Bahasa Batak Angkola adalah salah satu harta budaya yang kaya dari suku Batak di Indonesia, khususnya yang berasal dari daerah  Tapanuli bagian selatan, meliputi Tapanuli Selatan, Padang Sidempuan, Padang Lawas Utara, Padang Lawas, dan sebagian kecil Mandailing Natal di Sumatera Utara, Indonesia. Bahasa ini bukan sekadar alat komunikasi, tetapi juga cerminan dari sejarah, nilai-nilai, dan identitas masyarakat Angkola yang unik.
   Dikenal dengan intonasi yang lembut dan kosa kata yang kaya, bahasa Batak Angkola sering digunakan dalam berbagai acara adat, nyanyian tradisional, serta puisi yang penuh makna. Bahasa ini menjadi medium penting untuk menyampaikan filosofi hidup masyarakat Angkola, seperti ungkapan kebijaksanaan tentang alam, kehidupan sosial, dan hubungan dengan Sang Pencipta. Setiap kata dan ungkapan yang digunakan dalam bahasa ini dengan makna yang mendalam, mencerminkan pemikiran filosofis dan spiritual yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.
   Suku Batak Angkola merupakan salah satu rumpun suku Batak yang ada di Sumatera Utara. Beberapa marga Angkola di antaranya adalah: Batubara, Dalimunthe, Daulay, Harahap, Hasibuan, Hutasuhut, Lubis, Matondang.
   Sayangnya, banyak bahasa daerah lainnya di Indonesia, bahasa Batak Angkola kini menghadapi tantangan besar di era modernisasi. Pengaruh bahasa Indonesia dan globalisasi mengancam kelestarian bahasa ini, terutama di kalangan generasi muda yang semakin jarang menggunakan bahasa daerah dalam kehidupan sehari-hari.
- A
1.Abing{A.bing}
v Angkat: Bawa; pindahkan; naikkan; gendong; jinjing; tinggikan; ambil; memindahkan sesuatu dari suatu tempat ke tempat lain, biasanya dengan menggunakan tangan atau alat; perpindahan suatu objek atau beban dari posisi satu ke posisi lain, biasanya dari bawah ke atas, atau dari satu.
diabing v digendong: ise do laluna diabing (siapa jadinya digendong)
mangabingi v mengangkati: kakak mangabingi barang ni si jubaidah (kakak mengangkati barangnya si jubaidah)
tarabing v sudah diangkat:Â sipatu nai jomur madung tarabing (sepatu yang dijemur sudah diangkat)
Gabungan kata:Â abing bosi (angkat besi); abing pat (angkat kak); abing talepon (angkat telepon)2.Abis {A.bis}
v Habis: tidak ada yang tinggal; selesai; tamat; tidak meninggalkan sisa; menggambarkan keadaan di mana sesuatu sudah tidak ada lagi atau sudah digunakan seluruhnya; merujuk pada sesuatu yang telah selesai, seperti makanan, waktu, atau barang.
mangabisi v menghabisi:Â ise do mangabisi indahan on? (Siapa yang menghabisi nasi ini?)
mangabiskon v menghabiskan:Â si puja mangabiskon panganon (si puja menghabiskan makanan)
tarabiskon v terhabiskan: harani male, tarabiskon ia sude panganon i (karena lapar, terhabiskan dia semua makanan)
marabis-abis v habis-habisan: orangtua mu marabis-abis pasikolanko (orangtua mu habis-habiskan menyekolahkan mu)
Gabungan kata: abis pake (habis pakai)3.Abit [A.bit}
n Kain: barang yang ditenun dari benang kapas; barang tenunan untuk pakaian; Digunakan untuk menyebutkan benda yang dipakai sebagai penutup badan.
mangabiti v memakaikan kain: umak mangabiti si adel (ibu memakaikan main si adel)
marabit v memakai kain: si ucok madung marabit (si ucok sudah berkain)
marabitkon v berpakaian: na rapi ma si adul marabitkon na lom lom i ( yang rapi lah si adul berpakaian hitam itu)
parabiton n pakaian: pake parabiton mi na ias) pakai pakaianmu yang bersih
Gabungan Kata: abit lobe (kain ulos); abit sumbayang (kain sholat); abit-abit (kain perca); abis sungkit (abit sungkit)4.Abu {A.bu}
n Abu: sisa yang tingga setelah suatu barang mengalami pembakaran/debu
marabu v berabu/berdebu: marabu sajo dalan i (berabu saja jalan ini)5.Adong {A.dong}
 v Ada: Tersedia; hadir; keberaradaan atau terdapat; menunjukkan eksistensi sesuatu di suatu tempat; digunakan dalam percakapan sehari-hari untuk menyatakan keberadaan suatu objek atau orang di lokasi tertentu
mangadongkon v mengadakan: kampung niami mangadongkon kajian (kampung kami mengadakan kajian)
maradong v berada: ia termasuk alak na maradong (dia termasuk orang yang berada)
maradong-adongkon v mengada-adakan: namalo nia maradong-adongkon sajo (dia pandai mengada-adakan saja).
Gabungan kata:Â adong-adong sajo (ada-ada saja)6.Ae {Ae}
n Derita: sesuatu yang menyusahkan yang ditanggung dalam hati seperti kesengsaraan atau penyakit; menanggung sesuatu yang tidak menyenangkan
mangae v menderita: ulang mangae songon au (jangan menderita sepertiku). - 7.Aek {A.ek}
- n Air: cairan jernih tidak berwarna, tidak berasa, tidak berbau yang diperlukan dalam kehidupan makahluk hidup; benda cair yang terdapat di sumur,sungai, danau.
- mangaeki v mengairi: udan mangaeki dalan i ( hujan mengairi jalan itu)
maraek v basah: maraek abit i (basah kain itu)
Gabungan Kata: aek parsuluman (air mata); aek godang (sungai besar); aek ni mata( air mata); aek mulas (air panas): aek na balbal (air keruh); aek-aek (sisa-sia); aek udan (air hujan)8.Agak {A.gak}
n Kira-kira: Pendapat yang hanya berdasarkan dugaan atau perasaan, bukan berdasarkan bukti nyata; sangka; taksir.
agakan adv perkiraan: agakan nia bahat dapot utte (perkiraan nya banyak mendapat jeruk)
iagak v dikira:Â iagak ia napercaya au disia (dikira nya aku tidak mempercayainya)
mangagak v Mengira/menduga/ menghitung: ulang lupa mangagak bahat panganon i (jangan lupa menghitung banyaknya makanan itu)9.Agas {A.gas}
n Nyamuk: serangga bertubuh ramping dengan warna abu-abu gelap hingga hitam; serangga pengganggu yang sering ditemukan di daerah tropis; sering menjadi masalah kesehatan, terutama di daerah pedesaan yang dekat dengan sungai atau rawa.
v ibagasku bahat agas (di rumahku banyak nyamuk)
Gabungan kata:Â agas arun (nyamuk malaria)
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!