Mohon tunggu...
Rima Martcillia
Rima Martcillia Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Fighting

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tradisi Jamasan Jimat

13 September 2024   18:04 Diperbarui: 13 September 2024   18:07 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

  -PENDAHULUAN 

        Pada masa sekarang perkembangan kebudayaan Indonesia sudah berkembang pesat, Indonesia memiliki banyak suku, budaya, dan tradisi lokal yang kaya raya. Banyak tradisi yang sudah mulai dilupakan sehingga membuat tradisi semakin hilang. Setiap daerah pasti memiliki adat istiadat sesuai dengan letak geografisnya. Tradisi adalah adat turun temurun (dari nenek moyang) yang masih dilaksanakan dalam masyarakat.

        Di daerah Banyumas, tepatnya di wilayah desa Kalisalak, Kecamatan Kebasen, masih terdapat satu upacara adat yang setiap tahunnya dilaksanakan. Upacara itu disebut dengan "Upacara Jamasan Jimat" yang menjadi tradisi kerabat jimat Sinuhun Kanjeng Susuhunan Amangkurat Agung, yang masih memiliki kepercayaan bahwa benda yang dijamasi mempunyai kesaktian untuk keselamatan pribadi dan juga masyarakat sekitar.

        Kebudayaan penjamasan jimat di desa Kalisalak, Kecamatan Kebasen, Kabupaten Banyumas merupakan benda yang di bawa oleh Sunan Amangkurat I pada saat melarikan diri dari keraton ke arah barat untuk menghindari serangan dari Pangeran Trunojoyo. Pada saat itu, rombongan dari Sunan Aamangkurat I membawa benda benda dari keraton, karena beban yang berat sehingga benda tersebut ditinggalkan di beberapa tempat dan salah satunya desa Kalisalak tersebut. 

       Desa Kalisalak menarik karena terdapat peninggalan Kerajaan Mataram dari Raja Amangkurat I yang setiap tahun pada bulan Maulid Nabi Muhammad Saw. diperingati dengan Upacara Penjamasan Jimat. Tradisi jamasan jimat di daerah Banyumas bukan hanya di desa Kalisalak saja, tetapi terdapat juga di Dusun kalibening, desa Dhawuhan. Tetapi Jamasan Jimat di desa Kalisalak jauh lebih ramai dibandingkan penjamasan di desa lainnya.

       Waktu pelaksanaan penjamasan jimat ditentukan berdasarkan kalender Aboge atau kalender peninggalan Sunan Agung. Pemilihan waktu tersebut berkaitan dengan arti penjamasan yaitu mensucikan atau membersihkan benda benda pusaka, kenapa dilaksanakan pada bulan Maulid? Dikarenakan bulan Maulid adalah bulan yang suci, bertepatan dengan kelahiran Nabi Muhammad SAW.

       Dalam penjamasan terdapat kalimat bacaan Bahasa Arab dan kalimat bacaan yang terletak pada daun lontar, kalimat yang berada pada daun lontar berisikan tulisan Jawa Kuna yang sudah sedikit rusak sehingga hanya orang orang tertentu yang dapat membaca kalimat tersebut. Ada juga kalimat Bahasa Arab yang dapat dibaca oleh seseorang yang dipercayai mendapat kerpercayaan untuk membacanya, yaitu Abdul Wahab. Sebelum membaca kalimat tersebut, beliau akan melaksanakan puasa selama 3 hari untuk membersihkan diri.

-TRADISI

          Tradisi adalah suatu pola perilaku, kebiasaan atau kepercayaan yang berkembang di tengah masyarakat mengenai nilai-nilai, norma-norma, hukum dan aturan-aturan yang telah menjadi bagian aspek kehidupan yang berasal dari masa lalu dan dilakukan berulang-kali secara turun temurun sehingga menjadi warisan yang dilestarikan, dijalankan dan dipercaya hingga saat ini. Di Indonesia masih banyak daerah yang menjalankan tradisi penjamasan jimat yang diadakan setiap tahun sekali yaitu pada bulan Maulid.

-JAMASAN PUSAKA

           Jamasan Pusaka adalah tradisi menjamas atau mencucipusaka peninggalan nenek moyang. Jamasan diartikan bukan mengeramatkan pusaka melainkan untuk menimbulkan perasaan atau sikap hormat pewaris kepada yang mewariskan. Tradisi jamasan dilakukan dengan cara mensucikan benda pusaka degan air perasan jeruk nipis untuk menghilangkan noda yang terdapat pada pusaka karena pusaka tersebut hanya dibuka satu tahun sekali.

-JIMAT

           Jimat adalah benda yang dipercaya mempunyai sebuah kekuatan atau memiliki tuan sehingga masyarakat percaya akan adanya kekuatan jika memiliki sebuah jimat. Masyarakat desa Kalisalak mempercayai bahwa jimat peninggalan Amangkurat I mempunyai kekuatan spiritual. Adapun beberapa jenis pusaka yang ada pada desa Kalisalak antara lain pedang, mata tombak, mata panah. Jimat dalam upacara penjamasan setiap tahun bisa saja jumlahnya berubah, bisa bertambah atau bahkan berkurang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun