Berdasarkan bentuknya, Rohmadi (2013, 86-94) membagi kata ulang menjadi empat macam.
1. Kata Ulang Dwipurwa (Sebagian)
Kata ulang dwipurwa disebut juga kata ulang sebagian. Jenis kata ulang ini mengalami perulangan pada sebagian kata dasarnya saja, tidak seluruhnya.
Contoh kata ulang dwipurwa atau sebagian adalah sebagai berikut:
rerumputan, hasil dari proses reduplikasi dengan bentuk dasar rumput;
lelaki, hasil dari proses reduplikasi dengan bentuk dasar laki;
tetamu, hasil dari proses reduplikasi dengan bentuk dasa tamu;
sesama, hasil dari proses reduplikasi dengan bentuk dasar sama.
2. Kata Ulang Dwilingga (Seluruhnya)
Kata ulang dwilingga adalah kata ulang seluruhnya. Jadi, kata ulang yang termasuk dalam dwilingga adalah kata ulang yang bentuk dasarnya mengalami perulangan seluruhnya, tanpa variasi fonem dan afiksasi.
Contoh kata ulang seluruhnya atau dwilingga adalah sebagai berikut: