Kabinet Merah Putih adalah susunan pemerintahan yang dibentuk oleh Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka setelah pekantikan pada Oktober 2024 lalu. Kabinet ini memiliki karakteristik unik dan menarik perhatian publik karena berbagai alasan. Jumlah kementerian dan wakil menteri dalam kabinet ini terdiri dari 48 kementerian dan 56 wakil menteri, menjadikannya kabinet terbesar dalam sejarah Indonesia pasca-Reformasi. Struktur ini dirancang untuk mencakup berbagai bidang yang dianggap penting untuk pembangunan nasional. Nama "Merah Putih" sendiri diambil dari simbol bendera Indonesia, yang melambangkan semangat nasionalisme dengan fokus pada pembangunan ekonomi, reformasi birokrasi, dan isu lingkungan hidup. Nama kabinet ini merupakan hasil dari kesepakatan antara beberapa partai politik, termasuk Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Amanat Nasional, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Demokrat, Partai Bulan Bintang, Partai Solidaritas Indonesia, dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Meskipun Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai NasDem mendukung Prabowo Subianto , tidak ada kader dari kedua partai tersebut yang masuk dalam kabinet ini. Koalisi ini diharapkan dapat menciptakan stabilitas politik dan mendukung agenda pemerintahan.
Visi dan Misi Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dalam kepemimpinan mereka berfokus pada Bersama Indonesia Maju Menuju Indonesia Emas 2045. Visi ini bertujuan menjadikan Indonesia sebagai negara maju dan sejahtera pada tahun 2045, dengan penekanan pada penguatan ekonomi, sosial, dan politik. Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka juga mempunyai Misi untuk membuat Indonesia lebih kuat dengan menjaga nilai-nilai Pancasila dan hak asasi manusia. Mereka bertekad agar Indonesia bisa memproduksi makanan dan energi sendiri, tanpa tergantung pada negara lain. Pemerintahan ini juga fokus menciptakan lebih banyak lapangan kerja, terutama lewat industri kreatif dan pembangunan infrastruktur yang baik.
Mereka ingin semua orang di Indonesia mendapatkan pendidikan dan layanan kesehatan yang baik, serta kesempatan yang setara bagi pria dan wanita. Pemerintah berjanji untuk mengembangkan produk-produk dalam negeri supaya bisa lebih bernilai, serta membangun ekonomi mulai dari desa-desa untuk mengurangi kesenjangan antara kota dan desa. Prabowo dan Gibran juga berkomitmen untuk memperbaiki sistem birokrasi, memperkuat hukum, dan mencegah korupsi. Mereka ingin pemerintah yang lebih jujur dan bisa dipercaya oleh rakyat. Selain itu, mereka ingin menciptakan masyarakat yang saling menghargai, tanpa memandang agama, sehingga hidup berdampingan menjadi lebih damai.
Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka menargetkan program pembangunan infrastruktur besar-besaran untuk memperkuat ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di seluruh Indonesia. Mereka berfokus pada pembangunan yang mencakup infrastruktur dasar seperti jalan raya, jembatan, serta fasilitas air dan listrik di desa-desa. Tujuan utama dari program ini adalah meningkatkan konektivitas antarwilayah untuk mempercepat distribusi barang dan jasa, yang akan memicu pertumbuhan ekonomi daerah. Dengan memperbaiki aksesibilitas, pemerintah berharap meningkatkan taraf hidup masyarakat dan mengurangi ketimpangan antara wilayah perkotaan dan pedesaan.
Selain itu, mereka juga berencana melanjutkan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) sebagai pusat pertumbuhan baru di luar Pulau Jawa. Ini diharapkan dapat meredakan ketergantungan pada Jawa dan menciptakan peluang ekonomi baru di Kalimantan. Prabowo dan Gibran memandang pembangunan IKN sebagai salah satu langkah strategis untuk mendorong pemerataan ekonomi nasional, seiring dengan penguatan UMKM dan hilirisasi sumber daya alam di berbagai sektor.
Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka juga memiliki beberapa program penting lain selain pembangunan infrastruktur yaitu program untuk memperkuat sistem pendidikan dan pelatihan kerja di Indonesia. Fokus utama mereka adalah meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar lebih siap bersaing di tingkat global. Di bidang pendidikan, mereka berencana memperkuat sistem pendidikan nasional melalui pembenahan kurikulum yang lebih berfokus pada riset dan inovasi, serta pengembangan sekolah kejuruan yang sesuai dengan kebutuhan industri. Program ini juga mencakup peningkatan literasi digital bagi siswa di berbagai tingkat pendidikan, yang diharapkan dapat mendukung ekonomi digital.
Selain itu, Prabowo-Gibran berkomitmen memperluas cakupan Kartu Indonesia Pintar (KIP) ke pesantren dan perguruan tinggi, termasuk menyediakan beasiswa bagi putra-putri petani, nelayan, buruh, dan guru agar mereka dapat melanjutkan pendidikan hingga jenjang S1 atau S3. Mereka juga menargetkan adanya revitalisasi Balai Latihan Kerja (BLK) berbasis kompetensi untuk meningkatkan kemampuan teknis tenaga kerja di bidang kreatif dan kriya. Upaya ini bertujuan untuk menjawab kebutuhan tenaga kerja berdaya saing, terutama dalam sektor industri kreatif dan teknologi.
Selain pendidikan formal, Prabowo-Gibran juga menekankan pentingnya pelatihan kerja bagi tenaga kerja yang lebih luas, termasuk guru dan pekerja di sektor nonformal. Mereka berencana menggalakkan kemitraan dengan sektor swasta untuk membuka program beasiswa dan magang di perusahaan bagi lulusan sekolah kejuruan dan perguruan tinggi. Dengan langkah-langkah ini, Prabowo-Gibran berharap dapat mengurangi angka pengangguran dan mempersiapkan tenaga kerja yang unggul dan kompeten untuk menghadapi tantangan ekonomi masa depan.
Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming juga memperkenalkan program makan siang gratis sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesehatan dan gizi anak-anak sekolah di seluruh Indonesia. Program ini tidak hanya membantu meningkatkan asupan gizi anak-anak, terutama di keluarga kurang mampu, tetapi juga diharapkan dapat mengurangi angka stunting. Dengan akses gizi yang lebih baik, anak-anak diharapkan lebih fokus dalam belajar dan mampu meraih prestasi akademik yang lebih baik, sehingga mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia di masa depan.
Selain kesehatan, program makan siang gratis ini diharapkan memiliki dampak jangka panjang dalam menekan angka putus sekolah, khususnya di daerah-daerah terpencil atau kurang berkembang. Dengan memberikan makan siang gratis, pemerintah berusaha meringankan beban ekonomi keluarga, yang sering kali menjadi alasan anak putus sekolah. Inisiatif ini juga sejalan dengan visi Prabowo-Gibran untuk menciptakan pendidikan yang lebih merata dan inklusif, guna memastikan bahwa setiap anak Indonesia memiliki kesempatan yang sama untuk sukses.
Program Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dalam bidang kesehatan dan kesejahteraan sosial mencakup berbagai inisiatif yang berfokus pada peningkatan layanan kesehatan dan dukungan sosial bagi masyarakat. Salah satu inisiatif utama mereka adalah membangun rumah sakit berkualitas di setiap kabupaten untuk memperluas akses kesehatan, terutama bagi warga di daerah terpencil. Rumah sakit ini direncanakan memiliki fasilitas lengkap sehingga masyarakat tidak perlu bepergian jauh untuk mendapatkan perawatan medis yang memadai. Selain itu, mereka berkomitmen melanjutkan program Kartu Kesejahteraan Sosial, yang menawarkan bantuan tunai dan layanan kesehatan dasar untuk kelompok kurang mampu. Program ini diharapkan dapat membantu mengurangi beban ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan secara langsung. Rencana mereka juga mencakup peningkatan pendidikan kedokteran dengan membangun sekitar 300 fakultas kedokteran untuk mengatasi kekurangan tenaga medis di Indonesia, terutama di daerah pedesaan dan terpencil.
Prabowo Gibran memiliki komitmen kuat dalam menjaga stabilitas ekonomi Indonesia di tengah tantangan global. Salah satu fokus utama mereka adalah mendorong swasembada pangan dan energi. Prabowo menargetkan perluasan lahan pertanian hingga 4 juta hektare pada tahun 2029, serta mempromosikan penggunaan energi terbarukan untuk meningkatkan ketahanan energi nasional. Selain itu, mereka berencana untuk memperkuat sistem penerimaan negara agar dapat mendukung pembiayaan pembangunan berkelanjutan dan mengurangi ketergantungan terhadap utang. Pemerintahan ini juga berkomitmen untuk memberantas kemiskinan dengan target penghapusan kemiskinan ekstrem dalam dua tahun pertama kepemimpinan mereka. Dalam hal ini, penguatan UMKM dan penciptaan lapangan kerja baru menjadi prioritas. Program-program yang mendukung pelatihan kerja dan pengembangan industri kreatif diharapkan dapat meningkatkan daya saing ekonomi Indonesia di tingkat global, sekaligus meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Tanggapan masyarakat saat ini mengenai perbandingan masa kepemimpinan baru di era Prabowo Subianto dan mantan Presiden Joko Widodo menunjukkan bahwa Prabowo Subianto telah berhasil mendapatkan dukungan yang signifikan di daerah-daerah yang sebelumnya merupakan basis suara Jokowi, seperti Jawa Tengah dan Jawa Timur. Meskipun tidak sebesar Joko Widodo, Prabowo Subianto menunjukkan peningkatan yang berarti dalam perolehan suara, mengindikasikan adanya pengaruh positif dari popularitas Joko Widodo di wilayah tersebut. Kepuasan publik terhadap Joko Widodo masih sangat tinggi, terutama terkait dengan program bantuan sosial, yang menjadi faktor utama dalam penilaian masyarakat. Namun, perubahan ini menunjukkan bahwa Prabowo Subianto dapat menarik minat masyarakat dengan program-program mereka, meskipun tantangan besar tetap ada untuk memenuhi harapan yang tinggi dari rakyat.
Masyarakat juga mengamati bahwa meskipun Prabowo Subianto berhasil memperbaiki angka dukungan di daerah-daerah strategis, mereka masih harus menghadapi tantangan dalam menciptakan kebijakan yang mampu menyaingi program-program sukses Joko Widodo. Kebijakan Joko Widodo yang berfokus pada infrastruktur dan bantuan sosial telah meningkatkan kepuasan publik, dengan 30% masyarakat menilai bantuan sosial sebagai faktor utama kepuasan mereka. Oleh karena itu, Prabowo Subianto perlu mengembangkan program yang lebih inovatif dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat untuk meraih kepercayaan lebih luas.
Kesimpulan
 Kesimpulan dalam artikel ini menunjukkan bahwa Kabinet Merah Putih yang dipimpin oleh Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka berkomitmen untuk membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih baik dengan visi "Indonesia Emas 2045." Dengan jumlah kementerian dan wakil menteri yang signifikan, kabinet ini berusaha menjawab tantangan pembangunan nasional melalui fokus pada infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan. Melalui program-program yang dirancang untuk menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat, mereka berharap dapat memperkuat perekonomian dan mendukung pemerataan pembangunan di seluruh Indonesia. Namun, meskipun ada dukungan yang meningkat di beberapa daerah, Prabowo dan Gibran masih harus menghadapi tantangan dalam membangun kebijakan yang dapat bersaing dengan kesuksesan program-program era Joko Widodo. Keterpaduan antara program pembangunan dan kebutuhan masyarakat menjadi kunci untuk memperoleh kepercayaan publik yang lebih luas. Untuk mencapai tujuan mereka, penting bagi pemerintahan ini untuk tidak hanya menghadirkan program inovatif tetapi juga untuk memastikan implementasinya efektif, sehingga harapan rakyat dapat terpenuhi dengan baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H