Mohon tunggu...
Dino  Rimantho
Dino Rimantho Mohon Tunggu... Dosen - Pemerhati lingkungan

Penikmat kopi yang simple dan ingin berbagi pengetahuan di bidang lingkungan hidup

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Seberapa Tinggi Kepedulian dan Kesadaran Kita terhadap Lingkungan: Refleksi Hari Bumi 2022

22 April 2022   10:31 Diperbarui: 22 April 2022   16:20 752
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada awalnya terdapat asumsi bahwa untuk memajukan kesejahteraan manusia, kita harus melakukan eksploitasi terhadap sumber daya bumi yang juga dianggap tidak terbatas. Kemajuan dan kesejahteraan manusia bergantung pada perambahan hutan belantara yang luas. 

Peningkatan bahan bakar fosil, kemajuan teknologi, pertumbuhan penduduk dan konsumsi manusia yang sangat cepat telah mencapai puncaknya dalam mengubah keseimbangan biogeokimia yang mengakibatkan polusi dan penciptaan gangguan ekologis.

Selain itu, terdapat pandangan lain tentang manusia sebagai makhluk yang terpisah dari organisme lain. Pandangan antroposentris ini telah membuat manusia semacam 'imperialis biologis', menginvasi sumber daya bumi sesuka hati, termasuk invasi organisme lain serta habitatnya. 

Selain itu, orientasi paradigma sosial yang dominan dan techocentricism – dengan asumsi bahwa seluruh problem akan dapat diselesaikan dengan implementasi lebih banyak teknologi.

Secara umum, penurunan kualitas lingkungan masih jauh dari harapan peningkatan kualitasnya. Seiring hilangnya habitat karena aktivitas manusia, spesies mulai juga menghilang dan saat ini berada pada tingkat yang mengkhawatirkan, semua merupakan korban dari ekspansi dan eksploitasi manusia. Banyak pendekatan untuk menahan kerusakan bumi yang masih dipraktekkan telah dielaborasi misalnya:  

  • Di daerah pedesaan: praktik penggunaan lahan untuk mengurangi erosi tanah meningkatkan praktik irigasi yang mengoptimalkan aplikasi pupuk. Ketepatan dalam aplikasi, analisis kualitas tanah, dll. Penggunaan pestisida yang tepat – aplikasi yang presisi dan pengurangan penggunaannya. Pengelolaan kotoran hewan menjadi kompos, pengurangan kebakaran hutan dalam kasus kehutanan, penerapan operasi kehutanan yang berwawasan lingkungan, pembibitan kembali, tebang pilih pohon, dll.
  • Di daerah perkotaan: pemetaan dan perencanaan lingkungan, pengurangan kebisingan, penanganan sampah terpadu dan minimalisasi sampah, air limbah dan air hujan di wilayah perkotaan.
  • Energi: masa depan energi berkelanjutan yang tidak merusak bumi. Sumber energi baru terbarukan seperti surya, angin, mikrohidro, biomassa, dll. Dan pelaksanaa pendekatan perencanaan energi untuk masa depan yang lebih baik.
  • Transportasi: pengurangan gas buang kendaraan bermotor melalui penggunaan konverter; dan mengembangkan kendaraan listrik dan hibrida baru. Perubahan sosial dan infrastruktur untuk mengurangi polusi udara kebisingan melalui transportasi umum, aturan terkait emisi, transportasi terintegrasi, dll.
  • Legislasi: undang-undang lingkungan, kebijakan, peraturan, keputusan, dll.
  • Respon dari akademisi dan Industri: pedoman kualitas lingkungan, teknologi tepat guna Audit lingkungan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan, penanganan bahan kimia yang aman, dan desain produk yang ramah lingkungan.
  • Respon pemerintah: kerja sama lingkungan multilateral melalui konvensi. Harmonisasi legislasi dan kebijakan lingkungan. Transfer teknologi dan kerjasama. Pengurangan pergerakan lintas batas bahan berbahaya dan beracun. Penelitian dan pendidikan, pemantauan dan informasi, instrumen peraturan, pelabelan lingkungan produk, dll.

Pendekatan ini telah diaplikasikan selama beberapa dekade, tetapi sampai saat ini masih belum maksimal dalam perlindungan lingkungan karena masih rendahnya kesadaran, komitmen utnuk melestarikan lingkungan dan sumber daya di dalamnya.

Banyak studi yang memberikan informasi bahwa masih terdapat masyarakat yang kurang memiliki pengetahuan dasar tentang perlunya menjaga, melindungi dan melestarikan lingkungan. Mereka belum memahami kepedulian terhadap lingkungan. 

Hal ini terlihat di dalam kehidupan sehari-hari dimana terdapat keterbatasan aktivitas dan partisipasi aktif dari masyarakat.  Masyarakat ini perlu menyadari tentang lingkungan dan belajar untuk peka terhadap lingkungan. Sangat penting bagi masyarakat untuk diajarkan melalui program kesadaran lingkungan untuk menjadi warga negara yang bertanggung jawab.  

Terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan lingkungan dan kesadaran lingkungan. Kesadaran lingkungan didefinisikan sebagai proses membekali orang dengan pengetahuan dan keterampilan, yang membuat mereka terinformasi dan tertarik pada lingkungan. 

Ini juga melibatkan pemahaman tentang bagaimana manusia berinteraksi dan bagaimana manusia mempengaruhi lingkungan. Kesadaran lingkungan akan menghasilkan individu yang berwawasan lingkungan dan berpengetahuan luas yang memiliki minat yang besar terhadap apa yang terjadi pada lingkungan dan berpartisipasi dalam memecahkan masalah lingkungan.  

Kesadaran lingkungan akan membantu masyarakat untuk memperoleh kesadaran dan kepekaan terhadap lingkungan total dan masalah yang terkait. Ini juga akan membantu mereka untuk menumbuhkan sikap positif terhadap lingkungan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun