Mohon tunggu...
Riko Aprianto
Riko Aprianto Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

AHY Ikut, Pilpres 2019 Bakal Menarik

5 Juni 2017   10:24 Diperbarui: 8 Juni 2017   07:14 753
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemilihan Presiden 2019 tinggal dua tahun lagi. Aroma persaingan antar kandidat sudah makin terasa, terutama dari sisi para pendukung kandidat. Dan hingga saat ini dua blok besar warisan Pilpres 2014 masih saling berseteru, pendukung Jokowi dan Prabowo. Dan yang terbaru pertarungan mereka di Pilkada DKI Jakarta.

Masih menanasnya suhu politik diantara para pendukung tidak terlepas dari hanya ada dua calon saat Pilres 2014. Hal itu membuat head to head antara para pendukung sangat jelas, siapa yang mereka hadapi. Namun sayangnya, pasca Pilpres rekonsiliasi kedua pendukung tidak berjalan mulus. Aksi saling sikut masih terus terjadi walau beberapa kali Jokowi dan Prabowo bertemu.

Untuk 2019, kedua nama kembali menjadi calon kuat dan hal itu diperkuat dengan hasil beberapa lembaga survei. Kemungkinan bakal terjadinya head to head lagi kembali berada didepan mata, jika kita berkaca pada komposisi partai saat ini. Ada partai yang pendukung pemerintah dan ada partai yang oposisi, kedua kelompok partai ini tentu sudah punya jagoannya masing-masing. Pendukung pemerintah bakal usung kembali Jokowi, sedangkan oposisi Prabowo.

Beberapa partai malahan sudah menyatakan dengan tegas akan mendukung Jokowi seperti Golkar, Nasdem, Hanura. Sedangkan PDI Perjuangan sebagai partai Jokowi belum menyatakan keputusannya, walaupun sulit untuk tidak mengusung petahana. PAN dan PKB belum memutuskan, mereka masih liat kondisi.

Gerindra dan PKS hampir dipastikan akan kembali mengusung Prabowo. Keduanya ibarat tidak terpisahkan, kecuali PKS terlena rayuan Jokowi dan memberikan jatah Wakil ke PKS.

Dari sekian partai, Demokrat yang berada pada posisi tengah. Partai besutan SBY tersebut memang sejak awal menyatakan diri sebagai partai penyeimbang, dan untuk Pilpres 2019 mereka juga belum masuk kedalam blok mananpun.

AHY Ikut Kompetisi 2019

Berkaca pada Pilpres 2014, maka sebaiknya pertandingan tidak diikuti oleh dua pasangan calon lagi. Kondisi itu membuat masyarakat menjadi terpecah ditengah masih belum dewasanya penduduk Indonesia dalam berpolitik.

Jika diharapkan tidak terjadi head to head, maka ada calon ke tiga. Kandidat yang akan menawarkan sisi baru dari pertarungan Jokowi dan Prabowo. Karena jika Prabowo dan Jokowi lagi yang bertarung, maka akan menghadirkan kebosanan. Kandidat sama dan tentu strategi tidak jauh berbeda.

Menarik untuk dibahas, siapa kandidat ketiga yang patut dikedepankan. Ada nama Gator Nurmantyo, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Anies Baswedan, Ridwan Kamil. Ketiga nama itu memang sudah populer ditengah masyarakat Indonesia, dan ketiganya punya track record yang sudah mumpuni.

Persoalannya muncul adalah siapa yang akan mencalonkan mereka. Dan dari ketiga nama itu, AHY menjadi sosok yang diuntungkan dari sisi partai. Dia punya kemungkinan terbesar diusung Demokrat, dan masih punya kesempatan untuk merayu partai lain, tergantung UU Pemilu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun