Sejak tanggal 9 Maret 2020, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah secara resmi mengumumkan bahwa virus corona (Covid-19) merupakan sebuah pandemi. Penggunaan kata “pandemi” didasari karena penyebaran virus corona yang sudah meluas ke seluruh penjuru dunia, sehingga hal ini dapat dikatakan sebagai sebuah masalah global.
Dilansir dari laman Worldometers (9/9/2020), ada sekitar 216 negara di dunia yang sudah terjangkit virus corona. Adapun data terkonfirmasi sebanyak 27,7 juta kasus dan diantaranya ada 900.753 orang meninggal dunia. Dapat dilihat bahwa bahaya virus corona itu nyata, bahkan melebihi angka kasus penyakit SARS yang terjadi beberapa tahun lalu.
Tentunya dampak dari penyebaran virus Covid-19 bukan hanya di bidang kesehatan saja, virus corona juga telah mengubah semua aspek kehidupan mansusia di dunia, mulai dari sosial budaya, pendidikan, politik, hingga ekonomi. Beragam upaya pun telah dilakukan untuk “memerangi” pandemi ini. Namun, semuanya nampak sia-sia karena jumlah kasus harian terkonfirmasi Covid-19 semakin meningkat. Perasaan cemas dan panik juga mulai dialami oleh seluruh manusia dari segala penjuru dunia, terlebih lagi karena status darurat yang ditetapkan oleh WHO dengan melakukan karantina serta pembatasan sosial berskala besar, alhasil situasi ini dapat menurunkan kondisi kesehatan fisik seseorang. Lebih parahnya lagi, pandemi Covid-19 ini bisa memperburuk masalah kesehatan mental manusia yang cukup serius dan dapat berlangsung dalam jangka panjang.
Saat peringatan Hari Kesehatan Mental Sedunia, tepatnya pada tanggal 10 Oktober 2020, WHO menyimpulkan hasil survei di 130 negara bahwa lebih dari 60% negara melaporkan gangguan layanan kesehatan mental untuk orang-orang yang masuk dalam golongan rentan. Kita tidak boleh meremehkan hal ini karena kesehatan mental memiliki peranan penting dalam kehidupan setiap insan.
Menurut WHO, kesehatan mental seseorang dapat dikatakan baik dan sehat jika mencakup beberapa aspek berikut :
- Secara relatif bebas dari rasa gelisah dan cemas.
- Bisa menyesuaikan diri secara konstruktif pada kenyataan, meski hal tersebut buruk baginya.
- Memperoleh kepuasan diri dari hasil jerih payah usahanya.
- Menerima kekecewaan untuk dipakai sebagai pelajaran di kemudian hari.
- Memiliki rasa kasih sayang yang besar.
- Merasa lebih puas memberi daripada menerima sesuatu.
Sedangkan , orang yang memiliki mental tidak sehat akan menunjukkan gejala-gejala seperti berikut :
- Cenderung menarik diri dari lingkungan sosial.
- Mengalami delusi, halusinasi, dan paranoia.
- Tidak peduli terhadap lingkungan sosial.
- Sering merasa khawatir, bingung, dan takut.
- Sulit untuk berkonsentrasi.
- Merasa lelah yang signifikan, tak berenergi, hingga mengalami masalah tidur.
- Perubahan suasana hati yang drastis (gampang marah dan sangat sensitif).
- Mempunyai pengalaman buruk yang tidak bisa dilupakan.
- Tidak mampu mengatasi stres akibat masalah sehari-hari.
- Memiliki pikiran untuk mengakhiri hidup / bunuh diri.
Organisasi Kesehatan Dunia telah meneliti dan hasilnya menunjukkan bahwa kecemasan serta depresi mengakibatkan kerugian ekonomi global sebanyak 1 triliun US Dollar setiap tahunnya, hal itu karena hilangnya produktivitas sumber daya manusia.
Untuk itu perlu dilakukan upaya agar kesehatan mental seseorang dapat terjaga. Berikut ini merupakan beberapa tips dalam meningkatkan kesehatan mental manusia, yaitu :
- Tetap menjalin hubungan baik dengan orang lain
Melansir NHS, membangun hubungan baik dengan orang lain bisa membantu menjaga kesehatan mental. Berkomunikasi dengan orang dapat meningkatkan dampak yang positif bagi diri sendiri dengan cara memberikan dukungan secara emosional. Daripadai menyendiri, cobalah sesekali untuk meluangkan waktu bersama teman atau keluarga. Namun jika tidak memungkinkan untuk bertemu secara langsung, maka manfaatkan lah teknologi yang ada (seperti media sosial).
- Mengatakan sesuatu yang positif dari diri sendiri
Cara pandang terhadap diri sendiri sangatlah mempengaruhi kondisi perasaan. Ketika mempersepsikan diri dengan sudut pandang yang positif, seseorang akan memiliki tambahan energi untuk mengerjakan sesuatu. Sebaliknya, cara pandang negatif dapat menurunkan motivasi dan harga diri.
- Mempelajari keterampilan baru
Saat mencoba suatu hal yang baru, kepercayaan diri seseorang akan meningkat. Selain itu, dapat juga menambah relasi dengan orang lain. Tidak usah yang terlalu berlebihan dalam “menjelajah” hal baru, cukup temukan yang menarik dan rutin untuk dilakukan.
- Mengonsumi makanan yang bergizi seimbang