Mohon tunggu...
Riky Rinovsky
Riky Rinovsky Mohon Tunggu... Wiraswasta - Cinta Damai

Anak Negeri Ujung Utara Indonesia https://gurindam.id

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Kado Istimewa Pemadaman Listrik untuk Kapolri Nyambangi Natuna

5 Desember 2014   06:37 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:00 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_339690" align="alignnone" width="700" caption="Kehadiran Kapolri didampingi Dirpolair Baharkam Mabes Polri, Brigjen (Pol) Imam Budi Supeno dan staff lainnya seperti Koorsiprim, Pabungkol dan ADC."][/caption]

Sekitar pukul 11.30 WIB Kapolri Rombongan  tiba di bandara laud Ranai mengunakan pesat jet kusus Polri King Air P-8001 ,Kedatangan Kapolri untuk memastikan kesiapan anggota kepolisian dalam penegakan hukum pulau-pulau terluar ujung Utara NKRI.

Kapolri jendral Sutarman sampai di Natuna ,tampa basa basi  pihak PLN ranting Ranai langsung memberi hadiah istimewa untuk sang jendral  degan pemandangan gelap Mencekam pada malam harinya , maklum Natuna dalam berapa bulan terahir selalu mengalami Pemadaman aliran listrik Negara terus menerus.

kapolri beserta Rombongan Juga  akan bermalam disalah satu Hotel  Natuna setelah Bertolak ke Pulau laut untuk meninjau lebih dekat pengamanan wilayah paling utara Indonesia mengunakan kapal fery Pemda.

Kehadiran Kapolri didampingi Dirpolair Baharkam Mabes Polri, Brigjen (Pol) Imam Budi Supeno dan staff lainnya seperti Koorsiprim, Pabungkol dan Staf ADC.

Suasana Pada Malam hari Di jantung kota ranai saat ini kamis, (4/12/2014) ,terlihat gelap gulita biasanya deretan Rumah Tokoh (Ruko) terdapat di jalan Datuk kaya Wan mohamad benteng lampu jalan terang kini justru suasana sanggat lenggang dan gelap gulita di tambah Suasana Malam hampir merata kata ranai di Guyur hujan seharian dari Siang hingga malam  lengkaplah penderitaan.Ungkap Suparno Pedagang kelontong  di  natuna mengatakan kepada penulis.

"ini kenyatan Daerah kita bang, yang uniknya negeri penghasil gas terbesar Di Indonesia hanya Untuk kebutuhan Listrik saja negara Tidak Dapat mengatasi Dengan cepat gas Di jual ke Negara Asing seperti Singgapura menikmati Listrik Berbahan gas sejatinya dari perut Bumi natuna,ucapnya  bahkan bang  kata kata Suparno, Demontrasi pernah dilakukan berapa minggu  lalu oleh  Ibu ibu ke Pihak PLN juga  tidak memiliki dampak baik terhadap kinerja PLN ranting Ranai, Ya terima saja Nasib Di Ujung Utara Ini Mas walau pejabat besar sekalipun Datang ya tak peduli tetap mati lampunya ,"Ungkap Suparno Dengan Nada Sedih.

Sama hal juga Di rasakan oleh bebrapa Kantor pemerintahan ,seperti Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah (KPAD), Dinas Pertanian dan Peternakan, Bakesbagpol, Dispar, Distanhut dan Dinas Peiknanan dan Kelautan yang berada dilingkungan Komplek Gedung Natuna Gerbang Utara (NGU) Natuna.

Salah seorang pegawai Kantor Pemerintahan kabupaten natuna ,Rani WP ,"  bahwa kejadian mati lampu itu sudah terjadi lama hampir setiap hari bahkan dalam satu hari bisa berkali-kali mati lampu dua bulan berturut.

"Kalau sudah mati lampu semua pekerjaan jadi terkendala , apalagi lokasi kantor yang begitu gelap mencekam ," ujarnya Rani.

Ia mengatakan lagi, kalau sudah begitu, peralatan pendukung kantor juga berpotensi pada cepat rusak, seperti komputer, AC, bola lampu misin Foto copy , serta alat elektronik lainnya.

"Kita khawatir nanti semua alat elektronik pendukung pekerjaan kantor mengalami kerusakan. Karena lampu mati secara mendadak. Semenjak sering listrik mati, sudah banyak fasilitas kantor yang rusak," tambahnya lagi.

Lebih lanjut Ia berharap, agar pihak terkait agar secepatnya bisa mengatasi hal ini, karena dengan seringnya mati lampu pekerjaan dan juga layanan untuk masyarakat terjadi terkendala.

"Kami berharap mati lampu ini bisa teratasi oleh pihak terkait, karena benar-benar mengganggu dalam lancarnya pelayanan bagi masyarakat," sebutnya.

Mesin-mesin yang ada di unit Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) yang dikelola PT. Bima Golden Powerindo bergantian rusak.

Bahkan satu unit dikabarkan mengalami rusak parah sejak sebulan terakhir. Ada enam unit mesin yang dioperasikan rekanan penyuplai daya ke PLN Rayon Ranai ini.

Itu pun jika dihidupkan, keenam unit ini sudah mulai kerepotan dengan beban listrik kebutuhan warga yang makin hari kian bertambah.

"Satu mesinnya rusak, lagi bongkar dulu. Masih dicari tahu rusaknya yang mana," ujar Ian, petugas dari PT BGP yang dijumpai Kamis (4/12/2014).

Pegawai PLN Rayon Ranai, Muhardiman mengatakan terkadang masalah yang terjadi tak hanya di mesin yang rusak, namun kadang jaringan di luar ada yang terkendala, tertimpa pohon dan sebagainya bisa saja menurutnya arus balik berimbas dan merusak ke mesin.

"kemampuan cadangan kita paling 20 persen, saat beban puncak memang menjadi kendala selama ini. Cuma saya sulit juga untuk memberikan paparan teknis, sebaiknya ke Manajer, cuma beliau lagi keluar daerah," akunya.

Dalam penelusuran Penulis menjumpai manager Ranting Ranai Deny arsyadi mengaku pasrah dengan kondisi terjadi saat ini hampir menyeluruh mendapatkan giliran pemadaman Listrik.

"Memang dalam beberapa hari belakangan ini, sering terjadi pemadaman listrik secaratiba-tiba, itu bukan disengaja dan tanpa alasan, namun disebabkan adanya kerusakan pada generator dan AVR pada empat unit mesin yang disewa dari PT Bima Golden Powerindo (BGP)," ungkap Manajer PLN Ranting Ranai, Denny Arsadi,.

Denny mengatakan, akibat terjadinya kerusakan pada  empat unit mesin sewa tersebut, PLN Ranting Ranai mengalami defisit daya sebanyak 3 MW.  Akibatnya, PLN Ranting Ranai terpaksa melakukan pemadaman bergilir setiap hari selama 16 jam.Pungkasnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun