Mohon tunggu...
Rian Alvian
Rian Alvian Mohon Tunggu... Mahasiswa -

A Different Boy in a Modern Era.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Nostalgia dengan 10 Permainan Tahun 90an yang Terancam Dilupakan

6 Januari 2017   18:02 Diperbarui: 6 Januari 2017   18:17 7074
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kemajuan teknologi memang menyenangkan untuk diikuti, terlebih munculnya fitur-fitur terbaru yang acapkali memudahkan manusia dalam menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan yang harus segera diselesikan. Beruntung kita dapat merasakan era modern seperti sekarang ini. 

Tapi jika ditelaah lebih dalam lagi, masih ingatkah kalian jika dahulu, mungkin memang belum ada teknologi yang dirasa begitu memukau seluruh umat manusia. Tetapi mengapa kita dapat menikmatinya dengan baik?

Mungkin masa-masa seperti itulah, saat dimana kita tidak diperbudak dengan kemajuan zaman. Masa dimana kita tidak memikirkan hal-hal yang seharusnya tidak perlu kita pikirkan. Masa dimana kebahagiaan menjadi aktor utamanya. Bukan lagi memikirkan gengsi.

Masih ingat saat kalian lelah belajar seharian disekolah, kemudian saat waktunya pulang, kalian lebih memilih untuk bermain bersama teman-teman? Inilah hebatnya, kita bersosialisasi secara nyata sesuai realitas kehidupan. Bukan lagi soal "Mendekatkan yang jauh, atau menjauhkan yang dekat" 

Agar masa membahagiakan itu tidak terlupakan, mari kita bernostalgia dengan permainan-permainan yang sering dilakukan pada era 90an

1. Kelereng "Gundu

sastra-sekura.blogspot.com
sastra-sekura.blogspot.com
Permainan kelereng banyak sekali jenisnya, tak heran disetiap daerah memiliki peraturannya masing-masing. Saya masih ingat, dulu permainan yang saya sering lakukan adalah "Koder" entah daerah kalian menyebutnya apa, yang pasti kelereng akan dikumpulkan ditengah-tengah lingkaran. Dan para pemain diharuskan untuk mengeluarkan kelereng-kelereng tersebut dengan cara menyentilnya!

Rindu sekali rasanya dengan permainan yang satu ini, atmosfir saat berhasil mengeluarkan kelereng-kelereng itu masih melekat dihati saya. Bagaimana dengan kalian?

2. Lompat Tali "Karet"

pixoto.com
pixoto.com
Permainan ini sering dilakukan oleh anak perempuan, pada saat itu permainan ini begitu populer sehingga biasanya pada sore hari, anak-anak akan berkumpul di lapangan bemain, kemudian membagi tim menjadi dua. Bagi yang jago melompat, mereka akan merasa diagung-agungkan, karena permainan ini memang mengandalkan skill melompat yang baik. 

3. Tapak Gunung

ciricara.com
ciricara.com
Kalian pasti masih ingat dengan permainan ini kan? Tentu saja, permainan ini begitu populer pada masanya. Dan mungkin, masih sering dilakukan hingga saat ini. Meskipun sudah jarang terlihat.  Permainan ini mengharuskan kita untuk melompat menggunakan satu kaki sesuai dengan petak-petak yang sudah digaris sebelumnya. Namun sebelum melompat, kita harus melempar batu pipih pada kotak tersebut untuk menandakan level yang sudah kita raih. Semakin jauh, maka semakin dekat dengan gelar juara. Hehehe. 

4. Tam-tam Buku

windiland.com
windiland.com
“Tam tam buku, seleret tiang bahu, patah lembing, patah paku, anak belakang tangkap satu , bunyi lonceng pukul satu”

Masih ingat dengan lagu yang satu ini? Permainan ini sangat menyenangkan karena dilakukan dengan ramai-ramai. Ada dua orang yang bertugas sebagai gerbang penjaga yang nantinya akan menangkap pemain yang kebetulan tepat berhenti di gerbang tersebut saat lagunya telah usai. 

5. Petak Umpet

mainantradisionalindonesia.wordpress.com
mainantradisionalindonesia.wordpress.com
Masih terasa atmosfirnya hingga saat ini saat kita ketahuan sedang bersembunyi oleh penjaganya. Menegangkan! Tapi Mengasikan. 

6. Gobak Sodor "Galasin"

sesiliabelgius.blogspot.com
sesiliabelgius.blogspot.com
Permainan yang mengandalkan ketangkasan ini dilakukan oleh dua tim. Yang satu sebagai penjaga yang satu lagi sebagai pelari yang harus menerobos penjagaan dari lawan. Tim yang semua anggotanya lebih dulu mampu menerobos hingga penjagaan terakhir, dia dinyatakan sebagai pemenang. 

7. Benteng

plimbi.com
plimbi.com
 Bermain sambil berolahraga ya benteng jawabannya. Tim dibagi menjadi dua, dan setiap kubunya harus memilih pilar sebagai markas penjagaannya dari musuh. Dan pilar itu harus dijaga oleh anggota timnya masing-masing. Apabila pilar kita disentuh lawan, maka dinyatakan kalah. 

8. Congklak

solopos.com
solopos.com
Adu strategi dengan lawanmu untuk mengumpulkan bijih congklak sebanyak-banyaknya agar menjadi pemenang! 

9. Batu Tujuh 

porosbumi.com
porosbumi.com
Batu yang ditumpuk sebanyak tujuh tingkat harus dijatuhkan oleh pelempar, dan apabila tumpukan itu terjatuh maka yang harus menjadi pecundangnya adalah orang yang sebelumnya melempar tetapi tidak kena tumpukan itu. Dan penjaga harus menumpuk kembali sambil mencari pemain-pemain lainnya, jika bertemu maka tumpukan itu harus dilangkahi sebagai tanda bahwa orang tersebut sudah diketemukan. Hehehe seru ya! 

10. Tamagotchi

digitalspy.com
digitalspy.com
Permainan ini sudah sedikit lebih modern karena menggunakan alat berupa konsol, dalam permainan ini yang harus kiita lakukan adalah memelihara hewan lalu membesarkannya dengan cara memberi makan da mengurus layaknya hewan peliharaan sungguhan. 

Bagaimana? Rindu bukan dengan masa-masa itu? Oleh sebabnya, kita sebagai warga Indonesia mesti melestarikan permainan-permainan tradisional luhur yang ada sejak dulu. Hal ini agar budaya kita tetap terjaga keutuhannya. Sebenarnya masih banyak lagi permainan yang tak kalah menyenangkan dengan gadget-gadget yang merebak saat ini, tetapi saya rasa permainan-permainan yang disebutkan diatas sudah cukup membuat kita merasakan nostalgia yang mendalam karena memang tidak dapat dipungkiri, permainan tersebut memang sangat menyenangkan. Selamat bernostalgia!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun