KANTOR SEBAGAI RUMAH KEDUA
Bagi para pekerja kantoran sebagian besar waktunya sudah tentu berada di kantor.  Bekerja membutuhkan kesiapan fisik dan mental karena bagaimanapun dan dimanapun instansi atau perusahaannya memmpunyai beban kerja yang tidak sama antara satu tempat dengan tempat lainnya. Menurut karyawan A  bekerja di perusahaan X tempatnya bernaung saat ini beban kerjanya sangat berat, begitu juga resiko pekerjaannya sedangkan perhatian perusahaan terhadap kesejahteraan karyawan masih rendah dibandingkan perusaahaan tempat si B bekerja di perusahaan Y. Sementara si B sendiri  melihat perusahaan X  lah yang lebih memperhatikan karyawannya. Nah, kalau sudah begini, sebenarnya perusahaan mana yang lebih memperhatikan karyawannya apakah perusahaan X atau perusahaan Y?
Situasi dan kondisi setiap instansi /perusahaan itu sudah pasti berbeda. Oleh karena itu naif kalau dilakukan perbandingan dengan hanya melihat atau mendengarkan curhatan para karyawan. Hal ini sifatnya sangat personal dan tergantung masing-masing orang juga. Sebagai bagian dari instansi/perusahaan sudah semestinya --sebut saja kita menerima segala situasi dan kondisi yang ada lalu melakukan penyesuaian sesuai situasi dan kondisi tersebut. Bagaiamana caranya agar kantor menjadi tempat yang nyaman bagi kita untuk bekerja seperti rumah kedua.Â
Rumah tempat kita beristirahat, rumah tempat kita tinggal bersama orang-orang yang sangat kita sayangi. Rumah tempat kita saling menyayangi, saling mencintai,saling menghormati, saling menghargai, saling membutuhkan ,saling bekerjasa sama dan saling lainnya yang bermakna positif atas dasar kasih sayang tadi.
Mudah memang membicarakannya atau menuliskannya tapi mungkin sulit melakukannya Benarkah demikian? Tergantung, lho tergantung apa? Ya , tergantung person nya siapa, tergantung kantornya juga , tergantung factor x lah. Nah, kalau sudah begini mau dibawa kemana kita ? Berdasrkan pengamatan dan pengalaman juga ada beberapa tips agar kita nyaman bekerja di kantor :
1. Membangun komunikasi
Komunikasi yang baik harus dibangun di kantor. Mulai dari petugas clening service hingga ke pimpinan. Jika komunikasi terjalin dengan baik terhadap semua orang yang berada di kantor atau dengan semua orang yang terkait di kantor maka rasa nyaman itu akan muncul dengan sendirinya. Sekali-kali sangat baik memulai pembicaraan dengan karyawan yang lebih rendah jabatannya walaupun hanya sekedar pembicaraan yang ringan-ringan saja seperti tentang cuaca hari itu dan lain-lain.
2. Berpikir positif
Berpikir positif /Positive thinking (prasangka baik) adalah cara berpikir yang selalu disarankan oleh Para pakar Psikologi agar efek yang dirasakan juga positif. Dalam agama Islam, sudah disampaikan oleh Rasullullah S.A.W tentang prasangka baik ini/husnuz zhan .Â
Banyak peristiwa yang berakhir baik ketika para pelaku peristiwa itu berhusnuz zhan atau berprasangka baik  satu sama lain. Seringkali perkelahian, perseteruan terjadi hanya karena urusan prasangka buruk ini. Padahal belum tentu apa yang dianggap buruk kenyataannya memang buruk . Bisa saja, kita menganggap buruk tapi kenyataannya jauh lebih baik. Dengan demikian prasangka baik harus dibangun untuk membangun komunikasi yang baik juga. Jika prasangka buruk yang terjadi maka komunikasinya akan berlangsung buruk juga. Keduanya saling berkorelasi.
3. Hiburan