Etika pada prinsipnya berkenaan dengan predikat nilai benar atau salah. Namun, dalam pembahasan yang khusus, etika membicarakan tentang sifat-sifat atau atribut-atribut yang mengakibatkan seorang disebut baik/sopan/susila. Sementara, Poerbawakaca mendefinisikan etika sebagai filsafat nilai, kesusilaan mengenai baik dan buruk, serta usaha mempelajari nilai-nilai dan merupakan pengetahuan tentang nilai-nilai itu sendiri. Dengan demikian, etika adalah tata aturan yang berkaitan dengan baik dan buruk perilaku manusia dalam kehidupan kesehariannya.
Guru harus menyadari bahwa jabatan guru adalah suatu profesi yang terhormat, terlindungi, bermartabat, dan mulia. Karena itu mereka harus menjunjung tinggi etika profesi. Mereka mengabdikan diri dan berbakti untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia yang beriman dan berakhlak mulia serta menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam mewujudkan masyarakat yang maju, adil, makmur, dan beradab.
Profesi guru adalah profesi yang sangat mulia. Guru bukan hanya membagikan ilmu pegetahuan saja, namun guru juga mendidik tingkah laku siswa agar menjadi siswa yang berkarakter atau berakhlak terpuji. Guru adalah seseorang yang diguguh dan ditiru. Penilaian guru bukan hanya di sekolah melainkan diluar sekolah juga. Oleh karena itu, etika profesi guru sangat penting diterapkan oleh guru. Adanya mata kuliah etika profesi guru sangat membantu dan menyadarkan calon guru bahwa etika guru menjadi kebutuhan penting guru dalam mengajar.
Seorang guru harus memahami definisi dari etika profesi guru. Etika profesi guru adalah prinsip-prinsip moral dan perilaku yang harus dipegang oleh setiap pendidik. Etika membantu kita dalam mengambil keputusan yang tepat, menghadapi dilema moral, dan menjaga integritas sebagai seorang guru. Dapat disimpulkan bahwa etika profesi guru adalah pedoman seorang guru dalam bertindak. Siswa akan melihat dan mencontoh perilaku gurunya, oleh karena itu agar dapat menciptakan siswa yang berakhlak terpuji maka seorang guru harus membiasakan perilaku terpuji di sekolah maupun di luar sekolah.
Guru yang sudah memahami etika profesi guru akan dapat bertanggung jaawab dengan keberhasilan mengajar di kelas. Kurikulum di Indonesia selalu mengutamakan pendidikan karakter siswa. Kita tahu bahwa kurikulum di Indonesia saat ini adalah kurikulum merdeka yang mengutamakan siswa  agar berprilaku sesuai dengan pancasila yang disebut profil pelajar pancasila. Kurikulum ini mengutamakan kemandirian dan kreaivitas siswa.
Guru berperan sebagai fasilitator yang mengembangkan sikap-sikap yang menggambarkan profil pelajar pancasila. Salah satu isi kode etik guru yang menyatakann bahwa guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang menunjang berhasilnya proses belajar mengajar. Untuk menciptakan suasana kelas yang baik tentunya guru harus menjadi guru yang profesional dan berlaku adil kepada semua siswa.
Guru profesional dalam memilih pendekatan, model, metode, maupun media pembelajaran yang cocok untuk karakter siswa di kelas, tidak semata-mata untuk kemudahan guru saja. Sehingga guru tetap harus meningkatkan dan mengembangkan kemampuan guru dalam menciptakan kelas yang baik. Kelas yang baik dapat memudahkan siswa memahami  pelajaran dengan baik pula.
Dalam menerapkan pendekatan, model, metode, maupun media di kelas guru harus menerapkan karakter-karakter yang mencerminkan siswa yang berkarakter profil pelajar pancasila. Keberhasilan guru dalam mengajar bukan hanya dilihat dari hasil belajar siswa yang tinggi saja melainkan harus diimbangi dengan siswa yang berkarakter dan berakhlak mulia yang ditiru dari guru. Perilaku guru harus sesuai dengan pedoman etika profesi guru karena etika profesi guru yang  menjadi petunjuk arah keberhasilan guru dalam mengajar.
Guru selalu menampilkan performansinya secara profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan jalur pendidikan formal, baik pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, maupun pendidikan menengah. Mereka harus memiliki kemampuan yang tinggi sebagai sumber daya utama dan kepribadian yang luhur untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
Salah satu syarat profesi guru adalah harus memiliki kode etik yang akan menjadi pedoman dalam pelaksanaan profesinya.
Kode etik guru tersebut harus dipegang dan ditaati dengan baik oleh guru. Pekerjaan atau profesi guru bukanlah profesi yang sederhana, guru tidak hanya sebatas mengajar dan melaksanakan pembelajaran saja namun juga perlu melakukan pengabdian untuk memajukan dunia pendidikan. Pelanggaran terhadap kode etik guru dapat dijatuhi sanksi hingga pencabutan profesi serta hak dan kewajiban sebagai guru.
Kode etik guru Indonesia dapat dirumuskan sebagai himpunan nilai-nilai dan norma-norma profesi guru yang tersusun dengan baik dan sistematik dalam suatu sistem yang utuh dan bulat (Soetjipto dan Kosasi, 1999). Kode etik guru di Indonesia antara lain:
1. Guru berbakti membimbing peserta didik untuk membentuk manusia Indonesia seutuhnya yang berjiwa Pancasila.
2. Guru memiliki dan melaksanakan kejujuran profesional.
3. Guru berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik sebagai bahan melakukan bimbingan dan pembinaan.
4. Guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang menunjang berhasilnya proses belajar mengajar.
5. Guru memelihara hubungan baik dengan orang tua murid dan masyarakat sekitarnya untuk membina peran serta dan rasa tanggung jawab bersama terhadap pendidikan.
6. Guru secara pribadi dan bersama-sama mengembangkan dan meningkatkan mutu dan martabat profesinya.
7. Guru secara bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu organisasi PGRI sebagai sarana perjuangan dan pengabdian.
8. Guru melaksanakan segala kebijaksanaan pemerintah dalam bidang pendidikan.
Dari banyak kode etik yang telah disampaikan diatas, memperlihatkan bahwa kode etik tersebut sangat erat kaitannya dengan pendidikan dan otomatis mengikat pada orang yang memilih guru sebagai profesinya. Profesi guru memang tidak dapat dipisahkan dari dunia pendidikan. Tanpa adanya guru maka pendidikan tidak akan dapat dijalankan.
Kode etik yang mengikat menjadikan jabatan guru dapat dijadikan sebagai panutan. Guru harus mampu memperhatikan banyak kepentingan bukan hanya kepentingan pribadi, namun juga golongan dan kepentingan umum hingga kepentingan bangsa. Profesi guru harus mampu menyeimbangkan dan tahu mana yang harus didahulukan diantara banyak hal yang harus diemban sebagai hak dan kewajiban profesi guru.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H