Mohon tunggu...
Rima Riski7
Rima Riski7 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Rima Riski Nur laila

Rima Riski Nur Laila

Selanjutnya

Tutup

Money

KKN BTV3 UNEJ: PEMBERDAYAAN WIRAUSAHA TERDAMPAK COVID -19 DI DESA TAMPO BANYUWANGI

31 Agustus 2021   16:30 Diperbarui: 9 September 2021   12:47 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Adanya pandemi virus corona atau Covid -19 telah memberikan tantangan tersendiri, baik dalam hal pendidikan maupun perekonomian Indonesia. Untuk mengantisipasi penularan virus tersebut pemerintah mengeluarkan beberapa kebijakan seperti sosial distancing, pembatasan sosial berskala besar  dan lain sebagainya. Dalam kondisi ini mengharuskan masyarakat untuk tetap diam di rumah, belajar, bekerja, dan beribadah di rumah. 

Akibat dari adanya kebijakan tersebut mebuat sektor pendidikan sekolah maupun perguruan tinggi menghentikan proses pembelajaran secara tatap muka, dan sebagai gantinya pemebelajaran dilaksanakan secara daring yang bisa dilaksanakan di rumah masing-masing.  Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Jember pada tahun 2021 adalah KKN Back to Village, yakni KKN yang dilakukan oleh mahasiswa di kampung halamanya masing-masing. Pada kesempatan kali ini penulis mengambil tema KKN 1 yakni Pemberdayaan Wirausaha Masyarakat Terdapak Covid-19. 

Lokasi pelaksaan KKN adalah Desa Tampo Kecamata Cluring Kabupaten Banyuwangi. Di mana Desa Tampo memiliki luas 538.80 Ha. Desa Tampo bagian utara berbatasan langsung dengan Desa Benculuk, sebelah selatan berbatasan dengan Desa Kradenan dan Sembulung. Kemudian di sebelah timur berbatasan dengan Desa Kaliploso dan Plampangrejo serta di sebelah barat berbatasan dengan Desa Cluring dan Benculuk. Tampo sendiri terdiri dari dua dusun yaitu; Dusun Simbar dan Dusun Krajan. Dimana mayoritas bahasa yang digunakan adalah Bahasa Jawa dan Bahasa Osing.  Selain itu, Desa Tampo juga dikenal sebagai salah satu sentra batik di Kabupaten Banyuwangi (Kampoeng Batik). Diantaranya adalah Batik Tresno, Batik Najiha, Batik Yoko, Batik Tatsaka dan Virdes.

Dokpri
Dokpri
                                                                                                           Gambar Tugu Canting|

Dari banyaknya jumlah penduduk Desa Tampo, mayoritas mata pencaharian pokoknya adalah sebagai petani dan buruh tani. Sebagian masyarakat ada yang bekerja seabagai, Pegawai Negeri Sipil, pedagang barang kelontong, montir, perawat swasta, bidan swasta, TNI, Polri, guru swasta, dosen swasta, pedagang keliling, pengacara, perangkat desa, buruh harian lepas, pengrajin industri rumah tangga dan lain sebagainya. Pada masa pandemi seperti ini tentu banyak pihak-pihak yang terdampak. Salah satu dampak yang ditimbulkan yakni masalah perekonomian, pada masyarakat yang memiliki usaha kecil, mereka merasakan dampak yang diakibatkan oleh adanya wabah covid 19 ini.

Dokpri
Dokpri

Bu Atika merupakan salah satu pelaku UMKM yang memproduksi jajanan rumahan seperti pisang coklat, nugget pisang, dan sosis goreng. Usaha penjualan jajanan rumahan tersebut dilakukan di kediaman Bu Atika yakni di Dusun Simbar Desa Tampo. Dalam proses penjualan produk Bu Atika masih menggunakan penjualan yang konvensional dan hanya mengandalkan pemesanan saja. 

Di sini saya sebagai salah satu mahasiswa KKN Back to Village ingin membantu Bu Atika dalam mengembangkan dan memasarkan produknya dengan melakukan pembuatan produk yang lebih variatif dan melakukan penjualan produk melalui media online. Selain itu, saya juga akan membantu Bu Atika dalam pembuatan label pada produknya sehingga dapat menjadi pembeda dari produk lain yang mungkin hampir sama. Pada musim pandemi seperti ini, pemasaran produk melalui media online dirasa dapat membantu dalam pemasaran produk yang lebih efektif.

Adapun Canvas dan Roadmap kegiatan selama KKN berlangsung 

Dokpri
Dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun