Mohon tunggu...
RIKO ASMED
RIKO ASMED Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hai, saya Riko, seorang mahasiswa manajemen dari Universitas Horizon Indonesia yang antusias dengan pengembangan bisnis UMKM, literasi keuangan, dan tren gaya hidup sehat. Berpengalaman dalam dunia media sosial sebagai admin dan memiliki minat besar dalam bidang peramalan bisnis serta inovasi produk.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Ayam Geprek dan Gaya Hidup Sehat, Bisakah Keduanya Berdampingan di Masa Depan?

27 November 2024   13:11 Diperbarui: 27 November 2024   13:17 322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ayam Geprek dan Makanan Sehat (Sumber: Generate AI)

Lebih dari 70% responden menyatakan bahwa gaya hidup sehat adalah prioritas mereka. Dalam memilih makanan, responden mengutamakan: Rendah kalori, Kaya serat, Rendah lemak jenuh. Kepedulian ini terutama muncul dari kelompok usia muda (18--30 tahun) yang sering menjadi target pasar ayam geprek. Hal ini menunjukkan bahwa ada kesenjangan antara preferensi makanan yang sehat dan kebiasaan konsumsi ayam geprek saat ini.

3. Potensi Ayam Geprek Sehat

Foto Diagram (Sumber: Hasil Observasi)
Foto Diagram (Sumber: Hasil Observasi)

Ketika diberikan pilihan inovasi seperti ayam geprek panggang, penggunaan minyak rendah lemak, atau sambal tanpa tambahan gula dan garam, banyak responden yang tertarik. Bahkan, 46% di antaranya menyebut bahwa mereka bersedia membayar lebih untuk menu ayam geprek sehat jika tetap mempertahankan rasa khasnya. Dan 42% responden menjawab netral, kemungkinan mereka juga ada potensi bersedia membayar lebih jika sesuai dengan ekspektasi mereka terhadap ayam geprek sehat.

Bisakah Ayam Geprek dan Gaya Hidup Sehat Berdampingan?

Hasil survei dan analisis menunjukkan bahwa ayam geprek dapat berdampingan dengan gaya hidup sehat di masa depan, dengan syarat bahwa pelaku bisnis bersedia berinovasi.

Alasan Utama Mengapa Ini Mungkin:

  • Peluang Inovasi: Ayam geprek dapat diolah dengan teknik yang lebih sehat, seperti dipanggang atau dikukus, tanpa mengurangi cita rasa. Sambal pedas khas ayam geprek dapat dibuat lebih sehat dengan mengurangi penggunaan minyak dan gula.
  • Pasar yang Berpotensi: Kepedulian masyarakat terhadap makanan sehat semakin meningkat, terutama dari generasi muda. Ini memberikan peluang besar bagi produk seperti ayam geprek sehat. Banyak restoran cepat saji yang sukses mengadaptasi menu tradisional menjadi lebih sehat, dan ayam geprek memiliki potensi serupa.
  • Dukungan Tren Global: Di seluruh dunia, makanan pedas semakin banyak digemari karena manfaat kesehatannya, seperti meningkatkan metabolisme. Ayam geprek dapat memanfaatkan tren ini dengan memperkenalkan menu pedas rendah lemak.

Tantangan yang Harus Dihadapi:

Meskipun peluang besar, tantangan tetap ada, seperti:

  • Persepsi masyarakat bahwa makanan sehat biasanya mahal.
  • Kecenderungan konsumen untuk tetap memilih rasa yang dominan daripada aspek kesehatan.
  • Adaptasi teknik memasak yang mungkin memerlukan investasi tambahan bagi pelaku bisnis.

Rekomendasi untuk Masa Depan Ayam Geprek

Agar ayam geprek tetap relevan dan sesuai dengan tren gaya hidup sehat, berikut beberapa langkah yang dapat diambil:

  • Inovasi Menu: Perkenalkan varian ayam geprek sehat, seperti ayam panggang dengan sambal rendah minyak. Tambahkan lauk pendamping sehat, seperti salad atau nasi merah.
  • Pemasaran Berbasis Kesehatan: Tonjolkan manfaat kesehatan dari bahan yang digunakan, misalnya ayam tanpa lemak, minyak zaitun, atau sambal organik. Gunakan label "Pilihan Sehat" pada menu yang diadaptasi.
  • Pendidikan Konsumen: Edukasi konsumen tentang manfaat ayam geprek sehat melalui media sosial atau kampanye promosi.
  • Uji Pasar: Mulai dengan memperkenalkan satu varian ayam geprek sehat di lokasi tertentu untuk menguji respons pasar sebelum meluncurkannya secara luas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun