Menuju Alahan Panjang, sebuah Nagari di Kabupaten Solok, Sumatera Barat. Berangkat dari Padang menuju Alahan Panjang Solok, selepas Indarung, melewati pendakian Sitinjau Lauik  tak putus -putus mata memandang keindahan panorama alam.
Bersama siswa SMK PP Negeri Padang kelas X melaksanakan Kunjungan Kejuruan ( Study Vokasi) ke  Sungai Nanam, Alahan Panjang Kabupaten Solok. Menuju Alahan Panjang yang berjarak  sekitar 72 km dari Kota Padang , disambut hamparan sawah ladang yang berjenjang . Hamparan hijau tanaman, birunya langit , perbukitan dan lembah, birunya danau menjadi magnit Alahan Panjang . Tak sejengkal pun terlewat , tak berkedip mata penuh takjub, tak henti-hentinya berucap syukur atas negeri yang subur dan elok bagaikan sepercik surga yang jatuh ke bumi.Â
Alahan panjang yang berada pada ketinggian 1400 -1600 m dpl, yang sebagian besar penduduknya adalah petani, pedagang dan buruh tani. Dikenal sebagai produsen aneka hasil pertanian seperti cabai, bawang merah ,daun bawang, kentang, kopi dan sudah tentu penghasil beras juga. Beras Solok terkenal enak dan gurih sehingga sangat disukai oleh masyarakat khususnya masyarakat Minangkabau. Bumi Alahan Panjang di Kecamatan Lembah Gumanti dan Nagari di sekitarnya di kawasan Kabupaten Solok adalah sentra produksi hasil pertanian yang menjadi gerak nadi perekonomian di tempat itu.
Melewati kebun teh PT Perkebunan Nusantara yang dikenal juga dengan kebun teh Danau Kembar atau kebun teh Alahan Panjang adalah hamparan kebun teh yang membentang seluas 20 hektar. Hawa dingin mulai menusuk tulang, kalau tidak memakai jaket harus siap menahan hawa dingin dengan menggosok-gosokkan telapak tangan.Â
Berhenti sejenak menikmati keindahan kebun teh Alahan Panjang ditemani secangkir kopi panas dan mie instan panas yang asapnya mengepul. namun sebentar saja asap itu menghilang tanpa sasa dan kopi terasa dingin. Nah, ternyata di sini kita tidak bisa berlama-lama menikmati makanan dan minuman panas karena sebentar saja berubah suhunya menjadi dingin. Keindahan kebun teh , sejauh mata memandang hamparan hijau pucuk-pucuk teh menjadi terapi mata yang luar biasa.
Tujuan hari ini tidak hanya sekedar menikmati keindahan hamparan alam Alahan Panjang tapi juga ingin bertemu dengan duta petani milenial dari Sungai Nanam Nanda Hariyanda Ade Sagita owner Horticius Central Park, wirausahawan muda pertanian.Â
Dengan tagline, " No Farm No Food" kita harus bangga menjadi insan pertanian di negeri yang bagaikan percikan surga di muka bumi ini. Berbincang dan berbagi kisah dengan anak muda yang penuh semangat ini sangat memotivasi dan menginspirasi khususnya bagi generasi muda pertanian seperti siswa -siswi SMK Pertanian Pembangunan(SMK PP) Negeri Padang yang juga diajak berkunjung ke Horticius Central Park. Mungkin jika tidak didatangi senja kami semua masih betah berlama -lama di Alahan Panjang, Kabupaten Solok.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H