Akun dengan nama @jek_ menuliskan sebagai berikut.
“KPI daripada nyensor kartun mending sensor adegan anak orang kaya yang buru2 berangkat kuliah, jus jeruknya cuman diminum seteguk terus rotinya dimakan sambil lari karena buru2 dan mubazir itu temannya setan subhanallah”.
Kajian Informasi Tekstual
Berdasarkan deteksi tagar, pengguna cenderung langsung menambahkan tagar atau hashtag KPI, KomisiPenyiaranIndonesia, KPIPusat, dan juga PelecehanSeksual untuk menyebarluaskan berita. Selain itu, keluarnya salah satu aktor Indonesia dari bui dan kembalinya ke dunia hiburan menambah volume informasi bertopik KPI Pusat untuk melakukan tindakan secara bijak pada aktor tersebut. Info terkait aktor ini dibawa oleh tagar TempoSeleb. Penggunaan tagar berbau KPI Pusat ini mengisyaratkan bahwa pengguna sebenarnya merasa perlu mengikuti dan menyebarkan informasi tentang KPI supaya pengguna lain juga turut mengawal kasus ini dengan baik demi keadilan.
Wordcloud dari opini pengguna juga tidak jauh berbeda dengan tren tagar, beberapa kata berkonotasi sentimen negatif seperti pelecehan, perundungan, klumbrak-klumbruk, dan perundungan juga muncul dalam kajian tekstual wordcloud tweets. Secara analitis dan nampak dalam wordcloud, pelecehan dihipotesiskan menjadi Top of Mind (TOM) di kalangan pengguna dan diikuti oleh perundungan serta bully. Hal ini dilatarbelakangi oleh topik berkaitan dengan KPI Pusat menjadi viral karena kasus pelecehan, perundungan, dan bully.
Kajian Informasi Perpesanan
Ditinjau dari most retweeted message dari pengguna, berikut merupakan tangkapan layar opini dari pengguna yang memiliki respon terbanyak dari pengguna lain. Tampak bahwa sebenarnya influencer dan tokoh masyarakat menyampaikan kekecewaan dan reaksinya melalui Twitter, dan pengguna lain juga turut menanggapi hal tersebut. Misalnya akun twitter bernama @corbuzier dengan pengikut lebih dari 4 juta pengikut itu menyampaikan reaksinya melalui mentions di Twitter dan juga disukai oleh sekitar 57 ribu pengguna Twitter lain.