posisi kondusif dan senantiasa tanpa ancaman baik dari luar maupun dari dalam bangsa sendiri.

Negara yang harmonis tentu terjadi karena adanya pemerintah dan warga negara yang taat hukum, jujur, dan juga saling membantu dengan ikhlas. Sebagai warga negara, sudah sepatutnya kita ikut serta mengembangkan pemerintahan yang bersih dari praktik buruk seperti Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) ataupun kecurangan lainnya. Karena walaupun segalanya akan dimintai pertanggungjawaban, namun masih saja banyak orang yang menghalalkan segala cara termasuk merugikan warga negara. Hal ini menjadi sangat penting mengingat bahwa mewujudkan Indonesia yang lebih baik adalah keinginan kita bersama.

"Jika saya adalah siswa di sekolah ataupun mahasiswa di perguruan tinggi, apa peran saya bagi negara?" Dengan mematuhi tata tertib di sekolah atau kampus dan menghormati para pendidik kita telah berperan positif sebagai warga negara. Dosen menerangkan pelajaran, para mahasiswa memahami pelajaran dan menghormati posisi dosen merupakan salah satu contoh bahwa setiap individu memiliki perannya dalam menjadi warga negara yang baik.

Jika semua warga negara sadar akan perannya di dalam lingkup negara dan apa yang harus ia lakukan, tidak akan terjadi permusuhan antar warga negara. Apabila semua warga negara telah menyadari adanya peranan yang dimiliki dan dapat dijalankan sebagaimana mestinya, maka prasangka dan sikap emosional dari orang lain akan hilang dengan sendirinya.

Kewajiban warga negara

Kedua, mengenai kewajiban warga negara. Kita semua tahu bahwa wajib di sini berarti suatu keharusan. Artinya, merupakan suatu kesalahan apabila kita menganggap sepele atau bahkan meninggalkan kewajiban kita.

"Negara yang memiliki kewajiban mengayomi warga negaranya, lantas apakah kewajiban saya sebagai warga negara?" Bukan hanya negara saja yang melakukan wewenangnya, namun juga kita sebagai warga negara memiliki kewajiban. Jadi, ada timbal balik dalam membangun negara ini menjadi lebih maju. Adanya timbal balik positif ini juga menjadikan keharmonisan di dalam suatu negara lebih terasa. Seperti seorang muslim yang senantiasa menjalankan kewajibannya dalam beribadah, seorang warga negara yang senantiasa melakukan kewajibannya dalam bernegara pun tak akan merasa keberatan. Karena memahami bahwa hal tersebut memanglah kewajibannya.

Sebagai warga negara yang baik, tentu wajib bagi kita membela negara dan taat pada undang-undang. Seperti Al-Qur'an yang menjadi pedoman muslim dalam menjalankan kehidupan, harus ditanamkan pula dalam benak kita bahwa hukum sebenarnya bukan untuk memberatkan ataupun menyusahkan warga negara, namun hukum tercipta untuk memberikan pedoman menjadi warga negara yang baik tanpa memandang perbedaan latar belakang budaya dan hal lainnya. 

Selain menjunjung hukum dan pemerintahan, kewajiban kita sebagai warga negara yaitu turut serta dalam upaya pembelaan negara, ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Juga kewajiban lain seperti membayar pajak, menghargai warga negara, memenuhi panggilan aparat penegak hukum, memelihara kelestarian lingkungan, memelihara persatuan dan kesatuan bangsa dan ikut memelihara fasilitas kepentingan umum.

Hal-hal tersebutlah yang menjadikan peran dan kewajiban warga negara sangatlah penting untuk dilakukan secara ikhlas. Apalagi di tengah-tengah kondisi di mana timbul isu yang terkadang memecah keharmonisan antar warga negara. Padahal, dengan hubungan timbal balik yang tepat yaitu dengan melakukan peran dan kewajiban maka keadaan negara yang kondusif, aman, dan harmonis tersebut bukanlah sebatas angan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun