Mohon tunggu...
Rima Evi Yanti
Rima Evi Yanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Sumatera Utara

Menulis &Membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kajian Semiotika pada Meme dalam Akun Instagram Official dan Lapor Pak Trans 7

28 Oktober 2023   16:46 Diperbarui: 28 Oktober 2023   16:50 438
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
     Diakses pada 8 Oktober 2023 https://www.instagram.com/p/Co4WNmNSqOa/?igshid=MzRlODBiNWFlZA==


1. Ikon
*perempuan berpakaian dan bertopi penyapu jalanan
*terdapat sapu lidi
*terlihat seorang laki-laki tengah duduk yang sedang makan
* berlatar dipinggir jalan
*mengenakan sarung tangan putih
2. Indeks
perempuan yang menunjukkan gestur tubuh dengan memegang tongkat sapu lidi dan meletakkan tangan satu lagi diarea pinggang. matanya melirik kesamping atas layaknya menyampaikan sesuatu.
3. Simbol
Kalimat di atas nampaknya mencerminkan pemahaman bahwa manusia memiliki kemampuan untuk merencanakan, namun pada akhirnya keputusan bergantung pada saldo atau hasil akhirnya. Kajian semiotika dapat membantu dalam menganalisis makna simbolik atau tanda-tanda yang terkandung di dalamnya, yang dapat mengungkapkan lebih banyak kalimat makna tersembunyi atau konteks sosial budaya, misalnya:
* "Manusia boleh berencana" menandakan bahwa manusia mempunyai kemampuan untuk membuat rencana atau perencanaan untuk masa depan. Ini mencerminkan kapasitas intelektual manusia untuk merencanakan tindakan dan tujuan yang ingin mereka capai.
* "Tapi saldo yang menentukan" mengacu pada ide bahwa meskipun manusia dapat merencanakan, hasil akhir atau keputusan akhirnya ditentukan oleh "saldo." Saldo dalam konteks ini bisa merujuk pada faktor-faktor eksternal atau hasil akhir yang mungkin tidak sepenuhnya dikendalikan oleh manusia. Ini bisa mencakup faktor-faktor seperti keberuntungan, situasi ekonomi, atau faktor-faktor lain yang mungkin mempengaruhi hasil.

Meme (5)

Diakses Pada 8 Oktober 2023https://www.instagram.com/p/CowzAQovhWO/?igshid=MzRlODBiNWFlZA==
Diakses Pada 8 Oktober 2023https://www.instagram.com/p/CowzAQovhWO/?igshid=MzRlODBiNWFlZA==


1. Ikon
* menggunakan seragam lapor pak.
*seorang perempuan
*menggunakan aksesoris seperti kalung dan alat lainnya.
* berpose dengan menjabatkan tangan
* berekspresi senyum tapi terlihat segan
*berlatar dinding berwarna putih dengan coretan titik kecil-kecil
2.Indeks
Menyatakan permintaan maaf ketika ditanya kenapa baru sampe karena kejebak masa lalu dengan menggunakan jokes(candaan).
3.Simbol
* "kok baru sampe?": Ini adalah pertanyaan yang mengungkapkan kejutan atau keheranan terhadap sesuatu yang baru tiba atau datang kembali.
*"maaf kejebak masa lalu pak": Ini adalah pernyataan permintaan maaf yang mengandung humor, merujuk pada situasi di mana seseorang "kejebak" di masa lalu mereka, yang mana  dalam konteks yang kurang menyenangkan.
* Masa Lalu: Simbol ini dapat diartikan sebagai pengalaman atau kenangan masa lalu yang mungkin berhubungan dengan meme ini. Simbol ini dapat menggambarkan bahwa seseorang melakukan hal-hal yang telah terjadi di masa lalu yang mungkin mempengaruhi situasi saat ini.
* "Pak": Kata "Pak" digunakan secara informal dan merujuk kepada seseorang dalam konteks percakapan sehari-hari.
* Humor: Meme ini mengandung unsur humor, yang mungkin timbul dari ketidaksepakatan antara pertanyaan yang terkesan serius dengan permintaan maaf yang dirasa tidak sesuai. Ini adalah contoh paradoks humor atau kontradiktif yang umum dalam meme.
           Dalam konteks semiotika, meme ini menggunakan teks dan simbol-simbolnya untuk mengomunikasikan pesan yang lebih dalam tentang perasaan kejutan atau keheranan terhadap situasi yang melibatkan masa lalu seseorang. Selain itu, humor juga digunakan sebagai alat untuk menyampaikan pesan ini dengan cara yang menghibur.
F.SIMPULAN
Aspek tanda yang terdapat pada  meme dalam akun instagram Official & Laporpak Trans 7 menggunakan teori semiotika Charles Sanders Pierce karena sesuai dengan objek yang  terdapat dalam akun tersebut sehingga mudah dipahami oleh pembaca. Makna meme yang terdapat dalam setiap gambar dapat terealisasi melalui teori semiotika. Unsur budaya membuat followers lebih jelas untuk mendapatkan pesan dari setiap meme. Tanpa kontribusi unsur verbal, maka makna ataupun pesan yang ditampilkan tidak tertangkap oleh followers. Penganalisasian makna budaya yang terdapat pada gambar terlihat lebih kuat dibandingkan hanya dengan visual saja. Oleh karena itu, teori Pierce membantu dalam penyatuan penanda visual dan verbal.


G.DAFTAR PUSTAKA
Aart Van Zoest. 1993. Semiotika: Tentang Tanda, Cara Kerjanya dan Apa yang Kita Lakukan Dengannya. Jakarta: Yayasan Sumber Agung.
Aini, Nabila Nurul dan R. Sugeng Basuki. 2020. Pengaruh Electronic Word of Mouth Media Sosial Instagram @Gartenhaus_Co dan Store Atmosphere Terhadap Minat Beli di Cafe Gartenhaus Malang Jawa Timur. JAB: Jurnal Aplikasi Bisnis. Vol. 6, No. 1. pp. 25-28.
Allifiansyah, Sandy. 2016. "Kaum Muda, Meme, dan Demokrasi Digital di Indonesia". Jurnal Ilmu Komunikasi, Vol. 13, No. 2, pp. 151-164.
Asriningsari, A., Umaya, N.M. 2010. Semiotika Teori dan Aplikasi pada Karya Sastra. Semarang: IKIP PGRI Semarang Press.
Atmoko Dwi, Bambang. 2012. Instagram Handbook Tips Fotografi Ponsel. Jakarta: Media Kita.
Davision, P. 2012. "The Lenguage of Internet Memes". In M.Mandiberg (Ed.), The Sosial Media Reader. New York: New York University Press.
Dawkins, Ricard. 1989. "11. Memes: The New Replicators". The Selfish Gene (Edisi kedua ed.). Oxford: Oxford University Press.
Djoko, Pradopo, Rachmat. 1994. Penelitian Sastra dengan Pendekatan Semiotik dalam Teori Penelitian Sastra. Yogyakarta. Masyarakat Poetika Indonesia. IKIP Muhammadiyah Yogyakarta.
Kriyantono, Rachmat. 2007. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencan.
Littlejohn, Stephen W, 2009 . Teori Komunikasi Theories of Human Communication edisi 9. Jakarta. Salemba Humanika.
Mahsun. 2005. Metode Penelitian Bahasa. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Morrisan. 2009. Teori Komunikasi Organisasi. Bandung: Ghalia Indonesia.
Nasrullah, Rulli. 2015. Media Sosial Perspektif Komunikasi, Budaya dan Sosiologi. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
Swandayani, Dian. 2005. "Tokoh Cultural Studies Prancis: Roland Barthes". Makalah Seminar Internasional Rumpun Sastra, pp. 1-12.
Zaimar, Okke K.S. 2008. Semiotik dan Penerapannya dalam Karya Sastra. Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Sosial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun