Â
Korea merupakan sebuah negara yang terbilang sebagai negara maju, meski begitu negara gingseng ini masih memegang erat tradisi dan juga budayanya.Â
Banyak sekali negara di luar sana yang terbilang maju, tetapi karena adanya globalisasi dan pekembangan zaman, hal tersebut membuat negara itu melupakan kebudayaan mereka sendiri.Â
Banyak juga negara-negara berkembang yang malah mengikuti negara maju, biasanya hal tersebut bertujuan negara tadi juga bisa maju seperti negara yang di tirunya.Â
Identitas budaya sendiri sangat penting bagi setiap negara, hal tersebut bertujuan agar setiap nagara memiliki ciri khas kebudayaannya yang dijadikan sebagai identitas negara tersebut atau sebagaimana negara lain memandang negara tersebut. Identitas budaya juga diperlukan agar masyarakat luar ataupun negara tersebut bisa mengetahui bagaimana negaranya.
Budaya di Negara Korea sangat terbilang unik hingga memancing para turis untuk datang ke Korea. Salah satu budaya unik di Korea yaitu festival lumpur.Â
Seperti yang dilansir dalam Hakim (2020) mengatakan bahwa pertama kali festival lumpur tersebut pertama kali di adakan pada tahun 1998 yang dimana pada awalnya bertujuan untuk ajak promosi produk kosmetik yang bahannya terbuat dari lumpur.Â
Festival ini juga dirayakan setiap tahunnya di Pantai Daecheon Kota Boryeong sepanjang musim panas pada bulan Juli. Maka dari itu festival ini disebut sebagai Boryeong Mud Festival, lumpur yang terdapat di Kota Boryeong diyakini oleh masyarakat sana mengandung banyak mineral yang sangat bermanfaat untuk kesehatan kulit.Â
Hal tersebut diyakini juga lumpur memiliki komponen yang lengket, sehingga bisa bermanfaat untuk mengobati trauma fisik. Ternyata festival budaya lumpur di Korea ini juga dilaksankan dengan beragam permainan lumpur, konser musik, kontes dan festival ini juga terbuka secara umum, karena orang Korea beranggapan agar orang-orang sadar kalau setiap orang memiliki derajat yang sama.Â
Acara penutupan pada festival ini ternyata tidak kalah seru yang dimana di tutup dengan konsep Kpop dari musisi terkenal seperti Day6, NCT Dream, hingga IU.
Menurut Samovar (2017, h. 245) berkata kalau suatu bukti diri tidaklah entitas yang tunggal, tetapi suatu campuran dari sebagian bukti diri yang terintegrasi yang beroperasi dalam suatu campuran yang bersumber pada konteks sosial.Â
Budaya festival lumpur ini yang awal mulanya cuma sebagai promosi produk kencantikan saat ini berganti jadi suatu budaya yang diadakan tiap tahunnya, perihal tersebut menjadikannya bagaikan "media" komunikasi oleh Negara Korea kepada mata dunia buat menghadirkan bukti diri budaya unik yang mereka miliki.Â
Bukti diri budaya yang dikenalkan oleh korea ini bertujuan buat menghadirkan kepada dunia bagaimana Negara Korea itu, dengan budaya festival lumpur ini Korea mau menampilkan keunikan budaya mereka, yang dimana saat ini korea populer dengan produk kencantikan mereka sampai jadi negeri dengan tingkatan perkapita kosmetik paling tinggi di dunia. Sampai saat ini Korea masih melaksanakan budaya festival lumpur supaya bisa tingkatkan bukti diri budaya lokal kepada segala dunia.
DAFTAR PUSTAKA
Hakim, F. A. (2020). Mengenal Festival Lumpur Korea Selatan, Ternyata Awalnya untuk Promosi Produksi Komestik. Unik Banget!.
Samovar, L. A., Porter, R. E., McDaniel, E. R. & Roy, C. S. (2017). Communication Between Cultures. Boston: Cengage Learning US. s
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI