Berawal dari pertemuan waktu itu
Ketegasan dan kebijakan dalam bicaramu
Membuat mataku tertuju pada sosokmu
Kamu memang biasa tapi cukup sempurna dimata ku
Aku dulu tak pernah berpikir
Akan ada seseorang yang akan hadir
Namanya yang akan indah terukir
dalam setiap helaan napas yang mengalir
Kini rasa itu  memaksaku
untuk sekedar  tau tentangmu
Bahkan kini separuh hatiku
Menyisakan ruang untukmu
Rasa untukmu sekarang nyata dihatiku
Dulu ku pikir itu sekedar nyaman yang semu
Tapi aku salah memaknai rasa itu
Kini ruang yang dulu ku sisakan telah berisi namamu
Aku harap pilihanku untukmuÂ
Tak lagi seperti pilihanku dulu
Memilih rasa yang palsu
Tapi kini ku rasa semua itu berbeda, tak  seperti yang dulu