Tahun Monyet Api 2016 baru saja berakhir beberapa hari yang lalu dan telah tergantikan dengan Tahun Ayam Api 2017 yang siap menjamu umat manusia di seluruh dunia. Lalu, apa harapanmu di tahun 2017 ini?
Umumnya, setiap orang akan mencatat betul-betul harapan dan keinginan mereka untuk setahun berikutnya. Hal ini dinamakan Resolusi Awal Tahun! Tapi, Apa saja ya resolusi-resolusi yang populer? Dan apakah semua resolusi itu pasti akan goals? Jika tidak, kira-kira apa ya penyebabnya?
Sebelum kita berbicara lebih jauh tentang sebab-sebab gagalnya Resolusi yang kita idam-idamkan, ada baiknya mengenal dulu apa itu resolusi dan dari mana sejarahnya.
Resolusi Tahun Baru adalah tradisi sekuler yang umumnya berlaku di Dunia Barat, tetapi juga bisa ditemukan di seluruh dunia. Menurut tradisi ini, seseorang akan berjanji untuk melakukan tindakan perbaikan diri yang akan dimulai pada Hari Tahun Baru. (wiki)
Resolusi telah ada berabad-abad lalu, konon, penduduk Babilonia berjanji pada dewanya untuk mengembalikan barang dan uang yang mereka pinjam. Di Romawi, perjanjian dilakukan di awal tahun kepada dewa Janus. Di abad pertengahan, para ksatria mengucapkan “sumpah merak” pada akhir Natal tiap tahunnya untuk mempertegas komitmen mereka sebagai ksatria. (wiki)
Ini membuktikan “Budaya Resolusi” terus berjalan turun temurun, padahal, semestinya resolusi apapun yang kita targetkan, tidak harus dilakukan di setiap awal tahun. Kita bisa melakukannya kapanpun kita mau. Asal dilandasi dengan niat.
Apa saja ya resolusi yang populer dan sering masuk list “Resolusi Awal Tahun” milik orang-orang kebanyakan?
1. Liburan Dalam dan Luar Negeri
Siapa sih yang gamau liburan ke tempat-tempat Indah di Indonesia atau bahkan luar negeri? Pasti semuanya akan mengatakan “mau” dengan tegas.
Hal ini buka tanpa alasan, pada dasarnya kemampuan otak manusia ada batasnya, otak juga perlu istirahat. Inilah yang menyebabkan tercetusnya kata “Refreshing”, dan refreshing yang umum dilakukan adalah dengan berlibur. Ambil cuti, and let’s go to the beach!
2. Menikah
Sumber: www.dakwatuna.com
Usia udah cukup, penghasilan oke, intinya kemapanan udah ada digenggaman. Lalu apa lagi? Ya menikah, apalagi kalo si Ibu udah kebelet mau gendong cucu. Duh, udah pasti deh jadi mau cepet-cepet cari jodoh, kalo yang udah ada tinggal cus ke pelaminan.
3. Aku Mau Kurus!
Sumber: https://www.jadagram.com
Yakin deh kalian pasti punya berat ideal sendiri, apalagi perempuan. Kalo udah soal berat badan jadi sensitif banget. Padahal udah langsing kaya biola tapi masih ada aja keluhannya, pokoknya harus kurus! Diet sana sini, gamau makan, olahraga berlebihan. Padahal apapun yang berlebihan itu gabaik ya? Mau bagaimana lagi, stereotip kecantikan sekarang ini udah bukan di ukur dari
inerbeauty, tapi dari seberapa kurus dan putih orang itu, yakan?
4. Dapat Pekerjaan Bagus
Kalo ini jadi momok para mahasiswa yang baru kelar dari ujian skripsi di hidupnya. Setelah wisuda, jadi mikir “Selanjutnya ngapain?” jawabannya ya “Kerja”. Tapi gimana kalo pekerjaannya gak sesuai harapan? Padahal lulusan dari Universitas Negeri ternama? Gimana kalo ngecewain orang tua?
Jauh-jauhin deh pemikiran kaya gitu, apapun pekerjaannya asal halal, ya hajar! Tapi lebih bagus lagi kita yang buka peluang usaha itu! Entrepreneur bro.
5. Meningkatkan Ibadah
Sumber: Renunganhariini.com
Kalo ini sih udah urusan manusia dan Sang Pencipta, dalam otak kita akan berpikir “Tahun ini harus Ibadah lebih rajin”. Kenapa bisa begitu? Jelas aja, tahun baru artinya usia kita akan semakin pendek, bukan semakin panjang.
Itu hanya 5 dari ratusan resolusi lainnya, tapi tau tidak? Menurut Penelitian Universitas Scranton di Amerika Serikat yang kemudian di kumpulkan oleh Statistic Brain, disana ditunjukan bahwa hanya 8% orang yang mampu mencapai resolusi yang mereka buat.
Lalu apa yang menyebabkan 92% orang lainnya gagal dalam menggapai resolusi awal tahun mereka? Coba yuk disimak hal-hal yang mungkin menyebabkan Resolusi-resolusi yang kita buat menjadi gagal total.
1. Menetapkan Target Yang Tidak Terukur
Sumber: https://id.pinterest.com/
Maksudnya adalah, target yang kita inginkan itu tidak jelas ukurannya. Sehingga jika kita sudah merasa gagal di masa percobaan, kita sudah menyerah. Padahal mungkin saja bukan karena kita tidak bisa, tapi memang kita tidak mengetahui tingkatan suksesnya dalam skala berapa. Jika gagal, maka yang harus kita lakukan adalah bangkit dan lanjutkan.
2. Target Yang Tidak Realistis
Sumber: www.seputarforex.com
Memang tidak terdengar ambisius sih, tapi coba analogikan saja seorang pria yang beratnya lebih dari 100 kg, dia menetapkan target “Tahun ini harus kurus”. Bukannya tidak mungkin, tapi berdasarkan fakta, menguruskan badan bukan lah sulap yang hanya dengan sentuhan mantera maka akan tercipta. Pada kenyataannya, Perubahan terjadi secara kecil dan dengan perlahan.
3. Terlalu Membebani
Sumber: https://www.khalifah.id
Bagi yang membuat resolusi tahun baru, sering kali tanpa mereka sadari itu menyulitkan mereka sendiri. Menghambat pekerjaan, mengurangi
Quality time, dan membebani pikiran. Jika sudah seperti ini, terjadilah boomerang yang menyerang diri mereka sendiri. Bukannya menyenangkan dalam mencapai tujuan, malah jadi menyusahkan.
4. Menunda-nunda
Sumber: blog.ruangguru.com
Apapun bentuk resolusinya, ada waktu dimana kita berada di titik jenuh yang terdalam. Sehingga seolah-olah sudah tidak ada lagi energi untuk menuntaskan resolusi yang kita buat sendiri. “Besok aja deh” kemudian tertunda, lagi “Minggu depan aja deh” terus begitu hingga kita lupa dengan resolusi kita sendiri. Padahal, resolusi yang dibuat diawal tahun sudah membentuk budaya penundaan itu sendiri. Tanpa menunggu awal tahun, jika kita ingin punya pekerjaan. Buat lamaran, lalu cari kerja sekarang juga!
5. Tidak Ada Waktu
Ini alasan klise yang sering kita dengar, padahal Resolusi adalah kesempatan khusus yang dapat kita lakukan di waktu-waktu tertentu. Namun alasan pekerjaan yang menumpuk, tugas menanti, atau laporan yang tiada henti menjadi tembok penjegal keberhasilan mereka sendiri. Jika memang faktanya seperti itu, buatlah resolusi yang sekiranya tidak mengganggu waktu bekerja kita, lakukan secara perlahan-lahan, asal tidak berhenti ditengah jalan.
Itu adalah beberapa alasan yang menghambat siapapun untuk mencapai resolusi yang diinginkan. Tapi jangan putus asa, semua orang sama. Jika 8% bisa, maka kita yang 92% juga pasti bisa. Fighting!
Ditulis oleh Rian Alvian
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya