Mohon tunggu...
Rima Meilana
Rima Meilana Mohon Tunggu... Guru - Calon Guru

Keep Spirit and Smile! ^_^

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Lukisanku

21 April 2016   13:09 Diperbarui: 21 April 2016   13:14 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sekian lama aku menunggu mekarnya mawar merah itu

Sekian lama pula yang ada dalam bayanganku 

Aku yang akan memetiknya dan membawanya bersamaku

Suatu saat nanti, dan sungguh ku yakin itu, 

Wangi mawar akan memenuhi istana kecilku

 

Tapi lihatlah, takdir yang ku terima

Sungguh menggelapkan mataku

Di mana mawar itu? 

Mata ini bahkan tak bisa lagi melukiskan

Betapa eloknya warna merah itu

Di mataku, hanya ada hitam yang menyuramkan

Sungguh menyuramkan 

Sampai-sampai tak sanggup mata ini melukiskannya

 

Saat ini, hanya tertunduk dan tertunduk 

Aku takut akan apa yg ada di hadapanku

Aku merasa mata ini tak sanggup lagi melukis  

Aku hanya berharap, warna yang telah redup di mataku

Memancar kembali suatu pagi nanti 

Dan akan ku lukis senyum di bibirku

Di hadapan dunia

 

Akan ku bawa anggrek ke dalam istana kecillku, 

Di hari bahagiaku yang tak akan pernah lagi

Tersentuh oleh janji-janjimu yang penuh ilusi 

Apalah arti sebuah janji jika hanya untuk dihianti

Apalah arti sebuah hati jika hanya untuk disakiti

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun